Apa ken gak kenal aku juga?
"Tha, lo atha kan?" Lah si ken napa nanyanya kek gitu, jelas-jelas ini emang aku kan, akupun bangkit dari posisiku dan mensejajarkan diri dengan ken
"Menurut lo?"
"Bukan sih, maaf salah orang" ucap ken yang hampir pergi dari depan aku
"Eh ken ini gua" kataku sambil menahan tangan ken, dan akhirnya ken kembali berbalik, namun perbedaan raut wajah ken menjadi lebih seperti menginintimidasiku dibanding menatapku dengan tatapan kagum.
"Tha ini bukan lo kan? Ada yang maksa lo? Iya ada? Kalo ada bilang tha sama gua, jangan maksain buat berubah kek gini, gua tau lo gak bisa kayak gini kan?" Tanya ken dengan beruntun, jujur aku bingung harus jawab yang mana dulu
"Ken lo tau kan kalo misalnya gua gak peduli orang mau nyuruh gua ubah penampilan pun gua gk peduli, dan pastinya lo tau maksud gua"
"Maksud lo ini keinginan lo sendiri?" Ucap ken yang terdengar menahan emosi
"iya lah ini kemauan gua sendiri, gua juga pengen kekinian lah ken, liat bagus kan baju gua, ini gua beli dari hasil tabungan gua, gua ngabisin uang besar-besaran buat penampilan gua, tapi gua puas juga sih." Kataku sedikit beebohong, jujur aku lebih suka penampilanku yang dulu, meskipun banyak yang ngatain aku dengan kata nerd, tapi itu bukan hal yang buruk bahkan aku nyaman panggilan nerd itu, namun aku juga tidak munafik, bahwasanya aku nyaman berpenampilan seperti ini
"Tha boleh gua ngomong sesuatu?"
"Ya boleh lah ken tadi juga kan lo udah ngomong sama gua, jadi tinggal ngomong aja" kataku dengan sedikit terkekeh.
"Gua gak suka, lo kayak gini" ucap ken berbisik di telingaku, setelah itu dia tersenyum menatap kearahku yang masih mematung karena perlakuannya
"Yaudah tha gua duluan ya." Ucap ken lagi dengan tersenyum lalu pergi meninggalkanku
AAAAAAAAA ANJIR GUA DEG-DEGAN PLS MAMAHH TOLONGIN ATHAA!!
•••••
Setelah aku menormalkan diri lagi, aku lantas mengingat lagi misi awalku yang membuat aku merubah penampilan, ya aku sedang mencari rama, namun menurut teman-temannya, rama sedang berada di rooftop untuk beristirahat, dan setelah mendengar hal itu aku langsung pergi ke arah rooftop untuk menemuinya.
"Kak rama" panggilku setelah aku sampai di pintu rooftop, dan yang dipanggil mulai mendongakan kepalanya kearahku
Rama melihatku dari atas sampai bawah, namun dia tidak bersuara apapun, aku tidak tau apa yang dipikurkannya, namun tiba-tiba senyum tipis terbit dari bibir pria yang sangat menyebalkan itu.
Namun lama kelamaan senyumnya berubah menjadi tawa kecil, aku semakin bingung dan menerka-nerka apa yang ada di pikirannya?
"Hm oke, sekarang lo pacar gua!" Ucapnya setelah berhenti dengan tawa kecilnya, tatapannya masih sama, aku gak bisa menebak apa yang dia pikirkan.
"Ya emang kita pacaran, dan karna lo pernah bilang mau ngasih gelang lo itu dan janji bakal kasih gua gelang itu kalo gua dah bener jadi pacar lo, maka dari itu gua minta janji lo!" Kataku dengan telak, sebenernya aku tidak membutuhkan gelang itu, namun aku hanya ingin tau seberapa berharga gelang itu dimatanya.
Rama melihat kearahku dengan tatapan yang sulit diartikan, dia bangkit dari duduknya dan mensejajarkan diri, namun
Deg!
Dia memojokkan tubuhku kedinding, nafasnya sangat dekat denganku dan aku tidak bisa bernafas dengan teratur karena ini terlalu dekat!
MAMAHHH TOLONG AKUUUU!
Plis jantungku seperti lari marathon, tubuhku seakan telah dikunci dan mulutku seakan sudah dilem rapat, ya aku seakan seperti robot yang hanya bisa melihatnya tapi tidak bisa bergerak jika belum ada perintah.
"Kenapa lo mau gelang yang gua pake hm?" Dia berbicara sambil berbisik ditelingaku, rasanya telingaku seperti sedang digelitiki oleh angin-angin kecil, namun nyatanya telingaku lagi didekati suara iblis ihhh
"Kalo lo gak mau, berarti gelang itu berharga buat lo! dan ya lo akan di cap laki-laki pengecut karena ingkar janji!" Aku membalas menjawab pertanyaannya dengan sedikit berbisik dan mengeluarkan senyum mengejek padanya, jujur ini sangat menyenangkan!
Dia memundurkan wajahnya, kini wajahnya berjarak sepuluh sentimeter dari hadapanku, namun tanpa menjawab pertanyaanku, dia melepaskan gelangnya dan meletakkannya ditanganku.
"Apapun buat lo!" Ucapnya lagi dengan berbisik ditelingaku, dia tersenyum dan setelah itu
Cup!
DIA MENCIUM KENING SUCI AKUU! SUNGGUH INI TERLALU GILA!
"Oke sayang!" Lagi-lagi dia meninggalkanku dengan keadaan yang tidak terduga, dia masih belum menjadi rama yang dulu, dia sedikit berbeda namun kenapa?
KENAPA AKU LEBIH SUKA SIKAP RAMA YANG SEKARANGG!!
Kayakmya aku gak waras, ya itu cuman pemikiran sementara aku, aku harap gak ada lagi perasaan aneh apa-apa tentang rama, aku akan segera mengakhiri hubungan toxic ini ya aku harus! Sampai saatmya tiba, ketika aku sudah mengetahui alasan kenapa rama berubah dalam waktu singkat!
•••
"Hai ken! Lo tau gak gua punya rencana supaya gua bisa ngasih lo jawaban atas pertanyaan yang lo tanya sama gua dalam waktu dekat?" Ucapku setelah aku menemukan ken yang sedang menyendiri di kursi taman, entah apa yang dua pikirkan, mungkin aku ahahhaha geer sekali!
"gak tau dan gak mau tau!" Jawab ken dengan ketus, tumben kenapa tuh anak.
"Ken lo marah sama gua?" 1 detik..
"Ken?" 2 detik..
"Ken?" 3 detik..
"KEN!"
"IYA THA GUA MARAH SAMA LO, LO RELA UBAH PENAMPILAN LO HANYA UNTUK BAHAGIAIN RAMA IYA! LO BENER SUKA DIA KAN HA! JAWAB THA JAWAB!" Ucap ken sambil bertetiak, namun aku bisa melihat jika ada kekecewaan dalam dirinya.
ken marah, ya dia sangat marah! mana mungkin dia gak marah jika mengetahui orang yang disukanya rela menuruti laki-laki hanya untuk kesenangan laki-laki itu, namun yang menjadi pertanyaannya, siapa yang memberitahu ken tentang ini? Yang tau ini hanya aku dan rama, jika bukan aku yang kasih tau kemungkinan rama yang ngasih tau, tapi jika melihat sikapnya yang sekarang aku rasa dia tidak segabut itu.
"Ken dengeri-"
"Gua pergi tha!" Ucap ken menggunakan kata-kata yang mampu membuat hatiku sakit
"KEEEENNN"
○○○
HALO YUROBUNN!!, AKU INI UDAH USAHA LO BUAT UP~○~, DAN KEMUNGKINAN AKU BAKAL SERING UP
JADI SUPORT AKU YAAA♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd? no problem!
Teen Fictionseorang mahasiswi kuliah semester satu yang super cantik, harus dihadapkan dengan kata-kata yang tidak ingin di dengar dan tidak bisa dibiarkan, kata itu harus bisa ia terima karena sikapnya yang tidak ingin ribet dan sulit. menurutnya kata-kata itu...