Bell pulang sekolah berbunyi, semua orang mulai berhamburan keluar dari kelas.
"Sa balik gak?" tanya Dara.
"Duluan deh gue mau di sini dulu!" kata Clarisa sambil memasukan buku-bukunya ke dalam tas.
"Lo yakin?" tanya Gina.
"Yakin, lo berdua duluan aja!"
"Yaudah kalo gitu gue sama Gina duluan yah Sa!" Gina dan Dara terlihat keluar dari kelas lebih dulu.
Satu per satu anak-anak kelas Clarisa keluar dari ruangan, Clarisa masih santai merapikan bukunya.
Clarisa membuka ponselnya sudah lewat sepuluh menit, Clarisa menghela nafasnya.
"Udah sepi! Gue balik aja kali yah?" gumam Clarisa yang bertanya pada dirinya sendiri.
"Eh...."
Saat hendak memakai tas sekolahnya, tiba-tiba, Clarisa terkejut bukan main, sebab seseorang tiba-tiba mengambil tasnya dengan cepat.
Clarisa melihat siapa yang menarik tasnya, Clarisa menghela nafasnya.
"Lo lagi lo lagi, bisa gak sih lo gak usah ganggu gue sehari aja!" pekik Clarisa dengan cepat.
Elang tetap dengan wajah datarnya, "Gue gak akan lepasin lo gitu aja sampe apa yang gue mau gue dapetin," kata Elang .
Clarisa memutar bola matanya malas, "Bacot! Balikin tas gue, empet gue liat muka lo lama-lama!" maki Clarisa.
Bukannya mengembalikan tas Clarisa Elang malah bersidekap dada.
"Gue bakalan balikin kalo lo mau jadi cewe gue!" Elang tersenyum penuh kemenangan.
"Gue gak mau!" Clarisa benar-benar kesal dengan sikap Elang yang dianggapnya sangat kekanak-kanakan.
"Padahal lo tinggal bilang iyah aja apa susahnya!" kata Elang dengan nada sombong.
"Ogah!"
"Yaudah kalo gitu sekarang lo balik sama gue, ayo!" Elang menarik tangan Clarisa.
"Lepas!" Clarisa menyentak tangan Elang dengan kencang.
"Kenapa lagi? Kalo lo gak mau jadi pacar gue lo harus pulang sama gue!" paksa Elang.
"Gak akan pernah gak usah mimpi, gue gak mau balik sama cowo kayak lo." Clarisa menolak dengan tegas.
"Balikin tas gue!"
Clarisa berusaha merebut tasnya dari tangan Elang yang kuat. Namun, Elang tidak mudah menyerah dan terus menahan tas tersebut. Bahkan Elang mengangkatnya tinggi-tinggi.
"Ambil cepet kalo bisa!" Elang semakin meledek Clarisa.
"Gak bisa yah? Makanya tinggi!" ledek Elang.
"Sialan lo!"
Tiba-tiba, Clarisa memiliki ide. Dengan cepat menginjak kaki Elang dengan keras.
"Argh!"
Elang pun mengaduh kesakitan dan terkejut.
"Dapet wleee!" Clarisa berhasil merebut kembali tasnya dia mendorong Elang hingga jatuh dan langsung berlari keluar dari kelas.
Clarisa berjalan menjauhi kelas, Clarisa benar-benar kesal pada Elang.
Di perjalanan menuju gerbang keluar, Clarisa terus mengomel dan mengeluarkan kata-kata kasar untuk Elang.
"Dasar cowo sinting gila! Kenapa semua pada suka sama dia, dia gak waras! Gak cocok di idolain!"
Clarisa terus saja mengomel sedangkan Elang yang berada di kelas masih duduk di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG (ON GOING)
Teen Fiction⛔ MENGANDUNG KATA UMPATAN!! FOLLOW SEBELUM MEMBACA📌 Dilarang keras Copy Right!!! Tolong Hargai Pemikiran aku :) Membaca ini dapat menyebabkan ketagihan, serangan ingin mengumpat, menghilangkan kantuk, kepekaan yang minim seperti doi, gangguan menta...