CERITA INI DALAM TAHAP REVISIHADAP DIMAKLUMI KALAU BANYAK KATA YANG SALAH DAN KURANG PAS!!!
Fathan sedang mengemasi barang-barang miliknya, semua ini gara-gara Rozi yang mengajaknya untuk ketempat yang sangat indah. Dia tidak menyebutkan dimana tempat itu membuatku penasaran dibuatnya.
Fathan masih ingin menunggu seseorang yang ada dalam masalalu. Dia adalah seorang wanita yang dulu pernah kuliah bersama dengan dirinya. Dia adalah sosok adik tirinya yang dibawa oleh ibunya dulu. Sampai sekarang Fathan belum menemukan orang tersebut.
Semuanya berlalu begitu saja, waktu terus berputar sejak wanita itu meninggalkan Fathan. Wanita yang pernah menikah siri dengan dirinya, Fathan mencari sosok tersebut.
Wanita itu pergi karena ayahnya Fathan menentang hubungan tersebut. Fathan menyesal karena tidak mau memperjuangkan wanita itu kembali dalam sisinya.
"Kamu masih memikirkannya Fathan?"
Farhan lantas melirik kearah ayahnya dengan tajam. Semuanya karena keputusan dari ayahnya. Sekarang dia bahkan kehilangan ibu dan istrinya. Kalau saja ayahnya itu tidak egois selama ini, maka semuanya masih baik-baik saja.
"Belajarlah untuk mengikhlaskannya."
"Ayah pikir gampang melupakan seseorang begitu saja," hardik Fathan dengan geram.
Fathan tidak akan pernah lupa dengan alasan yang membuat dia bersalah setengah mati. Bahkan sampai sekarang Fathan masih berusaha untuk mencari sosok yang dia cinta.
"Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang? Sudah sekitar lima tahun dan kamu tidak menemukan dia sama sekali bukan," sindir ayahnya.
Farhan mengepalkan tangannya, memang tidak ada wanita lain selain dirinya di hatinya. Sampai kapan pun wanita itu akan selalu ada.
"Aku akan menemukan wanita itu," kata Fathan dengan tegas.
Bayangan akan masa lalunya membuat dia merasa bersalah sekarang.
"Fathan hentikan, ini sangat menyakitiku hikss... hiksss"
Rasa bersalah pada hati Fathan sekarang tidak bisa terbenam lagi, dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apalagi, supaya wanita itu mau kembali kepada dirinya.
Fathan sudah bertekad untuk mengemasi barang-barang milik dirinya. Dia akan pergi dari tempat ini dan mencari suasana baru, berharap di tempat baru itu dia akan menemukan sosok yang dia cinta.
"Kamu akan pergi kemana dengan barang-barangmu ini Fathan?"
Fathan menatap kearah ayahnya dengan sekilas. Kebetulan dia akan pergi mencari suasana baru. Semuanya atas saran dari para teman-temannya yaitu Rozi dan Aiman. Dua orang tersebut mengajak dia untuk pergi liburan.
"Tidak usah khawatir, aku tidak akan pergi selamanya. Aku hanya akan pergi beberapa minggu untuk mencari suasana baru. Rozi yang mengajakku untuk pergi ke liburan ke luar negeri."
"Kota mana yang akan kamu tuju?"
"Kenapa? Apa Abi takut jika aku menemui umi?" sindir Fathan yang memang tahu hubungan uminya dengan ahlinya memang kurang baik. Dia sudah memikirkan tentang itu sejak awal.
Pria paruh baya itu tidak bisa mengatakan apapun setelah Fathan menyindirnya dengan halus. Dia tahu kalau pada akhirnya akan jadi seperti ini.
"Perpisahan bukan akhir dari segalanya. Jika memang masih bisa diperbaiki, kenapa tidak untuk mencobanya? Jangan sampai menyesal." Fathan kembali mengatakan itu kepada ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Sujud (REVISI)
Spiritual[Ganti Judul Dalam Mihrab Cintaku, menjadi Cinta Dalam Sujud (Ketika Cinta Belum Usai) Fathan Alfiansyah Muhammad, pria yang sangat tampan dan juga sholeh dari ketiga temannya. Dia bertemu dengan seorang wanita yang cantik 5 tahun lalu membuatnya s...