T I G A E N A M

11 1 0
                                    

Aldira
Online

Daffa.
Kls lo dmn?
09:40

Aldira
11 IPA 2
Kenapa memang?
09:41

Read.

Daffa hanya meread chat Aldira. Dirinya hendak memutar balik tapi tak jadi karena..

"Kelasnya sama kelas Cia?" gumam Daffa lalu berbalik dan melangkah menuju 11 IPA 2.

Ketika memasuki kelas Cia, Daffa melihat Aldira sedang menangis sambil memegang ponselnya.

"Raa?" panggil Daffa, Aldira masih menunduk sambil menangis.

"Raaa?" panggil Daffa sekali lagi. Masih belum ada jawaban adanya tangisan, "Lo kenapa?" ketika Daffa duduk disebelah Aldira.

Aldira menggeleng.

Daffa terpaksa harus menarik dagu Aldira agar menatapnya sedang berbicara. Aldira menatap Daffa lemah, matanya penuh dengan air matanya.

"Lo nangis?" tanya Daffa sekali lagi. Aldira mengangguk. "Karna?" Aldira diam.

"Aku takut sendiri.." cicit Aldira dengan nada di buat sedikit takut.

Daffa diam lalu terpaksa, ia pun memeluk Aldira dan Aldira juga membalas pelukan dari Daffa erat.

Dibalik pelukannya Aldira tersenyum miring sambil memainkan jari jarinya. Daffa melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Aldira yang tersisa diwajahnya.

"Lo gak sendiri, Yuk ke kantin." Daffa bangkit dari duduknya lalu menggenggam tangan Aldira. Mereka keluar dari kelas menuju kantin.

Tanpa mereka berdua sendiri ada seseorang memfoto adegan mereka tadi, orang itu tersenyum miring.

"Perlahan-lahan Cia bakal menderita pelan-pelan, habis itu mati deh!! Hahaha.."

***

Daffa dan Aldira sudah sampai dikantin mereka duduk dibagian meja tengah, dimana ada sahabat Daffa yang sedang bercanda disana.

Daffa duduk di depan Dezta dan Aldira di sebelahnya berhadapan dengan Fathan.

Fathan yang menyadari ada gadis lain dimejanya menatapnya dan seketika raut wajahnya menjadi datar, tak ada lagi Fathan yang kocak dan humoris.

"Lo! Ngapain lo disini?" tunjuk Fathan sambil menatap Aldira tak suka.

Aldira menunduk saja, ia akan pura pura takut dan lemah di depan teman teman Daffa.

"Cih," decih Fathan. "Biasanya lo kaya cacing keremi gak mau diem, sekarang malah diem aja kaya orang bisu, apanih? Rencana licik lo lagi. Aldira Marthasya Keeysa?" Fathan tersenyum miring ketika Aldira tiba tiba mengangkat wajahnya dan menatap Fathan.

"Lo jangan ngomong kaya gitu, dia abis bangun dari koma." ucap Daffa dingin. Fathan hanya berdecih.

Elvan dan Dezta hanya diam saja, melihat dari mata Fathan, Fathan memang sangat benci kepada Aldira.

"Aldira, lo ngapain sih deketin si Daffa mulu, Daffa udah punya pacar." kini Elvan lah yang angkat bicara.

"Maaf, yaudah aku kembali ke kelas deh." Ucap Aldira dengan menggunakan Aku-Kamu.

"Hah? Gak salah denger? Aku-Kamu? Gak pantes woi! Lo itu cewek cewek titisan jablay tau gak? Gak pantes yah pake Aku-Kamu! Malah jijik gue! Iyuwh!" sinis Fathan sambil bersedekap dada.

"Fathan! Lo jangan seenaknya kaya gitu sama cewek!" bentak Daffa sambil menunjuk Fathan, Yang ditunjuk hanya bersedekap dada.

Fathan menatap Daffa datar begitu juga Daffa, Lalu Fathan menunjuk Aldira, "Lo masih suka sama si Aldira? Sampe lo marah sama sahabat lo sendiri, Lo masih suka sama penghianat kaya dia? Lo gak inget Daf? Apa yang udah dia perbuat?" datar Fathan.

Daffa diam mencerna ucapan Fathan, benar juga apa kata Fathan? Untuk apa ia berurusan dengan Aldira? Tapi.. Daffa tidak bisa menolak permintaan Alya---mama Aldira.

"Inget Daf, lo punya Cia."

D A C I A (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang