part 4

470 64 6
                                    

Sesampai nya mereka di kediaman viole, mereka masuk dan duduk di ruang tamu. Para reguler yang tau ada tamu yang di bawa viole hanya bisa mengintip tak berani untuk mendekat, suasana ruang tamu itu begitu dingin tak ada yang bicara.

Pintu terbuka dengan tiba² menampilkan seorang pemuda berambut kuning dengan membawa belanjaan, pemuda itu kaget karena ada tamu di penginapan nya. Orang² di sana menatap pemuda itu, kecuali viole.

"O oh h hai, ma maaf aku menggangu kalian" ucap pemuda berambut kuning itu yang di ketahui bernama wangnam, ia hendak pergi dari ruang tamu itu sebelum ada suara yang menghentikan langkah nya.

"Hhehehe.. gak papa santai saja, kau habis belanja?" Tanya laki² yang di ketahui bernama jinsung ha.

"O oh iya hhehehe.. habis nya di penginapan ini bahan makanan habis karena kami, pemilik nya saja belum makan jadi aku akan mengganti nya".

"Hm? Viole belum makan" jinsung ha Menatap viole, "kenapa?"

"Dia tak mau makan bersama kami, mungkn. Aku ajak dia eh dia malah pergi entah kemana, pulang² bawa tamu hhehehe.."

"Viole kau tak sopan sekali menolak ajakan teman mu" ucap jinsung ha  Sukses membuat viole menatap nya tajam.

"Oh nama mu viole, jadi kau calon pembunuh dari fug itu?!" Ucap wangnam dengan polos nya dan tak tahu malu duduk di dekat viole, "nama mu begitu terkenal hari ini, semua membicarakan mu"

"........." Viole diam dan tak menanggapi ucapan wangnam.

Para reguler yang melihat kepolosan dan ketidak tahu malu nya wangnam menganga melihat itu semua, dari mereka menggerutu bisa² nya ia tak sopan di depan tamu viole. Jinsung ha Dan perempuan berambut merah itu juga diam melihat nya.

"Hm.. seperti biasa kau begitu dingin sekali"

"Jangan ganggu dia" ucap perempuan berambut merah itu dingin.

"Aku hanya bertanya, apa salah"

"Kenapa kau begitu penasaran dengan viole?"

"Tentu saja aku penasaran, sekarang kita satu tempat tinggal itu berarti kita teman"

".........." Viole terperanjat kaget, ia menoleh ke wangnam.

Ekspresi viole tak luput dari perhatian jinsung ha Selain ekspresi itu di tutupi dengan rambut nya, jinsung ha Melihat ekspresi yang tak pernah ia lihat selama ini.

"Teman?, Cih. Cuma gara² kau satu penginapan dengan nya, kau bilang kau teman viole" ucap perempuan berambut merah itu, "kau bisa apa untuk viole".

".........." Semua orang di sana terdiam.

"Kalain hanya jadi pengambat viole menuju lantai berikut nya"

".........."

"Hwaryun" ucap jinsung ha Dengan nada menekankan dan menatap tajam Hwaryun, "hhehehe.. siapa nama mu?"

"Wa wangnam"

"Wangnam, maafkan Hwaryun. Omongan nya emang pedes begitu"

"........."

"Ta tak papa, eh sebentar! Aku pernah lihat kalian!"

"Tentu saja, kami kan yang rekomen tempat ini agar kalian bisa tinggal bersama viole" ucap jinsung ha Dengan senyuman.

"........, Jadi dari awal kau tau viole"

"Hm.. iya, ya lebih tepat nya aku ini guru nya viole".

"HAH?!" Semua org terkecujut kecuali viole, jinsung ha, Hwaryun.

"Eh hhehehe.. aku belum mengenal kan diri, viole juga tak mengenalkan kami ke kalian"

".........."

"Nama ku jinsung ha, Aku guru nya viole dan di sebelah ku Hwaryun" ucap jinsungha dengan senyum nya.

"......., O oh ya sa salam kenal, aku wangnam"

"Wangnam kau sudah mengenal viole kan?"

"Em.. tidak, yang aku tahu dia itu calon pembuh dari fug, aku denger tadi sih"

"Benar sekali, kau tak takut?"

"..........."

Tak tahan dengan topik yang menurut nya tak penting itu, viole beranjak ke balkon. Jinsungha melihat nya dan mengikuti nya.

Di balkon, viole sedang menikmati hembusan angin yang menerpa wajah nya sambil memejamkan mata nya.

"Lupakan masa lalu mu, berbahagialah dengan hidup mu sekarang dengan teman yang baru dan kehidupan yang baru" suara di belakang nya membuat viole membuka mata nya, dan menatap langit.

"......., Bahagia? Sekarang?" Ucap nya pelan, "guru tau di mana kebahagiaan ku"

"......, Percuma kau pergi ke masa lalu mu lagi. Fug tak akan membiarkan itu, karena kau masa depan fug" ucap jinsung ha menyesap rokok nya, "kau tau sendiri apa Yang di lakukan fug terhadap teman² mu di masa lalu".

"......., Maka dari itu aku akn melakukan apa saja demi melindungi orang² yang aku kasih dan aku cintai"

"Walaupun itu membuat mu menderita?"

"Iya, walaupun aku harus menderita, terluka, berdarah sekali pun kalau aku bisa melindungi mereka tak masalah"

".........." Jinsung ha Menatap murid nya begitu sedih, ia tahu viole murid nya tak pernah menginginkan jadi calon pembunuh tapi kalo dia menolak teman² lama nya akan di bunuh oleh FUG.

~~~~~

Di tempat berbeda, Khun sedang bicara dengan seseorang di poket nya.

"Jue viole grace, calon pembunuh dari fug?"

"Iya, nama nya begitu ramai di bicarakan" ucap suara di seberang sana.

"Kenapa fug muncul?"

"Aku tak tahu rencana mereka sih, tapi aku cukup penasaran dengan calon pembunuh itu. Kata nya ia membunuh ratusan raguler di ujian lantai"

"Hm? Aku juga jadi penasaran, kalo seperti itu dia begitu hebat"

"Iya, aku dengar dia satu lantai dengan mu Khun"

"Benarkah? Wah.. keberuntungan ada di pihak ku shibisu, aku bisa melihat nya nanti"

"......., Iya iya. Terus gimana dengan dia"

"Tetap sama, masih pura²" ucap Khun dingin.

"Sampai kapan kau akan bersama dia terus?"

"Entah, sampai dia bener² mengakui semua nya"

"Aku cukup terkejut mendengar cerita kalau dia yang membunuh bam dari mu, padahal bam bnyk berkorban untuk nya"

"..........."

"Aku jadi ingin membunuh nya!" Teriak suara di seberang sana yang di ketahui bernama shibisu.

"Bersabarlah, aku lah yang akan membunuh nya" ucap Khun dingin, ia mengepalkan tangan nya.

"Kau baik² saja kan? Aku tau kau yang paling terluka dengan berita meninggal nya bam" suara di seberang sana terdengar khawatir.

"......., Bohong kalo aku baik² saja. Tpi aku baik² saja kau tenang saja"

"Hm.. cepat lah menyusul kami, kami menunggu mu"

Senyum Khun terlihat sekilas, "iya, tunggu kami"

"Dan kalo kau melihat calon pembunuh itu ceritakan pada ku ia seperti apa"

"......., Hm. Sudah aku akan ke ujian lantai selanjut nya. Doakan aku bertemu dengan calon pembunuh itu"

"Baiklah, sampai jumpa lagi"

Khun menutup sambungan itu, dan menatap langit. "Calon pembunuh? Jue viole grace?, Kelihatan nya menarik" gumam Khun dengan seringai terhias di wajah nya.

Tak ia sadari sedari tadi ada yang menguping pembicaraan nya, orang itu mengepalkan tangan nya.

"Sejak kapan dia tahu" gumam nya.

-
-
-
-
-

Maap lama nunggu:v, baru ada imajinasi:v

MeetingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang