2 (✔)

109 52 6
                                    

Part yang baru bisa gw up/revisi baru segini, maklumi ya semuaa semoga kalian sukaaa selamat membaca Dear Gema

kalo typo jan lupa diingetin ya

~Belajarlah dari orang gila, biarpun di hina dia masih bisa tertawa
~Dear Gema

DEAR GEMA


Bel sudah berbunyi yang artinya semua murid diperbolehkan untuk pulang kerumahnya masing masing, sekarang Risa sedang menunggu seseorang di depan gerbang sekolahnya

Risa menoleh kearah kiri kala mendengar suara motor berhenti disampingnya setelah mengetahui si pengendara ia menatap jengah orang yang ada di depannya "lo tuh kemana aja sih, gue nunggu disini sampe lumutan anjir" omel Risa kepada orang sekarang menatap kearahnya

Laskar membuka helmnya lalu menyengir "lah lo tadi kagak mau ikut gue" ujarnya membela diri

"Ya lo bayangin aja dong disana ada temen temen lo yakali gue mau gabung bareng lo, ntar gue jdi korban para buaya di geng lo itu ogah ya" wajahnya tambah garang kala melihat Laskar menguap didepannya

"Udah? Cepet naek ntar diomelin ama mak bapak lo" ujarnya kemudian memakai helm nya lagi

"Emak gue juga emak lo, bapak gue juga bapak lo supriadin" ujarnya sambil menaiki motor Laskar

"Lah iya, lo kan adek gue ya kok bisa lupa" ujarnya sambil menjalankan motornya meninggalkan kawasan sekolah

"Jahat banget masa punya adek secantik gue dilupain" ujar Risa

Laskar tak menanggapi ucapan Risa ia hanya fokus mengendarai motornya, setelah beberapa lama hening Laskar kini mengingat sesuatu "Sa" panggilnya kepada Risa

"Hm" balasnya karena dibelakang ia sedang memainkam ponselnya

"Risa" panggilnya lagi

"Hm" masih sama seperti sebelumnya

"Gw mau ngomong ini, jawab napa" ujarnya Kesal dengan adik perempuannya ini

"Iya mau ngomong apa abangku sayang" tatapannnya masih mengarah ke ponselnya

Laskar yang melihat dari spion pun mengendus sebal tiba tiba otak jeniusnya menemukan ide yang sangat brilian ia tersenyum miring lalu dengan segera menambah kecepatan laju motornya yang membuat Risa kaget dan secara reflek menjatuhkan ponselnya

"LASKAR BEGO HP GUE JATOH BANGSATT" ujarnya berteriak lalu memukul punggung Laskar hingga membuat sang empu mengaduh

"Adoh, udah weh udahh ntar tinggal minta ayah beli yang baru apa susahnya sih" ujarnya lalu memelankan laju motornya normal

"Bego lo" ujarnya kesal sambil melipat tangannya didepan dada

"Omongannya dijaga, gini gini gue abang lo" ujarnya

"Nyeyeyeyeyeyeye" balas Risa, Laskar yang melihat itupun lantas menambahkan laju motornya kembali

"LASKARR LO KALO MAU MATI JAN BAWA BAWA GUE, DASAR ABANG LAKNAT LO"

Sesampainya dirumah Risa mengentakkan kakinya kesal lalu meninggalkan Laskar tanpa meliriknya sedikit pun

"BUNDAA" panggilnya ketika sudah duduk di sofa ruang tamu rumahnya

Inggit yang sedang berada didapur dengan cepat berjalan mengahampiri Risa dengan celmek yang masih menenmpel di badannya, lalu memandang Putrinya itu dengan geleng geleng "apa? Kalo masuk rumah itu salam bukannya teriak" ujar Inggit melihat putri satu satunya itu menujukkan wajah cemberut ia kembali ke dapur lalu melepas celmeknya kemudian ia kembali mengampiri Risa

Dear GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang