Cantik,hatinya.

10 1 12
                                    

Bukan lo yang datang dengan segala kecantikan fisik,tapi dia yang datang dengan segala kesempurnaan hatinya.
-Aglan Rey Wilthon🌠

Now play: Satu hari di bulan juni- Tulus sm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Now play: Satu hari di bulan juni- Tulus sm.

******

"Udah gue bilang,gue ga mau na.." aglan berkata dengan suara pelan.
"Lan,gue suka sama lo udah lama lan,kita sahabatan,apa ga pernah ada perasaan lo untuk gue selama ini?"

pernah na,tapi lo kecewain.

"Enggak na,jangan gini deh,Gue ga suka na.." aglan mencoba lembut ketika Reyna memegang pergelangan tangannnya.

"Gue suka sama lo dari lama lan.."

tapi lo jadian sm dia  di depan mata gue sendiri na

"Gue cuman nganggap kita sahabatan na,jangan hancurin persahabatan kita na..." aglan berkata pelan membuka gengaman tangan perempuan itu dengan lembut-tidak mau melukai gadis yang dulu ia sukai.

"Glan.." reyna mencoba meraih kembali.

"Na,cukup." Sudah habis. Aglan telah berbalik dan menjauh dari Reyna.

rasa gue udah gue pendam na.

****

"udh sdr lo?" Declano bertanya.
"eurgh..." Verin terbangun dengan muka khas baru bangun,yang terlihat lucu.
Sekitar 0.1 detik,declano tersepona. Ingat gaes,hanya 0.1 detik aja,ga lebih ya😂
"hmm..." Iapun menggeliat berusaha memulihkan kesadarannya.
"haa?"Verin mengerjapkan matanya. Membulatkan matanya dan mengucek-ngucek matanya.
"Lano?" ia menepuk pipinya sendiri pelan,menatap bingung orang di depannya.
"Lah,aku kan dihukum. Ehh... Aduhh... Nanti aku dimarahin pak Rusdi nihhh aduhhh..." Verin pun bangun dan hampir akan berlari bila declano tidak menahan salah satu pergelangan tangannya.

"Eh.." Verin sontak terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Declano.
"Istirahat lo,nanti gue izinin" Pemuda itu berkata dingin namun perkataannya hangat. Hanya ini saja,membuat Semangat Verin meningkat 200000%

"Eeh.. engga usah lannoo,aku bisa kok,aku kuat kok" Verin meyakinkan dirinya sendiri meskipun ia merasakan dirinya pusing.

"Oh. yaudah" Lano berkata sambil melepaskan genggamannya pada perempuan itu.

Perempuan itu hilang keseimbangannya ketika tiba tiba Declano melepas genggamannya. Kepalanya masih terasa pusing.

Mungkin perempuan itu akan terjatuh bila seseorang tak memegang pinggang ramping kecilnya.

"Lo-lo berat." Declano berujar dingin.Mata Declano sejenak terkejut dengan apa yang ia lakukan di luar kendalinya. Namun,cepat-cepat ia mengembalikan ekrpresinya.

DEVE! (DeclanoXverin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang