part 7

429 61 1
                                    

#khun POV

"TN. KHUN LARI!"

Suara itu, aku pernah mendengar nya, suara yang aku rindukan selama ini, suara orang yang begitu aku ingin lindungi, suara orang yang aku cintai dan sayangi. Apa itu benar suara nya?, Dari mana asal suara itu?, Dimana dia?. Aku masih mematung setelah mendengar suara itu, dan tak ku sadari.

DDHHUUAARR!!!

"TIDAK!"

Aku melihat ke arah calon pembunuh itu sebelum dia tak terlihat lagi. Apa tadi? Suara itu dari nya?, Wajah itu?.

"........., BAM!" Teriak ku sebelum semua nya gelap.

#khun end pov

.

.

.

Di suatu tempat tak jauh dari ledakan, viole terduduk membeku melihat kejadian beberapa saat tadi. Gadis bertelinga kelinci yang melihat nya hanya mendecit.

"Tn. Viole, mulai sekarang kami akan menjadi rekan satu tim mu dan menuntun mu ke puncak menara ini"

"........, Apa salah ku" gumam viole menundukkan kepalanya, "apa salah ku?" Gumam nya lagi

Gadis itu menatap datar pemuda di depan nya, "biarkan teman² yang lain yang menjelaskan apa kesalahan mu tn. Viole lebih baik ayo kita berkumpul dulu"

"Kenapa harus Khun?!, Kenapa harus teman² ku?!" Marah viole di iringi dengan isakan.

Gadis itu tak menjawab, "kami tunggu kedatangan mu lebih baik tn. Viole menurut saja, ini semua demi kebaikan tuan" ucap nya meninggalkan viole.

"Tn. Khun semoga kau baik² saja" gumam viole.

.

.

.

Di tempat yang berbeda.
"Kau serius viole pergi ke tempat ini?"

"Tentu saja, arah nya menuju ke sini"

"Hm.. sepi? Dan- oh apa yang terjadi di sini?!"

Ke3 reguler itu menatap sekeliling nya dengan penuh rasa kwatir. Apa yang terjadi di tempat ini sebelum mereka sampai?, Di mana viole?.

"A apa yang terjadi?" Ucap gadis dari keluarga Yeon itu.

"Mana aku tau!, Ayo kita cari viole" kata wangnan dan mereka pun mulai menyusuri reruntuhan itu.

"VIOLE!!!" Teriak mereka.

"Kaya nya viole tak ada di sini?" Kaya pemuda berperawakan tinggi dan besar.

"Kemana dia? Apa dia baik² saja? Atau jangan²-" ucap gadis berkacamata.

"Gak mungkin dia meninggal cuma gara² kejadian seperti ini, kita tau sendiri dia bagai mana" ucap wangnam santai.

"Tapi kan bisa saja, dia tuh sombong mungkin dia kena karma" ucap gadis dari keluarga Yeon.

"Kalo viole meninggal siapa yang akan memasakan kita makanan, aku akui masakan nya kemarin enak dari pada masakan mu itu yang jelas² keturunan 10 keluarga agung" ucap wangnam mengejek.

"........., Apa kau bilang?!, Kau mau mati hah!" Marah gadis itu.

"Teman² hentikan" kata pemuda berperawakan tinggi itu menghentikan perdebatan gak berguna teman nya, "lihat ada sesuatu di balik batu itu" lanjut nya, dan mengangkat batu besar.

Meraka terkejut ternyata ada seorang pemuda di balik batu tersebut. "MAYAT!" Teriak gadis Yeon.

Gadis berkacamata itu mengecek denyut nadi pemuda itu, "gimana?" Kata wangnam.

MeetingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang