05 (✔)

78 41 4
                                    

Haiii semuaaa,
Apa kabar hari ini?
Selamat membaca dear gema

Maaf ya kalo ada typo, jan lupa diingetinn

Nyatanya bahagia itu sederhana
-deargema

DEAR  GEMA

Ha ini hari minggu otomatis kegiatan belajar mengajar di liburkan, berbeda dengan orang orang yang kini mungkin sedang rebahan Gema malah hendak pergi kebandara, kata mamanya "besok papa kamu pulang danminta dijemput sama kamu" mau tak mau sebagai anak yang berbakti kepada orang tua ia harus menjemput papa tercintanya

Ia menuruni anak tangga dengan bersenandung kecil, ia menoleh ke arah meja makan disana sudah ada Arin yang sedang menyuapi makan Rafa


Gema melangkah mendekat lalu mencium pipi Arin membuat Arin tersenyum dan mengusap kepala Gema, Rafa yang melihat itu mengerucutkan bibirnya merasa tidak dianggap "udah ihh, Lafa kan juga mau di elus elus sama Mama" Gema mengangkat pandangannya

Ia melihat bahwa adiknya ini sedang iri bukannya menjauh Gema malah memelut Arin dengan erat seolah Arin adalah miliknya "gak mau, mama Arin kan mamanya abang"

Rafa geram ia berusaha melepaskan pelukan Gema kepada sang Mama namun tak ada hasil, Arin mengelah nafas panjang mencoba untuk bersabar "abang lepass, mama Alin kan mamanya Lafa juga"

"Mama Arin bukan alin"

"Iya mama Alin"

"Arin Rafa Arin, A R I N"

"Lafa dak bisa bilang l toh"

"Bilang r dulu baru abang kasih mamanya buat Rafa"

Aris memukul pelan tangan anakknya enak saja main kasih kasih emangnya dia barang apa, Gema menyengir

"L"

"No r gitu"

"L"

Gema menggeleng pertanda salah "R"

"L"

"Rrrrrrrrrrr"

"Lllllll, huaa ndak bisa abang" mata Rafa berkaca kaca mungkin dalam hitungan detik ia akan menangis

Dan benar saja dalam detik ke tiga Rafa menangis sejadi jadinya Arin melepas paksa pelukan Gema yang sedang tertawa lalu menggendong Rafa untuk menenangkan

"Cup cup anak mama jangan nangis nanti gantengnya ilang"

"Lafa masih ganteng toh"

"Dih PD banget kamu cut, muka kaya pantat ember gitu dibilang ganteng" siapa lagi biang keroknya kalau bukan Gema,

"Huaaaa Lafa ganteng Lafa gantengg" tangisnya malah tambah meledak kala Gema mengatakan hal tersebut

Arin menatap Gema tajam sedangkan yang ditatap malah enak enakkan memangku snak dengan mulut yang dipenuhi snak yang dipangkunya dan mata yang melihat spongebob ditelevisi

"Iya iya Rafa genteng kok ganteng banget"

"Benelan?"

Arin mengangguk "tapi harus berenti dulu nangisnya"

Rafa dengan cepat mengusap air matanya lalu tersenyum lidahnya dijukurkan ke arah Gema "Lafa genteng wlee"

"Abang lebih ganteng"

"Lafa lebih ganteng"

"Terserah lu dah, capek gue lama lama"

Arin menggelengkan kepalanya "udah sana jemput papa"

Dear GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang