Chapter 24
Mulai Bercerita
*****
Li Huan keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambut panjangnya yang basah menggunakan handuk. Ia hanya mengenakan celana tipis, menampakkan otot-otot perutnya dengan jelas. Ia sengaja membiarkan air menetes di sela-sela perut kekarnya itu. Biasanya, jika habis melihat suaminya mandi, Chao Xing akan meraba perut itu untuk beberapa saat sebelum membantu Li Huan untuk mengeringkan rambut. Tapi, kali ini, Chao Xing tidak menyentuh perut Li Huan. Ia malah menyentuh perutnya sendiri sambil berdiri di depan cermin. Chao Xing hanya mengenakan celana serta jubah selapis yang tidak diikat sehingga perutnya terlihat.
Ketika mendongkak untuk melihat Chao Xing, Li Huan mengerjap karena raut istrinya sedikit berubah. Ia pun bertanya sambil mendekati Chao Xing, "Ada apa?"
Chao Xing masih menatap pantulannya di cermin, "Aku... jelek. Perutku membesar. Huan, lihatlah. Aku seperti paman-paman buncit kebanyakan makan."
Li Huan terkikik geli dan segera memeluk Chao Xing dari belakang. Ia juga menatap pantulan bayangan mereka di cermin sambil mengelus perut Chao Xing, "Tidak. Kau tidak jelek sama sekali."
"Tapi perutku... Hari ini kita ke Bai Yun Lan Tian dan akan sekolah di sana. Mana ada murid yang hamil."
Li Huan mencubit pipi tembam istrinya, "Tubuhmu tetap bagus meski kau hamil. Bahkan, kalau kau jadi gendut sebesar beruang pun, aku tetap mencintaimu."
Chao Xing melirik cermin, menatap bayangan Li Huan yang sedang tersenyum ke arahnya. Buru-buru, Chao Xing menunduk dan bersembunyi di rengkuhan Li Huan karena malu.
Li Huan mengeratkan pelukannya dan terkekeh, "Dan tentang murid hamil, ada beberapa orang setiap tahunnya. Ada kelas khusus untuk ibu hamil dan menyusui."
Chao Xing mendongkak ke arah Li Huan, "Benarkah?"
"Mn, benar," jawab Li Huan kemudian mengecup bibir Chao Xing sebentar.
Chao Xing beranjak dari tempatnya, "Duduklah di sana. Kubantu mengeringkan rambutmu."
Chao Xing segera mengeringkan rambut Li Huan, kemudian mengenakan pakaiannya sendiri dengan benar dan rapi, begitu juga Li Huan. Mereka bersiap-siap untuk pergi ke Kota Taiyang pagi ini. Karena mereka bangun sedikit siang karena 'aktivitas' semalam, keduanya akan sarapan di luar.
Hari ini, Chao Xing mengenakan jubah berbahan ringan berwarna kuning lembut, cocok dengan musim gugur sekarang. Rambutnya dikepang longgar, tidak mengenakan hiasan apa pun kecuali pita yang berwarna serupa dengan jubahnya pada ujung rambut. Sosoknya yang indah mengingatkan Li Huan pada pohon mapel yang mulai menguning di tepi-tepi sungai, begitu cantik dan tenang. Daunnya akan bergoyang pelan jika ada angin yang lewat.
Sedangkan Li Huan sendiri mengenakan jubah brokat hitam. Corak naga yang menawan dan agung tidak bisa lepas darinya. Mahkota di rambutnya dipasang tinggi-tinggi dan rapi, memberi kesan bahwa pria itu tidak bisa digoyahkan. Jika Li Huan sudah rapi--sangat rapi--dan formal seperti ini, kadang Chao Xing masih tidak percaya bahwa pria hebat ini adalah suaminya. Li Huan tidak sadar bahwa ia telah mengeluarkan aura yang berbeda. Aura itu sangat mendominasi dan misterius.
"... Apa benar kau pernah membunuh ribuan orang saat kau berusia 18 tahun?" tanya Chao Xing tanpa sadar saat menatap suaminya sedang membenarkan jubah mahalnya.
"Mn?" Li Huan menoleh sambil mengangkat alis.
Ketika sadar akan pertanyaannya sendiri dan tatapan pria itu, Chao Xing menggeleng pelan disertai debaran jantung keras karena takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Morning Star
Fantasy[TIDAK DIREVISI. HARAP MAKLUM BILA ADA SALAH KATA DAN TYPO] Chao Xing tidak ada pilihan lain selain setuju akan perjodohan ini. Sekte Zhulong Li berhutang budi pada Keluarga Chao. Karena itulah, sekte terbesar di wilayah itu bersedia menikahkan calo...