Yoongi akhirnya menyadari bahwa yang di lakukannya adalah sebuah kesalahan besar.
Ia sadar telah kehilangan dunianya, separuh jiwanya, dan juga rumahnya.
Ia ingin memperbaiki segalanya.
Tapi apa Tuhan akan memberinya kesempatan untuk memperbaikinya?
Sejak penjelasan singkat dari Christian, Yoongi termenung dalam kamar Noah yang sangat asing untuknya. Ia melihat setiap sisi ruangan yang terbentuk dari logam keras dan berteknologi tinggi.
"Omega!" ucapnya pelan.
Dan suara gelombang aneh terdengar, garis biru yang berada di sekitar ruangan itu seperti merespon suaranya.
"Tunjukan aku foto pernikahanku." dan seketika hologram muncul di hadapannya. Menunjukan gambar pernikahan Noah dan Christian.
Yoongi terdiam menatap pasangan itu, ah; mereka bahkan memiliki seorang putri yang cantik. Apakah jika ia menikah dengan Jimin akan memiliki seorang putri yang mirip seperti Aeera. Bukankah akan menyenangkan jika memiliki keluarga yang utuh, seperti mereka.
Ia bahkan menatap keluar di mana ia dapat melihat pepohonan dengan tinggi yang di luar nalar, sangat tinggi, lebat, dan berwarna. Ia bahkan harus memiringkan kepala untuk mengukur seberapa tinggi pohon itu. Hingga ia tanpa sengaja melihat pantulan dirinya di kaca, sangat lain sekali. Ia lebih mirip dengan Noah di banding Yoongi. Postur wajahnya sedikit lebih tegas, dengan alis yang tertukik tajam. Helai rambutnya lurus panjang hampir sepundak, tapi untuk saat ini rambutnya terikat rapih karena Christian dengan telaten merawat rambutnya yang sempat kusut parah karena terlalu lama terendam dalam tabung. Juga lensa nya berwarna abu gelap yang terlihat begitu mempesona. Tinggi tubuhnya kemungkinan 187 cm, ia sempat terkejut saat ia berdiri berdampingan dengan Christian yang lebih pendek.
Belum terbiasa tentu saja, ia bukan dari planet ini. Di mana ia mampu melihat planet lain dengan mata telanjang, ia pun mampu melihat banyakAsteroid melintasi orbit di malam hari. Sangat indah dan menyenangkan untuk di lihat.
"Sedang apa?" Christian muncul di belakangnya, membawa senampan makanan dan minuman untuknya.
"Hanya sedang memperhatikan bentuk planetmu." dengan kekehan pelan Christian meletakan nampan keatas meja yang muncul tiba-tiba dari tembok.
"Bagaimana dengan ingatanmu?" tanyanya, ia menghampiri Yoongi yang masih betah melihat pohon yang berdiri kokoh dekat kamarnya.