Kata Saya

34 1 0
                                    

Saya,
Terlalu penakut untuk mengungkapkan apa yang saya rasakan, entah bicara secara langsung ataupun cerita lewat sosial media, karena ada kemungkinan dia bakal membacanya, walaupun itu kemungkinan yang sangat kecil dan bahkan dia tidak akan menyadari kalau tulisan itu untuk dia.

Ah, manusia memang aneh. Terus kalo seperti itu, kapan dia akan tahu apa yang saat ini kamu rasakan? Dia bukan paranormal yang bisa menerawang perasaanmu terhadapnya, dia juga mempunyai segudang urusan yang harus di selesaikan, tidak melulu memikirkan apa yang kamu rasakan.

Tapi,
Saya menikmati ini.
Saya menikmati segala apa yang sedang terjadi walaupun dalam lubuk hati, saya tidak menginginkan itu terjadi.

Sesuatu hal yang ketika saya pikir-pikir, kenapa saya bisa menyayangi dia? orang yang sama sekali tidak masuk dalam list kriteria orang yang saya inginkan. Bahkan saya tidak habis pikir, apa yang saya sukai dari dia? Apa hanya karena dia bisa membuat saya nyaman?

Pertanyaannya,
Kan sekarang dia sudah tidak lagi membuat saya nyaman, tetapi kenapa saya masih dan selalu peduli terhadapnya?

Entahlah, saya tidak bisa mengendalikan rasa suka ataupun rasa sayang saya terhadap seseorang, terlalu munafik ketika saya berkata tidak padahal sebenarnya iya.

Yang lebih membuat saya kesal, tidak ada hal yang bisa saya cari tahu tentang dia, bahkan di akun sosial medianya sekalipun. Ibarat, kalo saya ingin tahu lebih tentang dia, ya saya harus banyak ngobrol sama dia.
Dan sayangnya saya tidak bisa melakukan itu.

Tidak ada sebuah percakapan yang bisa menjadi jembatan antara saya dan dia untuk membicarakan tentang kita. Membicarakannya saja tidak bisa, apalagi untuk sebuah tindakan?

Kalaupun ada satu kata yang bisa mewakilkan sikap saya saat ini terhadap dia.
Bodoh.
Saya bodoh, terlalu lemah untuk bisa melupakan dia dan tidak lagi peduli terhadapnya.

Cerita Seorang "saya"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang