Tring!
Suara notifikasi pesan Watsapp muncul dilayar android yang tergeletak disamping buku tugas biora. Ya, Biora adalah gadis SMK bertubuh berisi dengan tinggi 165cm berambut ikal panjang dan kulit putih bersih.
"Shit! Siapa sih"teriak Biora mendengar suara notifikasi pesan di androidnya yang bersuara berkali-kali. Begitu kesal karena tugas yang tak bisa diselesaikan, Biora menggait androidnya dan keluar meninggalkan setumpuk tugas dimeja belajarnya menuju dapur.
Dug!
Telapak tangan Biora menggertak pintu lemari es didepanya
dengan wajah mengerut gigi yang menggigit dan ikatan rambut yang mulai tergurai ia tundukan kepala seperti memandang kaki."Why?"ucap Biora dengan menggelengkan kepala
tring!
Suara notifikasi pesan Watsapp terdengar kembali dari android yang dicengkram tangan kiri Biora
dan kali ini dilihat olehnya pesan yang dari tadi membuatnya semakin kesal.-Bi, gue tunggu lo ditaman
-Sekarang ya
-Bi?
-P
-P
-Gue pulang deh
Spam chat dari Rega dengan kontak yang dinamai Biawak Lamun oleh Biora
"Rega?! kenapa sih ga gue buka dari tadi?!" guman Biora menyesal dan dengan cepat di kliknya tombol telepon watsapp
Berdering...
"Halo Ga" Biora mengawali pembicaraan
"Hm... Apaan?"jawab Rega dengan nada kesal
"Please lo dimana? gue kesitu sekarang"tanya Biora berharap Rega masih ditempat yang sama
"Gue udah pergi dari taman..."
"Ga!! please jangan pulang dulu, gue minta maaf ngga buka chat lo dari tadi" Biora memotong pembicaraan Refa untuk memohon
"Apaan sih lo Bi, gue emang udah ngga ditaman tapi gue pergi dari taman buat dateng langsung kerumah lo. Sekarang gue didepan rumah lo cepet keluar"jelas Rega
kepada Biora membuat Biora tersenyum lebar dan bersiap-siap keluar rumah menghampiri Regakrik
Dibukanya pintu rumah oleh Biorapun berjalan menghampiri Rega, cowok bertubuh jangkung berhodie orange dibawah lampu ujung pintu gerbang rumah Biora.
"Hai ga"sapa Biora disambi dengan senyuman manis
Rega mengarahkan pandanganya kearah Biora dipengangnya dagu Biora mendekatkan wajahnya hingga hampir menempelkan hidung mereka. Pandangan Rega ke mata Biora membuat Biora semakin salah tingkah dan hampir memikirkan hal konyol bersama Rega"Eits! Baper ya? Haha"ucap Rega melepaskan dagu Biora dengan tertawa puas
Biora mengerutkan alisnya, membuat bibirnya manyun kesal"Ih dasar ya lo ga! udah yuk masuk, dingin tau"ajak Biora mengalihkan
"Yokay" Rega mengiyakanRega mendekap pundak gadis yang menurutnya pendek itu, mengajaknya berjalan menuju dalam rumah Biora dan sesekali tangan Rega yang mengacak-acak rambut Biora.
Thanks udah mau baca ceritaku, butuh saran yang banyak nih :)
Sertakan Kritik, harapan, pesan dan kesan dikomentar ya kak
Follow juga heheTerimakasih ♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Patah Hati
Teen FictionKau mendengarkan aku bernyanyi Mendengar bagaimana aku tertawa, menangis Kau selalu mendengarkan setiap rintihan dari luka Suaraku ketika aku bercerita Tapi kau tidak akan mendengar suaraku disaat diriku kecewa Suara Patah Hati