Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wildan mampir membeli pukis sebelum masuk kelas siang hari ini. Pasalnya, dosen yang mengajar mata kuliah siang ini terkenal sebagai 'pendongeng' yang kalau menjelaskan sering bikin ngantuk.
Kalau mau jujur, Wildan salah satu yang tidak pernah bias tahan terjaga waktu diampu dosen ini. Pasti selalu menguap sampai mengeluarkan air mata saking mata nggak bisa diajak kompromi.
Setibanya di kampus, Wildan mampir ke sekre Badan Pers Psikologi untuk mengambil keranjang jualannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wildan lagi hari pertama ngedanus buat salah satu program kerjanya pers psikologi. Berhubung dia divisi publikasi dan dokumentasi yang kerjaannya mayoritas pas hari-h, makanya diperbantukan ke divisi danus.
"Wildan..." Paras lari dari arah kantin, lalu membenarkan tas merah branded-nya yang melorot dari pundak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa, Ras?"
"Gue barusan WA lo terus lo muncul. Panjang umur banget. Risol cokelatnya masih ada kan? Gue mau dong satu." Paras mengeluarkan dompet dari tasnya.