1.Masalah

21 5 1
                                    

"Andien Fitria"

"Hadir, Bu!"

"Bagas Wijaya"

"Osis, Bu!"

"Dina Nur Astuti"

"Osis, Bu!"

"Junita Mahesa"

"Osis juga Bu!"

Absen hari ketiga saat semester baru ini masih dilewati dengan isi yang sama, 3 Orang kelas XII IPA 2 masih izin dalam rangka acara MOPDB*.

10.03
Musik mulai terdengar dari lapangan menandakan puncak acara hari ini akan dimulai. Osis-osis hilir mudik melewati tiap lorong sekolah membawa peralatan yang dibutuhkan, siswa berseragam putih biru mulai turun bergerombol dari lantai 3 menuju lapangan, siswa berseragam abu-abu mulai memenuhi balkon lantai 2 untuk melihat apa yang terjadi dibawah.

Acara dimulai dengan sambutan terimakasih dari ketua osis dan dilanjut dengan games, menari, bernyanyi dan kericuhan lainnya. Terlihat siswa lama mulai turun untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang ada ataupun hanya pergi ke kantin untuk mengisi perut.

"Tan, nih kameranya gue capek. Gantian lo yang fotoin ya" Perintah gadis berkuncir kuda dengan anak rambut yang terurai dijidatnya.

"Oh, Ok. Tapi lo pegang speaker ya, kalo ngerasa lagunya ga enak ganti aja" ucap Sultan sambil memakai almet biru dongker yang disampirkan dibahu.

"Sip, tenang aja"

"Ok, Jun gue jalan dulu. Dah"

Juni, perempuan berkuncir kuda itu kemudian duduk untuk mengistirahatkan dirinya dari hiruk pikuk acara puncak siang ini.

"Juniiiiii!!!!" terdengar teriakan dari arah kanan juni, ia sudah hafal betul pemilik suara itu.

"Juniii, lo kapan sih kelarnya, ayo ke kantin bareng" gadis rok abu-abu itu merengek sambil menarik almet yang dipakai Juni.

"Yeh panjul, gue harus stay buat ngatur musik" dibiarkan sahabatnya itu duduk dibawah kakinya. Farah tidak peduli dirinya duduk dihamparan kabel-kabel.

"Ah yaudah deh, eh btw lo tau gak, guru MTK kita baik dah"

"Serius si, siapa?"

"Pak Hardi"

"Gak tau gue, eh temen-temennya gimana?" penasaran, sedari awal masuk semester baru Juni tidak pernah masuk kelas, jangankan teman-temannya, Juni duduk dimanapun ia tidak tau.

"Asik ko, cuma namanya awal kali hari pertama mah garing banget, tapi kesini seru elah" jawab Farah sambil melihat keseliling.

"Jun, lo pulang kapan? gue liat-liat pada sibuk banget, ko lo diem aja disini?"

"Gak tau si, paling jam 12 paling lama jam 2" Dilihat jam hitam kecil yang menempel ditangan kirinya sambil memperkirakan.

"Oh yaudah, niatnya gue mau kerumah lo jam 2 aja kali ya?"

"Oh bebas Far, nanti gue kabarin kalo udah sampe rumah"

"Yaudah gue balik ke kelas ya, mau langsung cabut gue, bosen ah disini. Dadah Juniii" ucap Farah sambil menepok-nepok rok bagian belakangnya kemudian berlalu menuju kelas.

Acara pun berakhir dengan sampah, inilah puncak tugas osis yang sebenarnya. Juni melihat jam kecilnya pukul 11.48 acara selesai lebih cepat dari perkiraan, dikabarkannya Farah kalau ia sedikit lagi pulang. Baru saja ingin memberi pesan, ternyata sudah ada pesan dari Farah terlebih dahulu

Farah : Jun, lo masih disekolah? kalo masih, gue minta tolong ambilin botol minum gue dikolong meja.

"kebiasaan" gumamnya.

Juni M : iya, ini dikit lg balik. Nanti gue ambilin.

Farah : Makasih, nanti gue bawain cilor sama makaroni bohe.

Juni M : wkwk asik, lo duduk dimana?

Farah : Kelompok kedua dari pintu, meja nomor 3.

Juni M : sip.

Selesai sudah urusan dengan sampah, sapu dan serokan, waktunya pulang. koridor menuju kelas XII IPA 2 masih ramai diduduki siswa-siswa yang masih betah untuk sekedar nongkrong bercanda sambil makan ciki chuba rasa keju.

Untuk pertama kalinya, Juni masuk ke kelasnya, bukan untuk belajar melainkan untuk mengambil botol sahabatnya yang dikenal sejak kelas X. Kondisi kelas masih agak ramai oleh siswa yang duduk dipojokan sambil bernyanyi tak jelas dengan alat seadanya.

"Woi Jun, ga masuk-masuk lu" teriak lekaki kurus dibelakang.

"Hehe ini gua masuk tur" canda Juni.

"Yeh gak gitu maksud gue, ngapain lu?" tanya Guntur penasaran.

"Ini mau ngambil tempat minum Farah, ketinggalan katanya. dia duduk dimana sih? disini ya?" Basa-basi Juni, padahal ia sudah tau dimana Farah duduk.

"Iyehh disitu, ambil dah"

Juni merunduk untuk mengambil botol, tapi nihil, hanya ada sampah kertas 2 buah.

"Tur, ko kosong sih?" ucap Juni sambil memastikan lagi kolong meja di sebelah kanan maupun kiri.

"Lah gak tau, ga urus gue Jun"

Hening. Juni merogoh sakunya mencari barang yang diperlukan untuk menghubungi temannya.

"Eh Jun, ini kali ya botolnya" Guntur menunjuk botol minum pink dipadu warna kuning ditutupnya yang dipegang salah satu dari kumpulan siswa dipojokan.

"Eh iya itu, sini" Juni melangkah mendekati gerombolan tersebut.

"Kasih ky" perintah Guntur kepada Risky.

Karna posisinya melingkar, dan Risky berada diseberang Juni, mau tidak mau  Juni harus melangkah masuk ke dalam lingkaran tersebut.

"Misi" ucapnya kepada 2 orang lelaki yang duduk membelakangi Juni. Terlalu fokus kepada botol, tak sengaja Juni menginjak tangan dari salah satu dari lelaki itu.

"anjr- sshhhhh"

"Eh eh sorry ga liattt" ucap Juni kaget dibarengi rasa bersalah, setelah mengambi botol ia langsung menghadap lelaki itu, tidak ada jawaban dari kata maaf-nya. Juni melangkah keluar lingkaran dengan perkataan misi dan maaf  (lagi) dan tetap tidak ada jawaban dari lelaki itu, selain gerakan badan yang sedang mengelus-mengelus 3 jari yang warnanya merah.

"Tur, Ky. Makasih ya, gua duluan"

"iya, sama-sama"

Juni bergegas keluar dari kelas dengan langkah cepat sambil merutuki dirinya sendiri.
"Duh, gini amat si cara gue kenalan sama temen kelas"

—————
MOPDB : Masa Orientasi Peserta Didik Baru biasa dikenal dengan kata "MOS"

--------
masih banyak kisah Juni A. Mahesa yang harus diceritakan, jadi tetep ditunggu part-part selanjutnya ya!
enjoy :)!💛

UndetectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang