Kisah Pertemuan YoGyulYon (1)

98 15 11
                                    

Turnamen Taekwondo tingkat SMP se-Kabupaten.

Hangyul baru aja selesai dikasih petuah sama sabeum-nya. Keliatan banget ambisi di mata sabeum-nya karena Hangyul pada akhirnya masuk ke babak final. Hangyul juga sama ambisnya, tapi karena anaknya rada kalem jadi ga terlalu keliatan.

Sekarang dia lagi ngeliatan calon lawannya yang juga lagi dikasih wejangan sama sabeum-nya. Tapi perlakuan sabeun-nya itu rada beda sama sabeum Hangyul. Kalo Hangyul cuma sekedar dikasih kata-kata dan tepukan di bahu. Sabeum lawannya itu sampe ngasih usapan di kepala dan pelukan hangat. Hangyul iri, sedikit.

Belum lagi calon lawannya itu disorakin oleh banyak penonton. Mungkin temen-temen sekolahnya? Pake seragam yang mirip sih. Tapi ada juga yang beda. Kayaknya lawannya ini terkenal deh. Tapi dari sekian banyak yang nyorakin, Hangyul paling cepet nangkep dua sosok anak SD yang kompak bawa poster gede dengan gambar muka dan tulisan nama besar-besar.

"BANG YOHAN MENANG YA! KALO GA MENANG GAUSAH JADI ABANG KITA LAGI! -by dedek jin dan won"

Agak ngeri sih kata-katanya, tapi dari situ Hangyul jadi tau nama calon lawannya itu Yohan dan dua bocah SD itu adalah adek-adeknya. Senengnya mau tanding disemangatin sama keluarga. Hangyul yang anak panti asuhan can't relate. Dia aja dateng ke turnamen cuma berdua sama sabeumnya.

Si calon lawan itu sekarang lagi bertanding di semi final, atau mulai sekarang kita sebut Yohan aja ya. Hangyul gatau sih kabar si Yohan gimana, tapi dia yakin Yohan bakal menang dan masuk ke final buat berhadapan sama dia.

Hangyul yang lagi rehat sambil nunggu giliran tandingnya mendadak pengen ke toilet. Masih dengan seragam taekwondo di badannya, Hangyul masuk ke toilet cowok. Iyalah, masa ke toilet cewek, yang ada abis digampar dia.

Pas udah selesai sama urusan hajatnya, Hangyul denger ada suara teriakan dari sebelah. Berarti dari toilet cewek kan? Agak kepo, Hangyul melongok ke dalam karena pintu toiletnya kebuka. Tenang masih ada pintunya lagi kok toiletnya, jadi literally Hangyul ga lagi ngintip.

Rupanya yang teriak adalah dua anak SD yang tadi Hangyul liat bawa poster gedenya Yohan. Ada apa gerangan dengan dua dedek manis ini?

"Ada apa dek?" Tanya Hangyul sokap.

"Eung, itu bang. Ada....kecoaaaak! Hiiiy..." Jawab yang lebih tinggi dramatis.

Hangyul masang muka datar. Elah cuma kecoak.

"Mau disingkirin?"

Dua dedek gemes itu ngangguk. Dengan berani Hangyul masuk ke toilet cewek. Ngejar-ngejar bentar trus mungut tuh kecoak yang akhirnya terpojok. Lewat jendela kecil di bagian atas toilet, Hangyul buang kecoaknya keluar.

"Udah!" Entah kenapa Hangyul ngerasa bangga. Soalnya reaksi si dua dedek gemes itu juga lucu sih. Mereka tepuk tangan heboh kayak Hangyul baru aja nyelametin sebuah negara.

"Abang kereeeen! Ga cupaps kayak bang Yoyoh!"

Hangyul menggaruk tengkuknya malu. Tapi sebelum itu kayaknya mending dia keluar deh. Daripada dikira orang mesum karena masuk ke toilet cewek.

"Udah sana kalian kalo mau masuk, udah aman."

"Makasih ya, bang. Lope lope deh buat abangnya~"

Hangyul ketawa salting terus pamit balik ke ruang tunggunya. Sampe jauh dia masih kebayang abis didadah-dadahin sama dua dedek gemes. Jadi kepengen punya adek juga. Yohan-Yohan itu beruntung banget sih punya adek ngegemesin, batin Hangyul.

.
.
.

Pertandingan final mau dimulai. Sesuai dugaan Hangyul, lawannya itu ya si Yohan. Kuping Hangyul sampe pengang denger teriakan para pendukungnya Yohan. Rame banget, menjatuhkan mental lawan aja. Tapi Hangyul gaboleh kalah sama tekanan itu. Dia harus menang, demi masuk SMA jalur prestasi. Yok bisa yok!

Cerita di SMA (X1 - YoGyulYoun) [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang