Chapter 18: Malam yang Menyiksa

3.3K 297 122
                                    

!WARNING! 🔞
Yang nggak suka ship Li Huan x Chao Xing lewati bagian ini!

Berikut akan ada adegan 18+ dan dirty talk (mungkin? 😂)
Harap sikapi dengan bijak!

Please no hurt feeling 🙏

// kurang sreg ui kalo cerita BL-ku ga ada papapanya 😁🤣
----------

Chapter 18

Malam yang Menyiksa

*****

Ketika malam menjelang, Chao Xing diajak Li Huan makan di restoran yang paling terkenal di Kota Hualing. Tempat itu berada di tepi sungai. Jika makan di lantai dua, pemandangan malam tepi sungai yang dipenuhi lentera dari bangunan-bangunan di tepinya akan terlihat sangat jelas. Ada beberapa perahu mengambang dengan santai di atas air, membawa para pengunjung menyusuri tempat itu. Chao Xing yang sudah lelah seharian berjalan akhirnya menyandarkan tubuhnya pada jendela. Karena tidak ada siapapun selain Li Huan di kamar khusus yang dipesan ini, Chao Xing bisa menjulurkan kakinya ke atas paha Li Huan, minta dipijat.

"Apakah menyenangkan?" tanya Li Huan sambil menekan-nekan kaki Chao Xing dengan lembut.

Chao Xing terkekeh, "Sangat menyenangkan."

"Tapi, kita terpisah dari ZhangXun."

Chao Xing mendengus, "Menurutmu, apakah dia peduli dan khawatir saat tahu aku hilang?"

Li Huan mengangkat pundak, "Entahlah. Dia pasti menduga bahwa aku bersamamu, jadi dia tidak perlu khawatir."

"... Bersamanya terasa membosankan," gumam Chao Xing menatap ke luar jendela dengan sayu.

"Kenapa begitu?"

Chao Xing menghela napas, "Sangat melelahkan selalu bersandiwara..."

"Ah...," Li Huan mengangguk-angguk, masih tetap memijat betis Chao Xing.

"Aku tidak bisa mengekspresikan diriku dengan bebas. Aku harus tersenyum dan bersikap lemah lembut seperti kultivator abadi yang anggun," Chao Xing mengerutkan hidungnya. "Aku tidak suka itu. Lelah. Menurutmu, berapa kali bagiku ingin meneriaki Li ZhangXun setiap kali dia mengeluarkan aura seramnya?"

Li ZhangXun mengangkat kedua pundak, "Em... Dua kali?"

"Berkali-kali!" Chao Xing menurunkan kakinya dan menatap Li Huan sambil mengerutkan kening. "Aku selalu ingin berkata 'Jika kau berani-berani mengancamku, aku akan melaporkan semua ini pada Tuan Wen! Kau memang menyeramkan, tapi aku tidak bisa selamanya takut padamu. Apakah kau tidak ada topik yang bagus untuk dibahas? Aku selalu ingin membuka percakapan, tapi aku tidak tahu apakah kau akan tertarik atau sebaliknya. Alangkah baiknya kalau aku tahu ekspresimu! Aku ingin tahu, apakah kau tulus atau tidak saat berterima kasih padaku, memujiku, dan meminta maaf padaku!'"

Li Huan tidak tahu apakah harus menertawakan Chao Xing atau bersimpati. Mendengar Chao Xing menyebut-nyebut istri Pemimpin Sekte, Li Huan keringat dingin. Ia punya kenangan yang tidak begitu bagus dengan laki-laki itu.

Li Huan menepuk pundak Chao Xing, "Tenanglah, Chao Xing. Aku yakin, jika kau bicarakan ini baik-baik dengan ZhangXun, dia akan mengerti. Dan mengenai apakah dia tulus atau tidak, dia benar-benar tulus," Li Huan menepuk dadanya sendiri dengan pelan dan bertingkah manis. "Dari hatinya yang paling terdalam. Sungguh."

The Morning StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang