Time Walking Through Memories (COMPLETE)

DON'T RUNAWAY - 다시 도망 가지마

Shinhye langsung berhambur memeluk Soeun yang saat ini terkejut dengan keberadaan mereka di sini. Jadi ini alasan Ryuna eonni meminta bersiap dan mengenakan gaun untuk bertemu Ara dan Shinhye. Soeun membalas pelukan erat Shinhye dan Ara tak kalah erat. Sudah lama sekali semenjak hari itu ia melarikan diri dan menghindari kedua sahabatnya.

"Aku merindukanmu, sangat," ujar Shinhye sambil melepas pelukannya dan mengusap air mata Soeun saya mulai turun.

Soeun tersadar dan mengusap airmatanya dan tersenyum. Ara segera merentangkan lengannya, meminta Soeun untuk memeluknya. Seperti dulu. Seperti saat di SMA. Ya, dari semua yang berada disana, Ara yang lebih dulu mengenal Soeun. Soeun senang sekali, ia melihat kembali melihat sifat manja Ara. Soeun melebarkan tangannya dan menyambut Ara dalam pelukannya.

"Maafkan kami ya. Aku meminta Ryuna eonni membawamu kemari. Dua tahun kau vakum tapi tak pernah menghubungi kami. Aku dan Shinhye juga merindukanmu,"

Disatu sisi diwaktu yang sama, Ilwoo dan Minho hanya memperhatikan apa yang sedang terjadi saat ini. Para kaum hawa sedang bercengkrama melepas rindu sedangkan para kaum adam dia memperhatikan, ah tidak, lebih tepatnya hanya Minho dan Ilwoo sedangkan Kimbum terdiam di posisinya.

Ilwoo menyikut pelan Minho yang disampingnya. Minho menatap Ilwoo yang sekarang memberi petunjuk untuk melihat keterpakuan Kimbum. Minho tersenyum kecut dan menarik lengan Ilwoo untuk berdiri.

"Soeun-ah," Soeun yang baru saja melepas pelukannya dengan Ara terkejut melihat keberadaan Minho dan Ilwoo.

"Oppadeul," ujar Soeun bahagia. Sudah lama mereka tidak bercengkrama. Ah, tidak, lebih tepatnya hanya Soeun yang selalu menghindar bukan mereka. Mereka tidak mempermasalahkan itu, karena menghindar adalah keputusan Soeun dan mereka menerima itu - dengan berat hati.

"Aku merindukanmu, gadis kecil," ujar Ilwoo yang sekarang memeluk Soeun. Ilwoo selalu menganggap Soeun gadis kecil walau ia lebih tua dari Shinhye dan Ara. Alasannya karena, tinggi gadis itu adalah yang terendah disana dan selalu dijadikan bahan ledekan.

"Nado," ujar Soeun mengusap punggung Ilwoo.

Setelah Ilwoo melepas pelukan mengusap rambut Soeun, kini giliran Minho yang menyambut dan menarik Soeun untuk dipeluknya. Ia sangat menyanyangi Soeun semenjak mereka terlibat satu drama pada tahun 2009, Boys Before Flower.

"Sembunyi dimana kau, hah? Setidaknya hubungi Shinhye dan Ara bila kau tak menghubungiku. Kau membuat kami khawatir," ujar Minho.

Mungkin kalian yang membaca cerita mereka akan beranggapan bahwa ini suatu hal yang kekanak-kanakan. Tapi bagi mereka ini sebuah momen yang dimana kau dapat berkumpul setelah sepuluh tahun salah satu dari bagian kalian menghilang. Anggaplah persahabatan kalian adalag organ tubuh kalian, kehilangan satu memang tidak akan membuat mati tapi membuat bekerja lebih untuk memulihkan rasa sakit. Saat itu, inilah yang mereka rasakan. Mencoba untuk memulihkan kembali rasa itu.

Kini mereka berlima saling melepas rindu dan meninggalkan seseorang yang masih terdiam dan terduduk ditempat yang sama. Pikiran dan perasaannya melayang entah kemana. Kedua tangan mengepal dan napasnya tak beraturan. Ia tidak bisa berpikir, kenangan itu kembali menekan dirinya.

Minho dan Ilwoo bergesar sedikit membiarkan para wanita berjalan lebih dulu menuju meja mereka tadi. Soeun yang berada di tengah Shinhye dan Ara hanya pasrah dan mengikuti tapi kini langkahnya terhenti setelah melihat satu sosok yang terabaikan karena kedatangannya.

Ara, Shinhye, Minho dan Ilwoo sudah menyiapkan hati bila ada moment yang tidak mengenakan ini. Mereka menyadari keterkejutan dan keterpakuan Soeun setelah melihat kembali sosok Kimbum yang sekarang juga menatapnya dari tempat duduknya.
Kimbum menatap sosok yang sekarang menjadi center. Gadis itu tidak berubah. Rambutnya masih seperti dulu dan tidak ada yang berubah masih sama. Kimbum menelan keterkejutannya, ia berdiri dan menghampiri gadis yang tepat dihadapannya.