·23

1.4K 127 24
                                    

"Emang dia ga marah?"

"Katanya gapapa kok"

Hendery mengangguk paham, takut ntar taeyong marah kalau ten dan dia jalan bareng gini. "Makan nya santai dong, kayak dikejar setan lo" Ucap ten menatap hendery yang lagi makan hotpot didepannya.

"Cerewet, nih makan" Hendery menyodorkan sendok berisi kuah hotpot pada ten. Selesai dengan makanan masing-masing, mereka banyak ngobrol.

"Mau kemana lagi? Atau punya janji sama yang lain?" Ten menggeleng, mikir bentar. "Ke taman sungai han yuk? Mumpung udah sore" Hendery setuju, ia ngambil handphone dan mengetik ntah apa disana.

"Udah? Ayo"

Sesampainya ditempat tujuan, hendery membuka suara "Lo bilang gak sama taeyong kalau kita jalan sampai sore gini?"

"Handphone gua mati hehehe" Mereka berdua duduk dikursi taman.

"Nih pake. Ntar bisa-bisa gua lagi yang di amuk bawa pacar orang lama banget" Hendery ngasih handphonenya, tapi keburu telepon masuk. Muka hendery keliatan panik sendiri, dia buru-buru angkat panggilan itu.

"H-halo?"

...

"Oh, iya gak usah buru-buru. Masih disini kok"

...

"Oke, hati-hati"

Ten mengernyit, "Lo ada janji disini?"

"Iya, cepet sana kabarin taeyong" Ten ngambil handphone hendery, mengetuk jari-jarinya disana.

"Kenapa?"

Ten kaget, suara taeyong jutek banget. Dia marah?

"T-taeyong.. Lo marah?"

"Loh ten? Kok lo sih? Handpone lo mana? Kenapa pakai punya hendery?"

"Handphone gua mati. Cuman pengen ngabarin kalau jalan sama hendery sampai sore gini"

"Oh astaga bikin khawatir aja. Lo sekarang dimana?"

"Taman sungai han. Udah ya, ga enak lama-lama pakai handphone orang"

"Iya, see you"

Ten ngembaliin handphone hendery, "Makasih hehe" Hendery ngangguk sebagai balasan.

Matahari udah mulai tenggelam, ten menghela nafas panjang.

Indah. Gumamnya dalam hati.

"Ten, tau ga?" Ten menggeleng, "Setelah kabar pacaran lo sama taeyong kesebar waktu itu, gua sama taeyong ngobrol"

"Oh ya? Ngobrol apa?" Ten natap hendery, penasaran. "Dia tanya, apa gua suka sama lo?" Ten ketawa, kenceng banget. "Sorry, abis nya ada-ada aja. Terus terus?"

"Gua bilang kita berdua cuman sebatas teman. Terus dia tanya, emang sebatas teman memastikan kalau gua gak bakal punya perasaan sama lo?"

"Dan gua jawab, gua udah lama kenal lo jadi wajar, kan?" Ten menatap hendery, ia tak bodoh soal perasaan. Hendery natap ten balik, ah bukan- lebih tepatnya sosok yang ada dibelakang ten.

Taeyong.

"Maksud lo apa dery.." Tanya ten pelan.

"Gua suka sama lo, ngertikan?"

"Mau lo apasih?!" Ten kaget setengah mati ketika denger suara taeyong dari belakangnya. "Lo bikin janji traktir dia gini buat confess perasaan lo?"

Hendery mendengus "Kenapa lo selalu menyimpulkan secepat itu sih? Gua bahkan belum selesai jelasin" Taeyong mengernyit tak suka. "Serius, mau lo apa!?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh¿ | NCoupleTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang