"Clarisa!"
"Jadi pacar gue!"
"Ogah?!" sentak Clarisa melangkah pergi menuju ruangan Pak Tio karena tadi dia dipanggil ke sana.
"Berani lo jalan selangkah gue patahin kaki lo!"
"Fuck you!" Clarisa mengangkat jari tengahnya.
Dia lalu meninggalkan Elang sendirian, Clarisa kesal sekali.
"Gila yah ada cowo sinting modelan Elang, gaya doang so cool kelakuan mirip monyet gak bisa diem!" gerutu Clarisa kesal.
"Amit-amit jangan sampe!"
Clarisa masuk ke dalam ruang guru, karena memang ada beberapa tugas yang harus di selesaikan.
Sekembalinya dari ruangan Pak Tio, guru biologi di sekolah tersebut. Clarisa berjalan sendirian di koridor sekolah sambil bersenandung.
Apalagi semalam Clarisa baru saja menonton drama yang diperankan oleh Lin yi, sangat tampan hingga mata Clarisa berbinar menatap wajah tampan aktor itu.
"Coba aja kalo misalnya yang deketin gue itu modelan Lin yi bukan si brandalan Elang, kayaknya gue bakalan buat syukuran sebulan penuh!" Clarisa bergumam sambil senyam-senyum sendiri.
"Lo lagi ngomongin gue kan!"
"Eh...."
Tiba-tiba, dia merasa ada yang menarik tangannya dengan cepat. Clarisa terkejut dan segera menoleh ke arah orang yang menarik tangannya.
Dan betapa terkejutnya dia saat melihat bahwa orang tersebut adalah Elang. Cowok yang paling ingin dihindari Clarisa di muka bumi untuk saat ini.
Brukh...
Elang tengah memojokkannya ke tembok dengan kedua tangan Elang yang memegang kedua tangan Clarisa dan di letakan ke atas kepalanya, hingga Clarisa seperti terpenjara diantara kedua tangan Elang.
"Elang! Gue heran kenapa sih lo lagi lo lagi gue bosen anjir ngeliat lo terus."
"Lo lagi ngomongin gue kan?" kata Elang dengan percaya dirinya.
"Bukan!"
"Gue gak suka lo ngomongin laki-laki lain!" kata Elang dingin.
"Tapi gue emang gak ngomongin lo gue lagi ngomongin pacar gue Lin yi!" kata Clarisa berani.
"Berani lo nyebut nama laki-laki lain gue robek mulut tuh cowo sampe lo sendiri gak suka sama dia. Lo cuman punya gue Clarisa!"
Clarisa memutar bola matanya malas, "Sadis amat! Lagian Lo gak bosen apa ngejar gue terus. Gue ngerasa kayaknya dulu gue pernah jadi buronann yang ngekhianatin negara jadi gue sial ketemu sama cowo kayak lo!" ucap Clarisa dengan nada kesal.
Elang tersenyum penuh kemenangan, "Gue gak akan berenti sampe lo mau jadi pacar gue! Lagian gue takut ada orang jahat yang mau gangguin lo!"
Clarisa menatap Elang dengan penuh kekesalan. "Jelas-jelas penjahatnya kan lo. Kalo emang lo mau jauhin gue dari penjahat mending lo aja yang jauh-jauh!"
Mendapatkan penolakan lagi dari Clarisa membuat Elang tersenyum misterius.
Elang mendekati Clarisa hingga dia semakin memojokkan gadis itu ke tembok. Mereka berdua berada dalam jarak yang cukup dekat, hingga napas Elang bisa dirasakan oleh Clarisa.
Clarisa mencoba untuk tetap tenang, meskipun hatinya berdebar kencang.
"Lepasin tangan gue, Lang. Nanti kalo ada yang liat gimana? Gue gak mau di bilang ada apa-apa sama lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG (ON GOING)
Teen Fiction⛔ MENGANDUNG KATA UMPATAN!! FOLLOW SEBELUM MEMBACA📌 Dilarang keras Copy Right!!! Tolong Hargai Pemikiran aku :) Membaca ini dapat menyebabkan ketagihan, serangan ingin mengumpat, menghilangkan kantuk, kepekaan yang minim seperti doi, gangguan menta...