05 - Jaemin, aku dan kamu.

100 27 10
                                    

Jika hari sabtu ini adalah hari kesialan bagi Guanlin karena di ajak baku hantam dengan Haruto, maka ini adalah hari sabtu terbaik bagi Jaehyuk karena Yuri sepakat untuk di ajak jalan-jalan malam minggu nanti.

"Oh jadi ini rumah kamu," kata Jaehyuk begitu membuka helm dan melihat ke arah rumah Yuri.

Yuri tersenyum manis seraya memberikan helm yang selalu Jaehyuk bawa untuk digunakan oleh Yuri. Tiba-tiba gerbang rumah Yuri terbuka, Umi Yuri muncul dengan senyuman manis walaupun matanya sudah melotot nyaris keluar.

"Assalamualaikum, Umi," sapa Yuri sembari menyalami sang Umi tercinta. Melihat Yuri yang sangat sopan kepada orangtua gadis itu, Jaehyuk turun dari motornya dan membuka helm.

"Assalamualaikum, Bu," sapa Jaehyuk. Umi tersenyum manis. "Waalaikumsalam," jawab Umi dan Jaehyuk langsung tertawa kecil karena gemas sendiri.

Engga ada angin engga ada hujan, tiba-tiba aja gitu Jaehyuk merasakan gemas saat melihat Umi Yuri beserta anak gadisnya tersenyum secara bersamaan. Pantes Yuri cantik, orang bibitnya aja modelan begitu.

"Nama kamu siapa?" tanya Umi kepada Jaehyuk yang dari tadi cuma bisa tersenyum lebar.

"Jaehyuk, Bu. Yoon Jaehyuk," kata Jaehyuk sambil senyum-senyum sok ganteng. Biasa, tebar pesona dulu sama camera, calon mertua.

Umi senyum aja walaupun rasanya kepingin banget merepetin Yuri yang pulang bareng cowo lain selain Jaemin. Cuma Umi tahan dulu, nanti kasihan Jaehyuk-nya yang patah hati.

"Kamu hati-hati ya pulangnya," kata Umi sambil tersenyum. Sedangkan Jaehyuk cuma bisa bengong walaupun tetap mempertahankan senyumannya. Jaehyuk mah paham kalau Umi sebenarnya ngusir dia secara halus.

Sabar ya Jae:)

Yuri langsung melihat ke arah Umi-nya dan bergantian manatap Jaehyuk yang keliatan banget buat mempertahankan senyumannya. Yuri tersenyum manis menatap Jaehyuk.

"Nanti malam aku kabarin kamu ya. Btw, makasih ya, Jae," kata Yuri sambil tersenyum mengabaikan Umi-nya yang tetap melotot ke arahnya.

"Aku pamit ya, assalamualaikum," kata Jaehyuk dan langsung tancap gas walaupun Yuri belum menjawab salamnya.

"Waalaikumsalam, hati-hati, Jae," kata Yuri walaupun Jaehyuk tidak akan mendengarkannya karena Jaehyuk sudah menancapkan gasnya sebelum dirinya sempat menjawab.

"Umi butuh penjelasan dari kamu," kata Umi Yuri begitu kembali masuk ke dalam rumah.

"Penjelasan yang mana, Mi? Aku yang engga di antar pulang bareng Jaemin atau aku yang mau ngabarin Jaehyuk nanti malam, Umi mau penjelasan yang mana?"

Yuri menghadap Umi-nya, menatap balik ke arah Umi yang siap memberikannya repetan dengan kalimat setebal album pernikahan.

"Soal Jaemin dulu yang pertama. Tolong jelaskan."

"Oh... Umi berharap kalau aku bakalan mau nerima perjodohan itu? Aku sama Jaemin engga ada apa-apanya sekalipun Jaemin suka sama aku, aku engga bakalan nerima dia, engga akan ada ruang di hatiku untuknya, Mi."

Umi menatap putri keduanya itu dengan sangat tidak percaya. Sedangkan Yuri sudah berjalan menaiki tangga sambil menenteng tas sekolah yang lumayan berat karena isinya.

"Dan soal Jaehyuk, aku suka sama dia jadi tolong jangan ganggu aku, Mi," kata Yuri dari lantai dua rumahnya. Dan Umi sangat terkejut dengan fakta satu ini.

"Tapi Jaemin....."

"Umi ingat soal Kak Yeri? Dia rela bunuh diri dari pada harus nerima perjodohan Umi. Harusnya Umi trauma sama hal itu bukan malah ngulangin kesalahan yang sama."

[4] Jaehyuk - LovesickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang