T I G A T U J U H

10 1 0
                                    

Daffa mengantarkan Aldira ke kelasnya, di koridor banyak yang mengomongi mereka.

Oh.. Itu yang anak baru yah?

Kok bisa sih sama si Daffa?

Mungkin pacarnya.

Eh bukan goblok! Pacarnya kan Alicia

Si Cia maksud lo?

Iyalah siapa lagi.

Diam diam Aldira mendengarkan omongan mereka, Aldira mengangguk ngangguk lalu tersenyum miring.

Jadi Alicia nama pacar barunya Daffa? Sekelas sama gue dong! Kalo bener Alicia itu. Kalo bener mantap!!!

***

Cia masuk kedalam kelasnya bersama tiga sahabatnya sambil mengobrol ringan dan bercanda canda.

"Nih lo tau gak?" tanya Keyla sambil memakan camilan ringan. "Nggak, soalnya belum di kasih tahu?" sahut Arlin.

"Iya juga yah? Ngapain gue nanya kalo belum dikasih tahu," ucap Keyla sambil jejengkrikan tak jelas.

Zela dan Cia hanya tertawa kecil melihat interaksi Keyla dan Arlin.

"Dasar siti gope'ah!!" sarkas Arlin sambil menoyor kening Keyla dan membuat Keyla hampir menjungkal kebelakang.

"Lo bego amat sih! Pala gue di toyor-toyor mulu! Nanti gue geger otak gimana?" panik Keyla lebay memang.

"Gak segitunya juga kali Key," celetuk Cia terkekeh kecil lalu tak sengaja pandangannya melihat dua orang berjenis sedang memapah tapi terlihat sangat mesra.

"Daffa Aldira?" Gumam Cia sambil menatap dua orang itu, Daffa dan Aldira sudah sampai di tempat duduk Aldira, tapi Aldira pura pura jatuh.

Bruk!

Cia, Zela, Keyla, dan Arlin menatap adegan yang didepannya dengan raut wajah datar, terkecuali Cia. Cia menatap mereka berdua dengan tatapan berkaca kaca.

"Awh!" pekik Aldira dan Daffa segera membantu Aldira bangun tapi Aldira tidak bisa dan terpaksa Daffa harus menggendong Aldira.

Tepat adegan itu didepan mata Cia, Cia menggigit bibir bawahnya agar tak menangis. Tapi sia-sia usahanya air mata nya meluncur juga.

Sudah tadi Cia melihat Daffa dan Aldira semobil, lalu memapah Aldira menuju ruang kepsek, lalu memapah Aldira menuju kelas, dan sekarang menggendong Aldira yang notabenya bukan siapa-siapa?.

Cia tak tahan ia pun menggebrak meja sangat keras dan mengakibatkan tangannya merah.

Brak!

Refleks Daffa dan Aldira menoleh ke arah suara, Cia menatap Daffa dengan mata berkaca kaca dan dada yang naik turun seperti menahan emosi dan juga tangan yang mengepal kuat.

"DAFFA JAHAT!" teriak Cia lalu berlari meninggalkan kelasnya dan juga sahabatnya yang menatap kepergiannya.

Keyla dan Arlin menyusul Cia, jika Zela dia menghampiri Daffa dengan wajah datar.

Zela menatap Daffa dan Aldira bergantian, "Daffa gue bilangin, jangan sakitin Cia. Gue udah bilang kan sama lo? Jangan jadi cowok yang bego!" sinis Zela.

"Dan lo juga Aldira," tunjuk Zela kepada Aldira yang berada di gendongan Daffa. "Jadi cewek jangan ganjen! Jangan caper ke pacar orang! Daffa itu udah punya pacar!" lanjutnya.

Daffa diam dirinya juga salah. Aldira hanya menatap Zela dengan tatapan tak suka. Lalu Zela melangkahkan kakinya menyusul Cia, Keyla, dan Arlin.

Sebelum keluar pintu Zela sempat membalik, "Cia beberapa hari sakit dan lo gak jenguk dia. Ketika dia masuk sekolah langsung di tontonin yang gak enak enak. Ngeliat pacarnya bermesraan dengan gadis lain. Kalo mau disebut cowok gentle lakuin. Bukan bisanya nyakitin." ucap Zela lalu hilang dibalik pintu.

Gue pusing! Arghhhh! Cia pasti marah?! Gue harus apa! Arghh!

D A C I A (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang