Oleh :
TristanSimanjuntak
ZerlyvalentianaPutri
24Lunar
Annissaaa_Mentari telah menunjukkan dirinya dari ufuk timur. Cahaya mulai memasuki celah-celah jendela sebuah kamar yang membuat sang pemilik mengerjapkan matanya beberapa kali. Kini Zega sedang bersiap untuk pergi ke sekolahnya.
Tak butuh waktu lama untuk sampai di sekolah. Ia sudah disambut oleh kedua temannya yaitu Roy dan Kio. Segera mereka berjalan menuju kelas. Di sepanjang koridor terdengar bisik-bisik para siswi-siswi yang membicarakan mereka karena mereka merupakan satu genk dan juga most wanted di sekolah. Mendengar itu mereka hanya acuh. Tiba-tiba seorang gadis menabrak Zega, tanpa sengaja tatapan Zega terkunci pada gadis itu. Sekilas ia membaca name tag gadis itu, dan dia bernama Sayla.
Tau siapa yang ia tabrak, Sayla lantas berucap cepat, "sorry sorry, nggak sengaja."
"Iya nggak apa-apa. Lain kali hati-hati ya." Balas Zega kalem. Membiarkan Sayla pergi begitu saja. Roy, Kio dan siswa-siswi yang mendengar itu berekspresi heran.
What the hell? Zega sakit atau lagi terlalu bahagia. Jangankan menabrak, orang yang tertangkap mata Zega sedang menatap matanya saja bisa menjadi masalah untuk Zega. Tapi kali ini?
"Woy, sehatkan?" Kio bertanya sembari berusaha menyentuh dahi Zega. Namun langsung ditepis oleh Zega.
"Apaan sih?" Zega nyolot sebagaimana dia biasanya.
"Nggak masuk daftar mangsa?" Tanya Roy santai.
Zega tak meladeni, ia melanjutkan langkahnya menuju kelas.
Di kelas, Zega menatap keluar jendela yang berview lapangan olahraga. Lapangan sedang di pakai anak-anak kelas sebelah, yang tak Zega sangka kalau ternyata Sayla berada di sana. Ia terus memperhatikan Sayla, bagaimana Sayla melempar bola basket ke ring, gadis itu tersenyum malu saat bola nya tidak masuk, senyum Sayla menular hingga tak sadar Zega juga ikut tersenyum.
Jam istirahat Zega melihat Sayla berada di kantin. Sengaja, setelah membeli makanan Zega mencari duduk dekat dengan Sayla.
Sejak hari itu, Zega mulai gencar melakukan PDKT. Usahanya untuk mendekati Sayla tampaknya di sadari Roy dan Kio yang merasa Zega berubah, tak sering nongkrong bareng lagi dan susah dihubungi.
Kini persahabatan mereka sudah mulai retak. Merasa Zega tak peduli lagi dengan persahabatan nya akhirnya Roy dan Kio mulai menjauhinya.Satu kalimat dari Roy yang membuat Zega frustasi. "Lo udah berubah semenjak deket sama Sayla, lo udah gak peduli lagi sama kita, mending kita sudahi saja persahabatan ini, urusin Sayla!"
Kalimat itu selalu terngiang di kepalanya membuat ia merutuki kesalahannya. Akhirnya dia memutuskan untuk mulai menjauhi Sayla dan membangun lagi persahabatannya yang telah hancur meski harus mengorbankan perasaannya sendiri.
Persahabatan ini sudah lama kita bangun, bukan sehari dua hari kita saling mengenal. Kita bahkan sudah mengetahui baik buruknya kita, saling berbagi luka dan tawa pun kita bersama.
Mungkin kah dengan satu perempuan kita bisa retak?
Jawabannya bisa, tapi rasa saling memiliki, percaya, dan solidaritas yang buat kita jadi tetap utuh.
Dari sini aku belajar, waktu yang lama kita lalui pun bisa buat kita hancur tapi solidaritas kita yang kita junjung bisa merekatkan lagi.Kuy vote teman-teman! Terima kasih yang telah memvote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flash Fiction
Randomcerita ini berasal dari para member aspiring successful write dengan tema pengorabanan. selamat membaca 🤗🤗🤗