D U A E M P A T

16 1 0
                                    

Cia melangkahkan kakinya gontai kedalam rumahnya.Seperti tak ada semangat.

Cia melihat di pekarangan rumahnya ada mobil orang tuanya,Cia kira itu hanya khayalan.Tetapi..ketika ia menggusek matanya ternyata nyata.

Seketika wajah Cia jadi bahagia dan semangat,Cia berlari kecil masuk kedalam rumahnya.

"Assalamualaikum,"salam Cia lalu membuka sepatunya dan sesekali melirik tidak ada yang mendatanginya.

"Mama..Papa? Kalian dimana? Kalian pulang kan? Ini aku Cia..Mah..Pah"panggil Cia di ruang tamu.

Gedubrak.

Cia menoleh ketika mendengar benda jatuh,Ternyata bukan benda toh! Orang.

"Aduh..sakit!"ringisnya.

Cia menyipitkan matanya dan mulutnya menganga,"Alesya!"pekik Cia dan Alesya bangkit dan mereka saling berpelukan.

"Aduh Alesya! Kakak kangen banget sama kamu tau!" Cia mencubit hidung Alesya dan Alesya hanya manyun.

Alesya Audreyla adik perempuan Cia,Alesya memang tidak tinggal disini bersama Cia,Alesya ikut dengan Mama Papanya bekerja di luar negri dan bersekolah disana.

Alesya memegang hidung yang dicubit Kakanya tadi,"Ish! Kak Cia gak pernah berubah deh! Selalu ajah cubitin hidung aku! Emang hidung aku squishy apa?!"cibir Alesya dan Cia hanya terkekeh.

Tak lama suara yang Cia rindu rindukan terdengar jelas di telinga Cia.

"Alicia.."

Cia menoleh,"Mama Papa!".

***

"Cia seneng banget deh kalian pulang,"ucap Cia sambil tersenyum.
Kedua orang tua Cia hanya terkekeh pelan.

"Segitu kangennya kamu sama kami?"tanya Almira--Mama Cia dan Alesya.

"Kangen banget lah!" Cia bersedekap dada.

"Kamu ini," Alsar--papa Cia dan Alesya hanya menggelengkan kepalanya.

Raut wajah Almira berubah sendu dan meletakan sendoknya dan garpunya di meja makan.

Almira menatap Cia yang sedari tadi selalu tersenyum,"Cia.."panggil Almira dan Cia menoleh tersenyum.

Almira menghela nafas."Maafin Mama sama Papa yah,Kami hanya beberapa hari disini.Dan kami akan kembali lagi kesana,banyak pekerjaan yang harus kami selesaikan,Kamu gak papa kan?".

Senyuman Cia pudar begitu saja,menoleh ke arah Mama dan Papanya yang sedang menatapnya sendu.

"Maksud Mama? Kalian bakal balik lagi? Cia sendiri lagi disini? Kalian gak kasian sama Cia? Cia kesepian Mah..Pah.."cicit Cia sambil menunduk.

"Maafkan kita Cia,tapi ini penting! Tenang saja,Hanya kami berdua.Alesya tidak ikut dia akan bersekolah disini satu sekolah sama kamu dan menemani kamu jika kamu kesepian sayang." jelas Almira.

Alesya dan Alsar hanya menatap kedua orang itu yang sedang berbicara.

"Kakak tenang..aku gak ikut kok! Aku bakal temenin Kakak selalu."

Cia terenyuh dan akhirnya mengangguk.

***

Kini Cia dan Alesya sudah sampai disekolah,Mata Alesya jelalatan melihat kesana kesini.Terkadang Alesya terpekik melihat cogan.

"Ah! Itu ganteng banget ya tuhan!"pekik Alesya sambil menunjuk  cowok yang baru turun dari motornya.

Cia menahan malu melihat kelakuan adiknya ini,Bisa di bilang norak+lebay.

Cowok itu menghampiri mereka dan tentu saja Alesya terpekik senang dan segera merapihkan rambut dan seragamnya.

"Hai?"sapa cowok itu kepada Cia bukan Alesya,Alesya hendak menjawab tapi bukan untuk dirinya.

Cia menoleh dan tersenyum,"Hmm.Hai juga?"balas Cia lembut.

Alesya masih memperhatikan cowok itu tanpa berkedip sedikit pun,Merasa diperhatikan cowok itu menoleh.

"Ngapain lo? Liatin gue?" Alesya segera memalingkan wajahnya yang terciduk tengah memperhatikannya.

"Abisnya ganteng."gumam Alesya dan masih bisa didengar olehnya.

"Gue emang ganteng."

D A C I A (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang