Sia POV
Nging~....
Lagi, telingaku berdenging untuk kesekian kalinya dalam minggu ini. Entah apa yang membuat telingaku seperti ini. Padahal kurasa aku tidak benar-benar capek. Apa beban pikiran termasuk? Aku memang sedang banyak pikiran akhir-akhir ini.
Aku menghempas selimutku ke tepi. Telingaku sudah tidak berdenging. Waktunya bangun dan bersiap melaksanakan kegiatanku hari ini.
Seusai membersihkan diri dan mempercantik sedikit aku mengecek jadwal hari ini. Aku lupa bahwa hari ini adalah hari penting. Hari pertama aku masuk kerja.
Kalian ingin tahu pekerjaanku? Kalau tidak mau ya tidak apa-apa tapi aku tetap akan memberi tahu, hehe. Aku akan bekerja disebuah perusahaan hiburan dan rumah produksi musik. FYI Entertainment. Perusahaan yang baru berdiri sekitar 2 tahun yang lalu. Aku ingat mendaftar pekerjaan di perusahaan itu ketika mereka baru berdiri dan aku tidak diterima. Mereka meminta calon karyawan untuk menulis profesi apa yang mereka inginkan nantinya di dalam CV yang dikirim, tetapi waktu itu aku tak tahu ingin profesi apa. Lagipula, waktu itu aku berumur 18 tahun. Iya, masih SMA. Makanya aku pikir karena itulah aku tidak diterima.
Sebenarnya aku juga tidak mengerti bagaimana bisa aku diterima. Tidak, bukan karena aku tidak bersyukur bisa bekerja di sana setelah 2 tahun yang lalu mendaftar. Aku bersyukur, hanya saja aku yang tidak memiliki pengalaman kerja apapun ini diterima? Daebak, beruntung banget!
Err.. maaf untuk bahasa asingnya. Lanjut ke ceritaku.
Aku memang tidak bekerja, aku mahasiswa yang berhenti karena diterima di FYI Entertainment. Jurusanku sama sekali tidak berhubungan dengan dunia hiburan. Hal yang aku pegang hanya keberanian dan kepercayaan diri, oh dan satu hal yang kurasa salah satu kriteria mereka adalah aku bisa menyetir. Tentu sebagai manajer aku yang akan mendampingi mereka kemanapun. Tapi kalian tak boleh meniruku karena aku tidak tahu dan tak ingin bertanggung jawab bila sesuatu terjadi pada kalian karena meniruku.
Dua tahun yang lalu, FYI Entertainment mementingkan mencari trainee, pelatih, dan orang-orang yang berpengalaman di bidang hiburan. Itu wajar karena perusahaan itu baru saja berdiri. Mereka mungkin belum membutuhkan seorang manajer. Aku saja masih tidak percaya akan bekerja di sana, bersama dengan orang-orang yang kuanggap keren karena aku suka musik. Aku akan menjadi seorang manajer. Itu artinya dalam waktu dekat mereka akan segera mendebutkan artis pertama mereka, bukan? Aku, sangat tidak sabar!
🎶
Kuhentikan langkahku di hadapan gedung tinggi. FYI Entertainment berdiri tepat dihadapanku. Gedung berselimut kaca yang memantulkan sinar matahari. Seolah mereka menyerap idol untuk dipancarkan pada dunia. Perumpamaam macam apa itu? Jelek banget.. maklum aku bukan anak bahasa. Sudahlah, jangan dipikirkan lama-lama.
Aku menyelami anak tangga beserta manusia-manusia di dalam gedung itu. Diujung pintu masuk terdapat resepsionis.
"Saya sudah membuat janji dengan Pak Bara," kataku pada petugas resepsionis. Aku akan bertemu dengan Ketua Departemen Pengembangan Artis, Pak Bara. Setelah menunggu beberapa saat aku pun bertemu dengannya. Ia sangat ramah. Ia memberikan sedikit bimbingan singkat dan dokumen-dokumen yang akan kubutuhkan dalam mengurus artis.
"FYI Entertainment adalah agensi artis dan rumah produksi musik serta hiburan. Oleh karena itu, kamu akan menemukan bermacam ruangan di gedung utama ini. FYI Entertainment memiliki studio tari, studio musik, studio pemotretan, dan sederetan ruangan lain yang dibutuhkan para trainee."
"Hal utama yang perlu kamu perhatikan sebagai manajer mereka adalah memberi kebebasan pada trainee untuk berkarya. FYI Entertainment tidak hanya ingin mendebutkan artis tapi juga pencipta. FYI Entertainment sangat mendukung artisnya untuk berkarya maka jika saja mereka memutus kontrak, artis kami tetap bisa berkarya di jalan yang ia tempuh."
Mendengar penjelasan Pak Bara entah kenapa mampu menyentuh hati musikku. Inilah mengapa aku menyukai FYI Entertainment, impian kami sama-sama ingin melahirkan artis yang mampu berkarya.
Pak Bara bersamaku melanjutkan perjalanan kami. Aku dapat melihat para trainee yang sedang berlatih di kiri-kananku. Di ujung lorong, kami berhenti di depan salah satu studio tari bertuliskan SOS Dance Studio.
Di belakang Pak Bara, aku mengikutinya memasuki studio. Para trainee di ruangan itu seketika berdiri berbaris. Nampaknya mereka sedang beristirahat.
"Semuanya, berkaitan dengan rencana grup kalian aku membawa seseorang yang akan membimbing dan mengurus kalian kedepannya. Sia, dia adalah manajer kalian."
"Selamat pagi, semuanya. Perkenalkan namaku Sia. Aku adalah manajer kalian. Kuharap kita dapat bekerja sama dengan baik. Terima kasih," ucapku dengan senyum yang tak pernah luntur. Para trainee di depanku, mereka terlihat masih sangat muda, wajah mereka berseri-seri. Kurasa aku akan menyukai mereka.
"Three, four. Sound of Soul! Perkenalkan kami SOS!"
Dengarlah suara perkenalan mereka. Begitu ringan dan segar, aku suka mereka~! Aku tidak percaya aku bisa suka mereka dalam sekali pandang. Inikah yang dinamakan cinta pada pandangan pertama?? Oh yah, kuharap memang begitu hehehe.
"Para trainee, grup kalian adalah calon artis pertama kami oleh karena itu kalian mendapatkan manajer secepat ini. Pekerjaan Manajer Sia disini bukan untuk merawat kalian. Bedakan jadwal pribadi dengan jadwal trainee. Jangan banyak menyusahkan manajer kalian."
"Manajer Sia, saya menitipkan mereka padamu. Hubungi saya jika membutuhkan sesuatu. Saya permisi," aku membalas senyumnya.
"Baik Pak, terima kasih," Pak Bara berjalan keluar studio. Aku masih menatap trainee satu persatu. Ada satu hal yang membuatku janggal.
"Ini.. Hanya berlima?" aku menunjuk-nunjuk mereka yang hanya berlima. Maksudku, boleh saja sih berlima tapi kan bisa lebih banyak.. Lima bukan angka favoritku~! Aku merasakan diriku mulai tak bersemangat. Aku punya pandangan pribadi kalau grup 7 member akan lebih baik karena angka 7 adalah favoritku.
"Eh, yah.. Dari awal bertemu kami memang berlima tapi tidak tau kalau nanti ada penambahan member," ucap trainee paling tengah. Kutebak dia adalah leader mereka karena ia yang bersuara.
"Oke! Kalian perkenalan diri sendiri lagi ya kebetulan Pak Bara juga sudah keluar. Dimulai dari leader!"
"Three, four. Sound of Soul! Halo kami SOS!" dimulai dari perkenalan grup. SOS, menurutku adalah nama yang bagus begitupun dengan makna yang dikandung.
"Saya Vio SOS. Leader," kemudian trainee paling tengah itu.
"Saya Ian SOS!" Ucap trainee yang menggunakan topi disamping Vio.
"Saya Rei SOS," trainee berambut lumayan keriting ini berdiri di samping Ian.
"Saya Gavin SOS," trainee yang satu ini memiliki visual yang cukup menarik perhatianku, hehehe.
"Saya Jiseok SOS," Jiseok sepenuhnya unik. Ia satu-satunya member yang berasal dari luar negeri. Mengingat Korea Selatan adalah negara para idol, aku menaruh perhatianku padanya. Hal apa yang membuatnya ingin menjadi idol di Indonesia?
Kami bertepuk tangan. Wah.. Aku beneran jatuh cinta pada mereka, gemas sekali~!
"Terima kasih semuanya. Sekali lagi nama saya Sia. Saya melihat kalian sedang istirahat tadi dan kurasa Hari ini kalian bebas dari latihan reguler karena hari ini adalah hari pertama kita bertemu, acara kita berbagi pendapat saja, ya?"
Yap! Dan begitulah bagaimana aku berkenalan dengan mereka. Member SOS dapat berkumpul bersama karena ini hari Minggu. Memang aneh hari pertamaku bekerja adalah hari Minggu. Tapi, hanya dengan cara inilah aku bisa bertemu mereka lengkap karena mereka masih pelajar.
Sembari beristirahat seusai bekerja, aku menulis keseharianku di buku diary. Aku akan mulai menggapai misi pertamaku!
<Sia's NOTE>
!Mission 1! Get to know their personalities.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our BeauPitiful Manager
Fanfiction"Aku pengen banget jadi manajer idol!" "Bisa deket sama idol, seneng banget!!" "Sekalian jalan-jalan gratis, makan gratis, plus bisa sama idol tiap hari!" Kata orang jadi manajer adalah pekerjaan impian, terlebih bagi mereka para fans idol itu sendi...