chapter 1🍁(NNP)

117 16 1
                                    

Sekarang waktunya aku pergi ke kampus untuk pergi ke kelas, siapa sih yang gak kenal aku, pasti semua orang kenal aku karena mereka selalu panggil aku nerd, entah kenapa nama itu emang gak baik buat disebutin, tapi hidup aku sih lurus-lurus aja jadi hal yang seperti itu hanya perlu aku maknai dengan benar. Sebenernya sih mereka panggil aku nerd karena penampilan yang seperti nerd, bukan karena aku kutu buku yang sering menyendiri, malahan aku berbeda dari sikap nerd yang asli, salah satu contoh awal kata nerd ada pada diri aku karena kacamata bulat yang aku pakai setiap ke kampus, memang agak kuno sih? Tapi, karena aku orang nya males mengurus penampilan akhirnya kacamata itulah yang kupakai, meskipun soflens adalah pendapat orang-orang untuk aku karena pada dasarnya aku memang cantik(pamer dikit hehe) tapi kan cantik itu banyak kekurangannya, salah satunya mata ku terkena min dan sudah 2,2 minusnys jadi aku lebih suka pakai kacamata karena enak dipakai, jadi gak masalah kan.

Tok....tok...tok....

Ah aku tau siapa yang ketuk pintu, dan oh ya satu lagi aku tinggal sendiri ya karena aku kuliah jadi aku kost sendirian orang tua ku mereka ada di tempat tinggal ku yang asli.

"Wow lo pagi udah kesini aja? Emm tapi bagus sih kebetulan gue ada urusan, tunggu ya gue ambil tas dulu" kata aku tak menghiraukan pendapatnya dan lanjut pergi ke dalam untuk mengambil tas.

Kalian pasti udah tau kan penampilan aku yang seperti nerd, aku hanya pake celana jeans dan kaos kedodoran warna putih, sepatu sneaker,rambut yang di ikat dan tak lupa kacamata ku yang selalu kuandalkan, masalah rambut yang diikat, bukan karena aku ingin terlihat nerd sebenarnya, tapi karena rambut panjang yang tidak pernah aku rawat seperti orang lain membuat aku tidak pede untuk aku gerai, aku pun tak ada niatan untuk mengubah penampilanku, karena kata nerd tidak terlalu masalah untukku.

"Yuk, gue udah siap!" Kata aku ketika tas soren aku udah tersampir dibahuku, tapi orang yang di panggil hanya bengong aja.

"Ken lo kenapa diem aja?" Kata ku seraya mengguncangkan tangan ken, memang aneh sih nerd yang punya temen laki-laki, tapi mesti kalian ingat, kalo aku memang bukan nerd, hanya sebutanku saja yang nerd, temen ku memang ken, bisa dibilang dia sahabat sejati aku, karena ken adalah teman seperjuangan sekaligus teman masa kecil aku.

"Oh gue gak papa kok! Ayo kita jalan?" Sadar ken lalu mengajakku pergi ke mobilnya.

pasti kalian heran kenapa ken punya mobil, jawabannya karena memang dia pekerja keras, sehingga bisa membeli mobil dari hasil kerja kerasnya, dia sama sepertiku yang tinggal seorang diri di kota asing ini, tapi kami saling melengkapi satu sama lain sebagai seorang sahabat. Dia memang gambaran sahabat yang baik.

Aku pun mengikuti ken dari belakang lalu masuk kedalam mobilnya, ken masih aja diam, tapi kalian tidak perlu khawatir, ken orangnya gak dingin dan gak irit bicara kok, malahan dia orang yang bisa dibilang bawel kalo deket aku.

"Tha, emang lo ada urusan apa sih?" Akhirnya ken buka suara dengan manggil nama aku pake versinya.

"Ada deh?"

"Jangan macem-macem ya?"

"Nggak kok cuma dua macem" jawabku tidak mengerti maksud pembicaraan ken

"Bener dong!" Jawab ken dengan sedikit nada tinggi, aku heran deh kenapa sih dia tiba-tiba aneh.

"Bener gimana sih, orang kamu duluan yang kasih pertanyaan gak bener, maksudnya jangan macam-macam itu apa?"

"Ya-ya kamu kan kemarin deket tuh sama senior yang dibilang orang katanya ganteng gitu, jangan-jangan kemarin lo ngedeketin si senior si-siapa itu namanya" jawab ken gelagapan sambil mengingat-ingat nama senior yang kemarin keliatan deket sama aku padahalmah keliatan aja tapi aslinya  mah gak baik hdeuh.

Nerd? no problem! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang