Happy reading guys 💕
"Hen lo beneran putusin Riyan? Lo nggak nyesel mutusin dia?? Dia itu most wanted disekolah kita dudung" geram Killa, pasalnya saat jam istirahat tiba, Hena buru buru keluar kelas katanya ingin jumpai Riyan, pacarnya yang diterimanya 4 hari yang lalu karena kasian.
"Kan uda gue bilang gue nggak suka sama dia, lagian gue uda jadian sama Ariq" ucap Hena santai
"Whatt!!!" Pekik Killa "demi apa lo jadian sama si Ariq??!! Dia itu nggak mau temenan sama siapapun, gimana mungkin lo pacaran sama dia, jangan ngehalu deh hen" Killa tak habis pikir dengan apa yang di ucapkan sahabatnya ini
"Gue serius, semalam gue jadian sama Ariq, kalo dipikir pikir dia itu lumayan genteng loh, mukanya mulus banget, uhhh jadi rindu yayang Ariq" Killa merasa jijik melihat sikap sahabatnya
"Dia emang ganteng, tapi dia itu irit bicara banget hen, ya kan berbanding terbalik sama lo, uda pecicilan, nggak bisa diem, brisik lagi, untuk lo cantik" Killa memutar bola matanya malas
"Kalo sama gue dia banyak omong kok, cuma luarnya aja dia pendiam, semalam gue banyak bicara sama dia" Ara mengambil handphonenya dan menyumpal headset di telinganya
Killa menarik headset Hena saat akan memasang ditelinganya
"Lo ngapain ketemuan sama dia, dia itu kayak homo, nggak punya kawan laki laki, nggak punya kawan perempuan, heran gue liat dia" Killa menggelangkan kepalanya beberapa kali
"Semalam nggak sengaja ketemu di rumah sakit" jawab Hena
"Lo ngapain lagi kerumah sakit?" tanya Killa
"Biasa, cek maag, gue kan ada sakit maag" jawab Hena singkat lalu memakai headsetnya kembali
Killa tak habis pikir dengan pemikiran hena, bagaimana bisa di pacaran dengan orang yang tidak pernah ngomong, bahkan saat kerja kelompok saja Ariq meminta kepada gurunya agar dia mengerjainya sendiri, alasannya tidak ada yang mau satu kelompok dengannya, padahal bukannya tidak mau melainkan teman sekelas hena takut jika berhadapan dengan Ariq, Ariq yang di kenal dengan sosok pria yang pintar namun irit bicara itu selalu saja cuek pada wanita yang ingin mengajaknya berdiskusi. Itu lah pasalnya tidak ada yang mau berpacaran dengan Ariq
Killa memainkan handphone miliknya dan melirik Hena yang ternyata sudah menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya. Killa menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya.
Kelas yang semula ribut, tiba tiba hening saat seorang pria jangkung masuk kedalam kelas Xl IPA 1. Pria yang di sandang sebagai most wanted disekolah ini tiba tiba memasuki kelas Hena, Killa langsung menyenggol lengan Hena namun sama sekali tidak di gubris oleh Hena
Riyan, pria itu berjalan mendekati meja Hena dan Killa, dan langsung berdiri di samping meja Hena.
Killa langsung mencubit pinggang Hena kuat sampai Hena langsung terlonjat kaget dan dia langsung melepaskan headset yang menyumpal di telinganya.
"Sakit tau, apaan sih cubit cubit" ucap Hena yang belum menyadari kehadiran Riyan
"Ada Riyan noh" tunjuk Killa dengan dagunya
Hena membalikkan tubuhnya dan langsung berhadapan dengan Riyan.
"Eeh ada mantan, kenapa cari aku? Kita kan uda putus " ucap Hena
"Aku nggak tau alasan kamu putusin aku, kalo aku punya salah aku minta maaf, jangan putusin aku kayak gini hen" ucap Riyan lembut
Hena tidak sampai hati melihat wajah memelas Riyan.
Hena tersenyum manis membuat Riyan langsung terpanah melihat kecantikan Hena
"Maaf ya yan, aku uda punya pacar lagi" jawab Hena
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Terakhir
Teen Fiction"tolong kabulkan permintaan gue, cuma lo, yang tau kondisi gue saat ini" "Dengan satu syarat" Harapan seorang gadis yang ingin bahagia sebelum dia pergi Ikuti kisah mereka ya