Hai readers!!
Aku bikin cerita baru dengan versi yang berbeda. Maaf kemarin aku hapus ceritanya karna lupa alur hehe. Jadi aku milih untuk bikin short story aja.
Semoga kalian suka yaa!! Jangan lupa follow aku dulu yaa [ berkedip ]
Selamat membaca!!
"Mamah ayo beli berbie edisi terbaru kaya Kayla maahhh. Mamaahh ayoo" rengek gadis kecil kepada mamahnya."Jangan sekarang dong sayang, ini Mamah belum selesai masak buat Papah kamu." balas Salsa dengan pelan.
"Tapi maunya sekarang mamahh" bantah Biel.
"Sabar, Bi. Mamah bentar lagi selesai kok" pinta Salsa.
"Berbie apalagi si, Bi. Kemarin kan papah udah beliin berbie. Kebanyakan mainan kamu itu, jadi malas belajar kan" ucap Malvin yang sudah duduk di meja makan.
"Iyaa ihh Biel manja banget sih. Jangan mau mah" kompor Arga, sang kakak.
"Iiihh tapi mamah udah janji mau beliin berbie itu sekarang. Huaaaa" jawab Biel beserta tangisnya yang sudah pecah.
"Udah lah, mas, Arga" jawab Salsa
"Utututuu, anak mamah, udah jangan nangis, kita makan siang dulu yuk." bujuk Salsa.
"Biel ngga mau makan, mau nya berbie. Huaaaa. Sekarang mamah, mamah udah bilang tadi. Huaa" jawabnya masih menangis.
"Iyaa iya. Kalo gitu Biel ganti baju dulu sana. Jangan nangis terus nanti ngga jadi lho." sambil mengelus kepala putri kecilnya itu.
Biel kecil menggangguk dan langsung berlari menuju kamarnya.
"Jangan keseringen di manja, mah. Nanti malah ngelunjak. Ini makan dulu" sarkas Malvin
"Iya, pah. Ini karna kemarin udah janji aja mau beli hari ini. Aku makan diluar aja sama Biel, nanti malah nangis lagi. Arga, mau nitip apa?" jawab Salsa
"Pizza hut, mah!" jawab Arga semangat.
"Yaudah mamah siap siap dulu ya."
Selang beberapa menit Biel dan mamahnya sudah dalam perjalanan menuju mall di dekat rumahnya.
"Mamah nanti, aku mau yang warna pink kaya Kayla yaa baju bajunya. Biel pilih sendiri." ucapnya tanpa melepas senyim gembiranya.
"Iya sayang. Terserah kamu aja." sambil mengelus puncak kepala Biel , dan berusaha mengecup singkat kepalanya. Tapi sebelum itu, tiba-tiba sebuah truk berjalan dari arah samping mobil Biel. Tanpa bisa menghindar, mobil Biel dan mamahnya pun tertabrak dan berguling.
Saat itu yang Biel rasakan adalah bekas elusan mamahnya di kepala dan setelah itu semuanya gelap.
Biel terbangun, napasnya memburu. Air matanya bercucuran melewati pipinya. Mimpi itu lagi. Bayangan menyakitkan yang benar-benar terjadi saat umurnya lima tahun. Yah, menyakitkan, saat semenjak ia membuka mata setelah kecelakaan itu, tiba-tiba semuanya berubah. Tidak ada wajah bahagia papah dan Arga melihatnya bangun. Yang ada hanya tantenya yang ada disana. Menceritakan semuanya, dan menggenggam tangan kecil Biel yang menangis.
Sejak saat itu, Malvin dan Arga tidak memedulikannya. Bahkan sering kali ia dimarahi papahnya sampai dipukul. Dan yang paling menyakitkan, ia selalu disalahkan atas kematian ibundanya. Ia selalu di sebut pembunuh oleh ayah dan juga kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara [oneshoot]
Short Storyhanya karangan pendek tentang seorang protagonis dan antagonis . terinspirasi dari kehidupan para remaja . semua tokoh dan alur cerita hanya fiksi penulis semata . cerita hidup yang mungkin sama sepertimu , ada disini . Oneshoot||Ceritapendek dari...