Delapanbelas

870 117 39
                                    

Selfi : kalo jalan hati hati donk, ngk liat apa kalo disini tuh ada orang ( masih membersihkan pakaiannya tanpa melihat orang tersebut)
Pelayan : ma maaf mbak saya tidak sengaja ( membantu selfi berdiri)
Selfi : iya lain kali kamu harus lebih hati2 ( ucapnya lalu kembali melangkah)

Disaat selfi sudah berlalu dari tempat itu barulah Randa kembali melangkah karena memang randa sejak tadi memperhatikan kejadian itu, hanya saja ia tak bisa melihat wajah dari wanita itu.

Randa : dasarr wanita dia yang salah tapi dia yang marah2 ( ocehnya lalu masuk ke toilet  )

Sementara itu selfi sudah kembali ke mimbar kecil itu tak lupa ia mengkordinasikan sebelum ia bernyanyi.

Selfi : mas ini udah bisa dimulai kan ( tanyanya kepada salah satu orang yang bertugas dibagian tersebut)
Mas : iya mbak silahkan ( ucapnya tersenyum)

Alunan musik mulai terdengar dari tempat itu, selfi bisa merasakan bagaimana hatinya kembali merasakan sesuatu yang entah itu apa.

Remang remang cahaya
Di sela ranting cemara
Gambaran hatiku yang lara
Cinta dalam dilema

Seketika semua mata tertuju ke arah selfi, semua mata terkagum melihat selfi bernyanyi dengan begitu syahdu, sedangkan selfi ia menghayati kata perkataan yang ia ucapkan.

Kau yang kupuja-puja
Teganya mendua cinta
Di depan mata kau sengaja
Torehkan luka di jiwa

Sungguh aku terhina
Saat kau palingkan muka
Tanpa terucap kata
Kau tinggal begitu saja
Sakitnya hatiku
Terluka jiwaku

Sungguh aku terhina
Saat kau palingkan muka
Tanpa terucap kata
Kau tinggal begitu saja
Sakitnya hatiku
Terluka jiwaku

Kau yang kupuja-puja
Teganya mendua cinta
Di depan mata kau sengaja
Torehkan luka di jiwa

Di depan mata kau sengaja
Torehkan luka di jiwa

Tes

Selfi menyelesaikan lagu itu bersamaan dengan air matanya yg jatuh, namun senyum yang mengembang, apakah kalian pernah merasakan tawa dan sedih kalian datang secara bersamaan, karena itulah yang selfi rasakan saat ini, mengingat semua kejadian itu membuat hati ia kembali tergores luka yang semakin hari semakin bertambah, tanpa seorang pun yang berniat mengobatinya.

Prok prok prok

Tepuk tangan dari semua orang membuat selfi kembali tersadar dari bayangan bayangan yang terus menghantui fikiran nya.
Selfi membalasnya dengan senyuman yang sangat manis, lalu setelah itu ia turun dari panggung kecil itu.

Pelayan : wah suara mbak sangat merdu, sudah cantik pintar nyanyi lagi ( tersenyum)
Selfi : kamu bisa aja, semua itu hanya anugrah dari Tuhan untuk saya ( ucapnya sambil tersenyum)

Sementara itu hari dan Gunawan sudah sejak tadi mondar mandir di depan restaurant tersebut sambil menghubungi randa yang entah hilang kemna.

Hari : nih anak benner2, disaat ada hal sepenting ini dia malah ngilang, ditelpon juga ngk diangkat angkat lagi ( ucapnya kesal)
Gunawan : dasar yah tuh randa bikin naik darah aja, kalo ketemu gw jitak tuh kepalanya, udahlah ngapaink nunggu dia lagi mending kita pulang paling dia udah molor di kamarnya ( berlalu masuk ke mobilnya diikuti hari)

Sementara itu seorang gadis tengah terbaring dikasur empuknya, namun tiba tiba saja gadis itu seperti tidak tenang, keringat dingin mulai bercucuran di wajahnya.

Sahabat ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang