☆Shenina Mahendra☆

1.7K 30 0
                                    

Gadis kalem dengan sejuta pesona.Putri bungsu dari Derrel Mahendra dan Renata Kalvira Mahendra serta adik dari Shafira Mahendra dan Danusha Mahendra. Mahasiswi semester 4  jurusan hukum. Gadis cantik itu kini terdiam menunggu kata demi kata yang akan terucap dari bibir sang Ayah.

" Shenina ayah ingin kamu menikah dengan anak teman ayah. Kasihan dia. Dia hampir depresi kehilangan orang tuanya."

Shenina masih terpaku.
Apalagi ini Tuhan?

" Lalu apa hubungannya dengan Nina yah? Kenapa harus Nina?" Tanya Shenina dengan tenang.

" Hufft paman dan bibi Dean mengamanatkan pada ayah untuk menikahkan putri ayah dengan putra mereka agar putra mereka tak sendirian lagi. Kamu tau kan Dean itu anak tunggal. Lagi pula ia tak punya sanak saudara lagi. Kakek neneknya sudah meninggal begitupun kedua orang tuanya. Paman dan bibi dari ayahnya ada di Swiss tak bisa kembali karena sudah menetap disana dan Dean tak mau jika harus menyusul ke Swiss. Sementara kamu taukan ibu Dean, Tante Revita. Dia anak tunggal. Kamu juga mengerti betul kalau Dean itu anaknya terlampau manja dan sangat bergantung pada ibunya. Dia sangat manja pada Tante Revita. Semenjak orang tua nya meninggal, Dean benar-benar tak terurus." Jelas Derrel.

Shenina menghela nafas panjang mendengar penjelasan sangat ayah.
" Dean udah dewasa yah. Dia udah kuliah bahkan semester akhir. Harusnya dia ngga semanja itu lagi dan harusnya dia bisa ngurus keperluannya sendiri ngga perlu bergantung sama orang lain." Sanggah Shenina.

Ayahnya menganggukan kepalanya. Shenina tak salah. Dean memang harus berubah. Akan tetapi harus ada orang yang membangun semangat pria itu agar dia mau berubah. Hey merubah kebiasaan seseorang tak semudah membalikkan kedua telapak tangan.

" Kamu benar sayang. Tetapi harus ada seseorang yang membantunya untuk berubah. Dan ayah harap kamu mau membantunya." Jelas Derrel penuh harap.

" Nina mau bantu tapi ngga dengan cara nikah sama dia yah" Jawab Shenina santai.

" Sayang. Dean adalah type orang yang tidak mudah didekati orang yang dianggap nya asing atau tidak dekat dengannya. Menikahi Dean bisa membuat kamu semakin dekan dengan Dean dan mempermudah kamu untuk merubah kebiasaan manjanya itu." Derrel memberi pengertian pada putrinya.

Ya tuhaaan. Aku harus bagaimana lagi ini!?

Batin Shenina menjerit. Kuliahnya bisa berantakan hanya karna pernikahan konyol ini. Sungguh Shenina pusing dibuatnya.

" Nina minta sedikit waktu untuk berfikir yah." Pintanya.

Derrel mengangguk, lalu tersenyum.

" Ayah tau anak ayah pasti bisa. Kamu anak kebanggaan ayah!"

" Dan bunda!" Sahut seorang wanita paruh baya yang masih tamoak cantik.

Dia Renata, bunda Shenina. Ia baru saja kembali dari Prancis habis mengurus pekerjaannya sebagai designer.

" Bunda!!?" Pekik Shenina kaget.

" Kamu kapan nyampe? Kok ngga ngabarin?" Tanya Derrel sambil memeluk sang istri lalu mengecup keningnya.

" Tadi siang sih nyampe. Sengaja mau ngasih surprise." Ujar Renata lalu beralih memeluk putri bungsunya.

" Gimana gimana? Kamu setuju sayang?" Tanya Renata.

" Nina masih butuh waktu buat mikir bun. Ini nikah loh sekali seumur hidup kalo bisa" Jawab Shenina santai namun otak nya terasa mau pecah memikirkan masalah ini.

Derrel dan Renata terkekeh. Ngidam apa dulu dirinya hingga melahirkan putri yang sangat realistis serta terlalu serius juga bijak seperti ini. Bahkan Derrel maupun Renata tak seperti ini sifatnya.

Shenina beranjak dari duduknya. Lalu pamit ke kamar.

" Yah, bun. Nina ke kamar ya. Bentar lagi Nina izin keluar bareng Riesta boleh?"

Derrel dan Renata saling menatap lalu mengangguk sambil tersenyum.

" Boleh sayang. Tapi pulangnya jangan sampe maghrib ya. Kalo emang kejebak macet, kabarin orang rumah. Biar kita gak khawatir." Pesan Renata.

Shenina mengangguk lalu berlalu meninggalkan ruang keluarga. Ia menaiki anak tangga menuju lantai atas.

Saat akan melewati kamar Danu. Pintunya terbuka menampilkan sosok tampan tengah mengusak rambutnya yang basah dengan handuk. Syukurnya sudah berpakaian lengkap. Jadi kalian jangan mikir aneh-aneh :b.

" Lo terima dijodohin sama Dean?" Tanya Danu.

Shenina mengangkat sebelah alisnya.
Sejak kapan abangnya ini kepo dengan urusannya?

" Blom tau. Pusing gue" Jawab Shenina lalu berlalu meninggalkan Danu.

Ia masuk ke kamarnya lalu menutup pintu kemudian menguncinya. Ia merebahkan tubuhnya di kasur Queen size nya. Menatap langit-langit kamar sambil merenung.

Apa gue terima aja? Apa ini ga bakal ganggu kuliah gue? Berpengaruh sama kebebasan gue?

Tiga pertanyaan itu terus berputar diotak cantik nya. Apa yang harus ia lakukan?

Ia memilih mandi lalu berkemas. Sebentar lagi Riesta pasti menelfon untuk menjemput nya. Ah gadis bawel itu.

15.47

Tok tok tok

Shenina menoleh ke pintu, dia sedang mengeringkan rambutnya dengan hairdryer.

" Siapa?" Tanya nya.

" Sayang, ada Riesta dibawah." Ucap Renata dibalik pintu.

" Bilangin tunggu bentar Bun!" Pesan Shenina.

" Oke. Black card kamu masih sama Bunda nih. Mau diambil?"

" Ngga, bunda pegang aja dulu. Uang cash Nina masih ada" Sahutnya.

" Yaudah bunda ke bawah dulu. Cepetan dikit sayang, kesian Riesta sendirian dibawah!"

" Ah udah biasa sendiri tuh bocah. Kan jones sejak embrio!" Cibir Shenina pelan.

Panas kuping gue - Riesta

________________________________

HAI SALKEN YA DARI PIA
INI FIRST STORY DARI PIA SEMOGA SUKA. OH YA DUKUNGANNYA PIA MOHON DENGAN SANGAT SUPAYA MEMBANGUN SEMANGAT DALAM MENULIS.

PIA BERHARAP STORY INI BISA TAMAT TANPA HAMBATAN.

AMIIIIN

OH YA PIA JUGA MAU MINTA HADIAH KECIL DARI KALIAN.

Follow akun Pia hehe ^^
@itsme_ftrii

Thank you yedera:3


𝐁𝐢𝐠 𝐁𝐚𝐛𝐲 ♡ 𝓙𝓮𝓸𝓷 𝓙𝓾𝓷𝓰𝓴𝓸𝓸𝓴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang