chap 16: nama

182 27 6
                                    

"Yerinnaaa~ temenin gue yuk?"

"Aduh, gak bisa, Jenn. Gue udah janji sama orang, nih."

"Ih ih siapa? Lo mau kencan? Kok gak bilang, sih?!"

"Berisik, Jennaya! Gue mau balikin barang punya temen gue, si Julie."

"Kan cuma balikin barang abis itu bisa pulang, ayolaaah. Kangen udah lama gak jalan kita."

Jennaya tetap gigih mengajak Yerinna walaupun ajakannya ditolak berkali-kali. Jennaya menghembuskan nafasnya.

"Masa gue ajak Bian, sih?" gumam Jennaya.

Yerinna yang sibuk dengan buku yang dibacanya berhenti dengan kegiatannya.

"Cie, siapa tuh Bian? Pacar lo? Jennaya udah gak jomblo~~~"

Yerinna menggoda Jennaya yang terlihat salah tingkah. Ekspresi Jennaya terlihat lucu di mata Yerinna.

"Gue gak mau jalan sama lo kalo lo gak mau cerita. Deal?"

"Enggak, Yer. Dia tuh cuma temen gue." jawab Jennaya tidak memperdulikan ucapan Yerinna.

"Semua juga awalnya temen. Lama-lama jadi demen deh."

"Yang awalnya musuh lama-lama saling jatuh cinta juga ada loh, Jenn," lanjut Yerinna yang kembali sibuk dengan buku di tangannya.

Jennaya hanya diam tidak menjawab apa yang dikatakan Yerinna. Dia tahu yang dikatakan temannya itu ada benarnya, tapi untuk saat ini dia masih tidak memiliki rasa apa-apa pada siapapun terutama Bian.

Jennaya akui, terkadang tingkah Bian membuatnya salah tingkah. Tidak hanya itu, dia juga merasa Bian itu misterius sehingga membuatnya penasaran. Dia ingin mencari tahu tentang Bian lebih dalam.

"Yer, gue pergi dulu, ya. Ada urusan mendadak. Bye." Jennaya pergi meninggalkan Yerinna yang mengernyitkan dahinya.

"Kenapa sih, si Jennaya?"

-

Setibanya di rumah, Jennaya bergegas membersihkan seluruh tubuhnya. Tiba-tiba pikirannya untuk bepergian berubah. Dia ingin di rumah saja melakukan 'tugas negara'.

Selesai mandi dan memakai pakaiannya, Jennaya mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan langsung dengan meja. Ya, tempat di mana dia belajar dan mengerjakan tugas. Di atas meja itu sudah ada laptop. Dia menyalakan laptopnya dan mulai mengetik kata-kata di laptop.

Matanya menatap serius layar laptop yang menampilkan tulisan-tulisan yang dia cari.

"Bian Handoko..."

Jennaya bergumam sembari mengetik sebuah nama.

Setelah melihat beberapa daftar nama di mesin pencari dan mengkliknya satu per satu, Jennaya mendesah kecewa.

"Ah, kenapa ga ketemu, sih."

Jennaya berdecak sebal. Dia tidak mendapatkan apa yang dia cari. Instagram, Facebook, semuanya tidak ada. Sebenarnya Jennaya menemukan beberapa nama yang mirip tapi saat diklik, bukan itu orang yang dia cari.

Untungnya Jennaya sudah mengetahui nama lengkap pemuda itu saat Jennaya memberanikan diri untuk bertanya dan nyatanya pemuda itu memberikan nama lengkapnya. Ia dengan mudah menggali informasi tentang Bian tetapi untuk sekarang Jennaya kecewa karena tidak mendapatkan apa-apa.

"Namanya terlalu umum..."

Sepertinya Jennaya berniat untuk menanyakan sesuatu jika bertemu dengan Bian.

———

Julie Rahmania

aku update lagi hehe~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku update lagi hehe~

25 August 2020

———

when i meet you [hanbin x jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang