Jisung yang melarikan diri agar tidak ditangkap, dan Chenle yang berusaha mengingat
semuanya yang pernah dilupakan.Jika berhasil...
Rencana kali ini akan lebih besar
.
╥﹏╥
Kira - kira, kalian kaget gak ya nanti di akhiran...
baca dulu ya sambil scroll pelan - pelan,
jangan buru - buru...Sekalian kasih jejak kalian dong, biar
Narie + Arie makin semangat nulis ChenJi dan project selanjutnya....
◈ ━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━ ◈
Again
◈ ━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━ ◈
.
PLAK !!
Chenle terdiam, merasakan pipinya sakit dan perih bersamaan.
"Kerjamu kali ini sangat tidak berguna, Agen Zhong.."
PLAK !!
Chenle masih diam, pipinya ditampar dan tadi entah tamparan keberapa yang dia terima.
"Ada yang ingin kau katakan, Agen Zhong ?" Chenle menghela napasnya. Niat dalam hatinya sudah bulat, dan Chenle merasa dia harus keluar dari neraka yang membelenggunya.
Ya..
Niatnya sudah bulat, tanpa keraguan."Saya akan keluar dari pekerjaan ini... Karena saya merasa anda tidak akan pernah dibuat bangga oleh saya"
Semua mata terbelalak menatap Chenle. Tidak ada satupun yang menyangka hal itu, termasuk Haechan."Chenle.. Jangan, Chenle..."
Haechan mencengkram lengan Chenle, tapi dilepaskan lagi oleh Chenle.Maaf hyung...
Chenle menunduk kepada (mantan) atasan di depannya.
"Terima kasih, karena telah mendidik dan memberi saya kesempatan berkali - kali, tapi keputusan saya bulat untuk pergi dari pekerjaan ini"
Kepalanya mendongak, dan berbalik tapi meninggalkan jejak hormat. Chenle tersenyum lega.Sebelum itu......
Chenle menatap kedua bocah yang asyik bermain di kotak pasir. Keduanya terlihat bahagia,
bahkan serasi.Chenle terkekeh dengan pikirannya yang seperti tadi. Dia mengenal salah satunya, dia sendiri dan entah siapa, tapi Chenle merasa dia mengenal orang itu.
"Lele... Jiji... Ayo ! Makan.." Chenle menoleh beserta kedua bocah tadi juga ikut menoleh ke asal suara.
Chenle berdiri, menatap seorang wanita cantik yang datang sambil membawa dua cemilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
➵ 𝘼𝙜𝙖𝙞𝙣 ◜ChenJi / SungLe◝ ✔
Short Story[COMPLETE] "Dasar bajingan.. " Air matanya turun di hadapan orang itu. Membasahi pipinya. Chenle menangisinya, padahal dia sudah berjanji tidak akan menangis lagi, termasuk di depan orang itu lagi. "Kau bajingan, Park Jisung ! Aku membencimu" Baru...