Tujuhbelas

876 107 29
                                    



Suara isak tangis itu kian semakin jelas saat pria itu semakin gelap mata, namun tiba tiba

Dubraakk

Seseorang mendobrak pintu itu dengan kasar menampakkan seorang pria dan wanita yang emosinya sudah memuncak, tanpa menunggu lama pria itu langsung menarik kerah baju pria tersebut lalu menghadiahi nya sebuah pukulan yang lumayan keras, membuat peria tersebut jatuh tersungkur dengan menyisakan luka di bagian sudut bibirnya.

Sementara wanita yang datang bersama pria tadi langsung mendekap wanita lain yang sudah berlinang air mata, dengan tubuh yang sangat bergetar akibat ketakutan yang sudah menguasai dirinya.

Randa : dassar pria bre*gsek Loh, berani beraninya loh lakuin hal sekeji itu ( suara meninggi)

Yah orang itu adalah Randa sedangkan pria yang dihajar adalah alam, sementara kedua wanita itu adalah Rara dan Selfi.

Bught

Sebuah pukulan kmbali mengenai wajah alam, membuatnya kembali terjatuh dilantai.

Randa : berani beraninya loh nyentuh dia ( menunjuk selfi yang sudah didekap oleh rara)

Bught

Pergi loh dari sini sebelum gw gelap mata dan ngabisin pria bren*sek kayak loh ini ( ucapnya penuh emosi)

Alam hanya tersenyum miring, lalu ia berlalu pergi, tanpa mengucapkan sepatah katapun. Setelah kepergian alam, pandangan randa langsung terarah kan ke kedua gadis yang masih setia berpelukan.

Perlahan ia melangkah ke arah kedua gadis tersebut, hingga kini posisi randa sudah berada di samping mereka.

Randa : selfi kamu ngk apa2 kan ( memegang pundak selfi)

Perlahan selfi melepas pelukannya dan menatap randa yang sudah berada di sampingnya, tanpa berucap sepatah katapun selfi langsung berhambur kepelukan randa, tangisnya kembali pecah saat ia memeluk tubuh itu, nyaman itulah yang ia rasakan saat ini.

Randa : aku aku minta maaf krena ngk bisa jaga kamu, ak aku minta maaf krena ngk bisa jaga kamu dari laki2 bejat itu ( ucapnya yang sudah menitipkan air mata)

Hanya gelengan kepala yang selfi lakukan, karena kini ia hanya ingin merasakan rasa nyaman ini untuk sekian waktu lagi, sungguh rasanya sangat sulit untuk melepas posisi ini.

Selfi ( panggil seseorang)
SELFIIII ( teriaknya lagi hingga membuat selfi tersadar dari lamunan nnya, kilasan kilasan itu sungguh membuat selfi kembali merasakan sesuatu di hatinya.)

Selfi : iya bang ada apa ( ucapnya setelah tersadar dari lamunannya)
Ridwan : kamu jadi ikut ngk ke resto, ini abang udah mau berangkat
Selfi : jadi kok bang, Yuk kita berangkat ( ucapnya penuh semangat)

Hari ini selfi dan Ridwan akan pergi ke restaurant mereka, karena memang sudah beberapa hari ini selfi sellau meminta ridwan untuk membawanya ke sana, alasannya karena selfi sangat penasaran dengan restaurant itu, apa benar jika restaurant itu sangat banyak pengunjung dan masakan2 disana sungguh masih banyak lagi yang selfi ingin ketahui.

Kini mereka sudah sampai di restaurant, selfi kembali terkagum saat melihat suasana restaurant itu, memang benar banyak sekali pengunjung yang datang, dan susana ditempat ini juga lumayan bagus, bukan lumayan sih tapi sangat bagus, krena tema yang ada di restoran ini sangat cocok buat bersantai dan melepas rasa lelah yang menggerogoti hati dan fikiran.

Selfi berjalan memasuki restaurant itu bersama ridwan, disana mereka langsung disambut oleh para karyawan yang bertugas, karena memang sebelum mereka datang, ridwan sudah mengkonfirmasi kan kemereka kalau dia dan adiknya akan datang.

Sahabat ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang