MIB || Satu Kelas

204 91 145
                                    

Ini cast Adel ya. Gimana, cocok gak?

 Gimana, cocok gak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading😘

Kulihat dari raut mukanya sih kayaknya dia marah. Tapi tunggu dulu deh, bukannya yang seharusnya marah itu aku ya? dia kan yang nabrak aku. Kenapa sekarang malah dia yang marah?

"Apa-apaan ini?"ucapnya. Sepertinya dia marah karena tangannya aku pegang. Lalu dia langsung melepaskan tangannya dari cekalan tanganku.

Setelah cekalan nya terlepas dia langsung saja pergi meninggalkan ku yang terdiam bingung dan sebal. Bisa-bisanya dia pergi begitu saja tanpa meminta maaf terlebih dahulu kepadaku, ck!

"Ehh minta maaf dulu dong!main pergi gitu aja, gak tau apa ini sakit tau!"ucapku sebal.

Dia berbalik,"Gue ga sengaja,"ucapnya dingin lalu pergi begitu saja.

Dasar! orang yang tidak berperasaan!tinggal minta maaf aja apa susahnya sih!.
Dan disepanjang jalan aku menggerutu kesal tidak jelas sambil menghentak-hentak kan kakiku.

Brakk
"Pelan-pelan dong! Kalau mobil kakak rusak gimana?!"ucap kak Raihan kesal.

"Biarin, lagian ini juga mobilnya papah."

"Enak aja, papah kan udah ngasih mobil ini ke kakak!"ucapnya tidak terima.

"Terserah kakak aja deh, sekarang cepetan jalan!heran aku dari pagi ada aja masalah,"kesal ku.

"Kamu itu, berangkat sekolah marah-marah, pulang sekolah juga marah-marah, kenapa sih kamu?"

"Kakak tau ga sih tadi pas pulang sekolah ada yang nabrak aku terus dia pergi gitu aja ga minta maaf, kesel kan?!"

"Ga sengaja mungkin."

"Ihh kakak!kakak kok malah bela dia sih?!huh!"ucapku seraya melipatkan tanganku didepan dada.

"Nihh ya kak, kalo dia mau minta maaf, aku juga ga bakal marah-marah!"

"Kakak tau enggak sih! gara-gara kakak pas pagi gak ngebut aku jadi dihukum tau gak! Yaa meskipun gak jadi sihh."

Aku terus aja nyerocos didalam mobil, ya meskipun kayanya dia gak dengerin deh.

Ceklek.
"Mah Adel pulang!"ucapku seraya mencium tangan mamah ku. Setelah itu aku pergi keatas kedalam kamarku.

"Huhh cape banget,"aku langsung membaringkan badanku keatas ranjang.

"Kok ada ya laki-laki kaya dia, udah dingin, cuek, enggak berperasaan lagi,"ucapku bermonolog sambil menatap langit-langit kamarku.

"Ohh iya, dia kan yang dipinggir aku pas di lapangan, kok aku baru ngeh sih. Kalo aku ketemu dia lagi pengen banget rasanya aku cabik-cabik tuh mukanya, biar gak datar lagi!"

My Imaginary BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang