2

124 15 6
                                    

  Yoongi baru saja sampai dirumahnya,setelah mengantar hoseok ia memilih untuk pergi ke studionya.Ya,yoongi memiliki sebuah studio. tempat ia dan teman-temannya berkumpul,tepatnya studio itu milik mereka bersama.
Ah tidak! Yoongi tidak pernah lagi menganggap ini rumahnya. katakan saja dia membencinya.

  "Kau sudah pulang , yoongi-ya?"ucap seorang wanita paruh baya,atau kita sebut saja ibunya min yoongi."makanlah, yoon! Makan malam sudah siap". lanjutnya seraya meletakkan hidangan yang sekarang telah mengisi meja makan.

    Yoongi tidak menggubrisnya sama sekali, menatap muak pada wanita yang baru saja berbicara dengannya.lalu melangkahkan kaki menuju tangga,ia sedang tidak ingin bertemu dengan si tua Bangka itu sekarang.moodnya akan semakin buruk jika itu terjadi.

   "Dimana sopan santun mu pada ibumu? Seharusnya kau bersyukur aku masih memperbolehkan mu makan dirumah ini!"

  Ternyata benar, ekspetasi terkadang tak sesuai dengan realita.yoongi hanya diam,setidaknya dengan itu ia dapat menghindari perdebatan.

  Min Dae Jung menatap heran sang anak yang tak menjawab seperti biasanya.baru saja ia hendak melanjutkan ucapannya ,
yoongi berlalu menaiki tangga tanpa beban seakan tidak  terjadi apa pun.bahkan dia seakan tuli ketika Dae Jung menyumpah serapahinya dengan berteriak.

   Yoongi membanting tubuhnya dikasur empuk kesayangannya itu.jangan samakan dirinya yang dulu dengan yang sekarang,
Yoongi yang dulu bahkan tidak berani mengangkat kepala apabila sudah dihadapan ayahnya.ia memang sangat bodoh dulu tapi tidak untuk sekarang.
yoongi tahu jelas Min Dae Jung mempertahankannya karena ia adalah satu-satunya pewaris perusahaan besar milik ayahnya itu,jikalau bukan karena itu mungkin sedari dulu ia sudah dibuang.

  Yoongi mengalihkan pikirannya, mengingat itu hanya akan mengembalikan emosinya."senyum itu......!"gumamnya.
ingatannya kembali memutar kejadian hari ini tepatnya ketika namja bernama seokjin itu tersenyum padanya.yoongi menyadari perasaanya,memang terdengar aneh tapi senyum namja itu membuatnya hangat dan anehnya ia merasa merindukan senyum itu.

"Siapa kau sebenarnya Kim seokjin?"

                                       ..........

   Di sisi lain 2 orang namja tengah asik bermain game di ruang tengah rumah mereka,sesekali mereka akan mengumpat tidak jelas atau berteriak heboh dan tentu saja itu mengusik namja lainnya yang sedang tertidur di sofa yang letaknya dibelakang mereka.

  "Ya!!kalian berdua tenanglah sedikit,
Aishh!!telingaku sakit mendengarnya"
Kedua namja itu tidak menoleh sedikit pun,membuat hoseok mendengus .

  "Ya!!Hyung sakit"ucap kedua adiknya yang tak lain adalah park Jimin dan park jungkook.keduanya meringis lalu mengusap telinga masing-masing.setelah mendapat jeweran gratis dari hoseok

  "Ada apa sih Hyung?"

  "Jika Hyung ingin tidur ke kamar saja sana!"ucap si bungsu park .

Hoseok menatap kesal keduanya,"kau tahu aku tidak akan tidur disini,jika tidak ada orang yang yang membuat kamarku seperti kapal pecah hanya untuk mencari sesuatu yang tidak penting!"sindirnya.

   Jungkook yang merasa tersindir tertegun,
"Hyung !! Itu salah satu koleksi favorit ku
Tentu saja itu sangat penting".

  "Tapi tetap saja itu hanya mainan!"
Keduanya berdebat,Jimin yang masih disana menatap malas pada keduanya.
Pun sebenarnya disini Jungkook yang salah
,Karena sudah mengacaukan isi kamar sang kakak tertua hanya untung mencari action figur iron mannya yang hilang.

  "Sudahlah hyung!"ucap Jimin akhirnya melerai mereka "dan kau jungkook-ah,lebih baik kau bereskan kamar hobie Hyung sekarang!".

  Jimin akan menyeramkan jika sudah serius"baiklah,maafkan aku hobie hyung!"

  Hoseok tersenyum,sebenarnya dia tidak benar2 marah tadi, hanya sedikit kesal karena Jungkook belum membereskan kamarnya ketika ia pulang dan kejadian itu terjadi pagi tadi.

  "Nee,cepatlah aku sangat lelah asal kau tahu!"Jungkook yang mendengar itu mendelik tak suka lalu berjalan pasrah menuju kamar sang kakak.

  "Kau ini Hyung"Jimin menggeleng -gelengkan kepalanya ,hoseok hanya terkekeh.sesuatu yang sedari tadi mengganjal dipikirannya terlintas begitu saja.

  "Hey jim,menurutmu jin Hyung punya hubungan apa dengan yoongi Hyung?"

"Kenapa Hyung apa mereka berkencan?wah aku tidak menyangka yoongi Hyung adalah seorang guy !"Jimin mengaduh ketika mendapat jitakan dari hoseok.

"Dasar bodoh! bukan itu maksudku."

"Lalu?"

  "Tadi saat aku mengantar dompet jin Hyung, yoongi Hyung yang menemaniku.
Awalnya jin Hyung biasa saja mereka memang seperti tidak kenal satu sama lain.
Tapi...."

  "Tapi apa Hyung?"Jimin semakin penasaran saat hoseok menggantung ucapannya.

"Ketika aku menyebut yoongi Hyung di depannya ,jin Hyung seperti terkejut kemudian ia menggumamkan nama yoongi Hyung beserta marganya.tapi ketika aku tanya ia kenal atau tidak,jin Hyung malah mengalihkan pembicaraan dengan menyuruhku pulang."

  Jimin yang mendengar itu ikut bingung,seingatnya ia juga tidak pernah bercerita tentang namja min itu pada jin Hyung sepupunya.

  "Molla hyung, aku juga bingung.coba kau tanya pada yoongi Hyung ,bisa jadi mereka mungkin saling kenal dulu".

  "Kau benar ,aku akan menanyakan nya dikampus besok!"

                                     ...........

   "Hyung,kau tidak pulang?"

  Seokjin mengalihkan atensinya pada asistennya Kim mingyu,karena sekarang sudah di luar jam kerja mingyu tidak perlu
Menggunakan bahasa formal padanya.

"Kurasa sebentar lagi,kau pulanglah duluan!"mingyu mengangguk lalu pamit pulang. Jin menghela nafas kasar dan memejamkan matanya sesaat
,dengan Cepat ia membereskan berkas-berkas dokumen pasien yang berantakan di mejanya lalu meletakkannya pada lemari di sudut ruangan.hari ini sangat melelahkan.

  Setelah beres jin meregangkan ototnya sejenak.sedari siang pikirannya tidak fokus
Dan tentu saja itu berimbas pada pekerjaannya,seperti tadi disela konsultasi dengan pasien ia tiba-tiba melamun.tapi untungnya sang pasien tidak menyadari itu
Karna mingyu sudah menegur nya terlebih dahulu.

   "Apa itu benar kau min yoongi?kenapa aku tidak menyadarinya."raut lelahnya yang kentara kini berubah sendu.

"apa mungkin kau juga tidak mengingatku?"

Home (MYG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang