JAEYONG 1

7.9K 886 39
                                    

TAEYONG baru sampai rumah nya saat adzan ashar tiba, ia hanya butuh istirahat sekarang. Pikiran nya kacau, sangat kacau. Setelah kejadian tadi, ia tentu saja sakit hati. Apakah memang Jaehyun bosan dengan nya? Bisa saja.

Cklek

"Mah." Taeyong membuka pintu utama dengan nada suara yang sedikit parau, ia lelah sangat lelah. Bisakah ia berhenti?

Mama yang sedang manyapu dapur tersebut menoleh dan mendapati anak semata wayang nya yang sedang terduduk lesu di atas sofa berwarna gray itu.

"Iya? kamu kok pulang nggak ada suaranya, Tae?" Mama melirik sekilas ke arah Taeyong yang masih memejamkan matanya.

"Capek, jadi nggak semangat." Ujarnya dengan senyuman terpaksa.

"Oh, iya. Tadi Jaehyun kesini, dia nanyain kamu." Ucapan sang Mama berhasil membuat kedua kelopak mata yang tadinya terpejam menikmati angin yang keluar dari kipas angin, terbuka.

"Nggak mungkin, Ma. Tadi dia bahkan nggak kejar aku pas pergi gitu aja."

"Hah? Kalian berantem?" Detik berikutnya Taeyong menyesal telah berbicata seperti itu kepada sang Mama.

"H-hah? Ish, kuping mama kurang beradaptasi kali. Tae gabilang gitu."

Sang mama hanya mendengus pelan, ia melihat jam dinding di rumah nya. "Sono gih, mandi, abis itu makan trus minum obat. Jangan kelewat." Ujarnya dengan lembut.

Taeyong hanya mengangguk lalu tersenyum dan mengecup pipi sang mama dengan penuh kasih sayang, ia sangat menyayangi mama nya ini. Hingga berfikir, ia tak pantas untuk meninggal kan mama nya.

Taeyong memasuki kamar nya, ia sedikit kecewa dengan apa yang dilihat nya. Dia adalah orang yang paling mudah kepikiran dengan perkataan orang lain.

Ia memandangi langit langitnya dengan tatapan sendu, air matanya terurai begitu saja saat sekelabat kejadian kemarin dan tadi berputar di otak nya layaknya sinema india.

"Kenapa, Jae? Kamu emang udah mau ngelepasin aku apa emang udah pengen hal itu dari jauh hari? Sakit, Jae." Ia memegangi dadanya lagi, belum saat nya sang kekasih tau tentang penyakitnya ini.

Ia beranjak dan mengambil handuk lalu memasuki kamar mandi yang bernuansa biru dengan putih tersebut. Itu sangat menenangkan pikiran nya.

----

Taeyong sedang ingin meminum obat nya di dapur, tadi sang mama berpamitan ingin mengikuti pengajian tetangga sebelah yang baru saja pindahan.

Saat ia ingin meminum tetiba saja lengan kekar melingkar di pinggul nya dan dengan refleks nya Taeyong memuncratkan air yang sudah diminumnya dari mulut.

"Kamu kenapa si? Kaget nya begitu amat." Jaehyun terkekeh pelan, ia tadi sudah mengetuk pintu selama tiga menit tetapi tidak ada respon apapun. Yasudah ia masuk saja dan mendapati Taeyong di daerah dapur.

"K-kenapa nggak ketuk pintu dulu? Bikin jantungan aja."

"Tae, aku minta maaf buat kejadian kemaren. Aku nggak ada maksud buat bentak kamu di depan Chaeyeon. Maafin aku, Tae." Jaehyun menunduk lemah, ia takut Taeyong kecewa yang teramat dalam padanya.

Taeyong tersenyum tipis, "Aku cuma berfikir. Kayanya kita emang udah nggak cocok lagi, Jae. Kamu sibuk banget, sampe ngelupain aku. Aku, ngerti kok." Taeyong berusaha mati matian untuk menahan tangisan nya kembali.

Jaehyun mendongak, "Maaf, Tae. Jangan kaya gini, aku nggak mau pisah sama kamu. Aku sayang sama kamu, maaf juga karna akhir akhir ini aku jarang nelpon kamu sama mama. Ada yang aku ingin tunjukin buat kamu, tapi nggak sekarang."

LOVE STORY || JAEYONG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang