"Ah, anjing! Rese banget! Udahlah!"
"Bagus! Pergi aja lu sono!"
Si anak remaja ngeliatin Yohan dan Hangyul, terus ngedengus sebelum pergi.
....
Hangyul dan Yohan membeku di tempat. Yohan yang dari kecil diajarin ngomong yang baik-baik agak iritasi kupingnya pas denger kata anjing. Kalian boleh anggep Yohan aneh, tapi dia beneran ga pernah ngumpat seumur hidupnya. Hangyul? Kadang ikutan ngumpat ke temen-temennya tapi ya dia tau diri buat ga ngumpat ke orang yang lebih tua.
"Ini aja, dek?" Tanya si petugas kasir ramah pas tiba giliran Yohan dan Hangyul bayar. Bener-bener beda 180 derajat sama tadi.
"Yang tadi maaf ya, saya ngomong kasar. Tolong jangan disebar-sebar. Saya ga kasar ke semua pelanggan kok. Ke anak itu doang."
Yohan ngangguk aja, rupanya si petugas kasir cukup sadar tadi diliatin sama Yohan dan Hangyul.
"Kalian jangan niru dia ya? Jajan ciki sama biskuit aja, jangan rokok. Ga bagus buat kesehatan." Pesan terakhir dari si petugas kasir pas udah selesai ngitung belanjaan Yohan dan Hangyul. "Semuanya jadi 56.000."
Yohan nyodorin selembar uang 100.000. Mata Hangyul berbinar liat uang warna pink itu. Jarang banget dia liat uang 100.000-an.
"Jajan lo banyak ya, Yoh? Ayah lo orang kaya? Mau jadi sabeum deh kalo bisa jadi kaya." Tanya Hangyul pas mereka makan mie cup di luar minimarket.
Yohan ketawa karena pertanyaan polos Hangyul. "Ya ga kaya juga sih, biasa aja. Lagian uang tadi tuh bukan dari ayah. Itu uang hadiah yang gue tabung setiap kali menang pertandingan."
"Emang dapet uang?"
"Iya, emang kemaren lo ga dapet?"
Hangyul menggeleng. Mungkin hadiah uangnya dipegang coach-nya. Wajar sih, dia bisa dilatih tanpa bayar aja harusnya udah bersukur kan?
Kelar makan, Yohan dan Hangyul siap pulang. Mereka lagi asik ngobrol sambil jalan pas tiba-tiba ada kaleng minuman yang kelempar kena kaki Yohan. Karena masih pake seragam tekon yang warna putih, tumpahan dari kaleng minuman itu jadi ngotorin banget. Yohan udah mau marah aja.
Pas noleh ke arah kaleng itu berasal, Yohan bisa liat anak yang tadi mau beli rokok di minimarket. Bener kayak kata si petugas kasir, anak itu lagi nongkrong sambil ngerokok di gang belakang mini market, sesekali juga itu anak nenggak minuman dari kalengnya.
"Heh!" Entah dapet keberanian dari mana Yohan nyamperin itu anak. "Lo yang ngelempar kaleng kan? Kena gue tau ngga? Kotor nih!" Yohan nunjukin celananya yang bernoda warna coklat.
"Ngga." Jawab si anak songong. "Gue ga lempar, gue tendang tadi." jawab nyolot si anak, trus dia berdiri. "Mau lagi? Nih." Dengan ga sopannya anak itu nendang kaleng keduanya dan kali ini kena dada Yohan, bahkan sebagian isinya muncrat kena muka.
Emosi Yohan udah diubun-ubun. Emang pantes ini anak dikasarin sama petugas kasir. Ga ada akhlak begini. Yohan udah siap pasang kuda-kuda, mau ngelepas tendangan mautnya.
Untungnya Hangyul ada di sampingnya buat nenangin dan ngingetin Yohan kalo ga ada gunanya ngajak berantem anak kayak gitu. "Dan lo, sebaiknya minta maaf sama temen gue. Asal lo tau dia pegang sabuk item taekwondo." Hangyul nyoba ngancem.
"Iya, gue juga punya mata kali, bisa liat." Jawab si anak kalem tapi ngeselin. Ini dia ngerti ga sih artinya sabuk item? Hangyul jadi emosi juga kan.
"Sumpah Yoh, kalo ga diingetin sabeum buat ga nyerang orang duluan udah gue hajar ni orang."
"Hhhh... balik aja yuk Gyul, bener kata lo, ga guna."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita di SMA (X1 - YoGyulYoun) [REPOST]
Fanfiction[Pindah Lapak!!!] Kim Yohan - Lee Hangyul - Cho Seungyoun Ini cerita mereka di SMA. Bingung sama deskripsinya, apalagi judulnya. Cerita yang idenya muncul karena sebuah editan di saku baju Yohan. FriendshipxBromance. Romance? awokwokwok tidak tahu...