Kebersamaan Biora dan Rega memang tidak diragukan lagi, mereka selalu bersama sepanjang waktu apalagi selama disekolah Biora yang menjabat sebagai anggota Osis di SMK Jigya 1 dan kedekatanya dengan Rega Cowok tertampan berprestasi dibidang olahraga yang menjadi incaran setiap siswi itu membuat namanya selalu diperbincangkan seluruh siswa tak terkecuali para fans Rega Ige Prayogi.
Dorr!!
Biora merangkul Rega yang sedang duduk ditepi taman dari belakang dengan harapan membuat Rega terkejut. Tetapi cowok cool itu tetap tidak kaget bahkan masih melanjutkan apa yang sembari tadi dikerjakanya yaitu merangkai petikan-petikan bunga menjadi sebuah mahkota yang indah.
"Lagi ngapain sih lo Ga?"tanya Biora masih dengan merangkul Rega dari belakang. Rega menoleh mengarahkan pandanganya ke wajah Biora
"Sini lo"ditariknya tangan Biora yang masih merangkul lehernya dari belakang untuk berpindah posisi disampingnya
"Kenapa sih Ga?"tanya Biora dengan wajah heran walaupun sebenarnya Biora sudah tahu bahwa mahkota bunga yang Rega buat untuknya. Rega menoleh kearah Biora ditatapnya mata Biora dengan begitu Biora semakin merasa bahwa dirinya sangat indah dimata Rega.
"Lo tau nggak? gue berharap hari ini aja nggak ketemu sama lo yang bar-bar yang ngeselin sok imut dan..."jelas Rega menggantungkan perkataanya membuat Biora semakin penasaran bahkan Biora sudah memikirkan hal bodoh yang akan Rega katakan
"Dan apa?"tanya Biora penasaran
"Dan... gue nggak mau temenan sama lo lagi sampai kapanpun"kata Rega melanjutkan perkataanya. Biora terdiam sejenak mencoba berfikir tentang apa yang didengarnya dari bibir Rega
"Bi? Hei!"Rega melambaikan tangan di depan wajah Biora yang sedang melamun Rega tau mengapa Biora terdiam dan melamun karena ucapanya.
Biora menoleh melihat mata Rega dengan jelas berfikir apakah dia benar-benar berharap begitu yang dikatakanya
"Yuk ah Bi udah mau bel masuk"Rega menarik tangan Biora dan menuntun Biora yang seakan lemas tidak bertenaga itu menuju ruang kelas XI Tekhnik TKJ 2
"Ga "ucap Biora melepaskan cengkraman Rega
"Iya kenapa Bi?"tanya Rega dengan wajah tegang Rega berusaha menepis bayangan bahwa Biora masih marah dengan perkataanya
"Gue pergi ke kelas sendiri aja"kata Biora
"Kenapa Bi? kan kita biasa bareng gue anterin lo ke TKJ terus gue sendiri ke TKRO"jelas Rega
"Gue ada jadwal praktik pagi ini jadi gue langsung ke ruang praktik aja"jelas Biora membuat Rega sedikit lega dan benar-benar menepis pikiran buruknya tentang Biora. Rega menghela nafas yang sembari tadi ia tahan bersama pikiran buruknya.
"Oh gitu, yaudah Bi semangat praktiknya hati-hati ya jangan sampe kesetrum haha"kata Rega bercanda
"Iya, thanks ya Ga bye"ucap Biora melambaikan tanganya dan mulai berjalan menuju Lab Komputer tempatnya praktik
****
09:23AM
Situasi lab tempat kelas XII praktik sedikit kondusif walau tanpa guru pendampinh dengan setiap siswa mengambil peran untuk praktiknya masing-masing tak terkecuali Biora.
"Bi "panggil Bisma teman kelas Biora
"kenapa Bisma?"sahut Biora tanpa menoleh dan tetap fokus merangkai bagian-bagian dengan alat yang digunakan untuk praktiknya."lo beneran pacaran sama Rega?"tanya Bisma tanpa basa-basi
Biora menoleh, pertanyaan Bisma membuat ia buyar akan apa yang sedang dikerjakanya Biora menghentikan aktivitasnya sejenak entah apa yang membuatnya terdiam tanpa mengucapkan sekatapun ia kembali melanjutkan aktivitasnya bersama alat-alat praktiknya.
"kebiasaan lo ya Bi kalo ditanya soal Rega selalu aja gitu ngehindar"ucap Bisma kesal
"Jangan-jangan lo ngehindar karena lo malu ya dibilang cewek caper sama anak-anak cewek?"celetuk Edo temen sekelas Biora semakin menggempur posisi Biora."Gini ya Bisma, gue itu ga ada hubungan apa-apa sama Rega gue juga nggak ngehindar kok" jelas Biora. Diletakan olehnya semua alat yang ia genggam dan pergi meninggalkan Bisma juga Edo.
"Lo mau kemana Bi?"tanya Bisma
tanpa menghiraukan pertanyaan Bisma Biora terus berjalan keluar meninggalkan ruangan praktik. Menghela nafas dengan tatapan kosong Biora terlihat sangat tidak bergairah untuk melakukan apapun."Gue sebodoh itu ya dimata Bisma dan yang lainya?"pikir Biora dalam hatinya sesekali menundukan kepala. Hangatnya cahaya mentari pagi terganti dengan panasnya siang yang menjerat tubuh Biora yang masih diposisi terdahulu Sendiri diujung tangga bersama lamunya.
Sekian dulu ya ceritanya
Boleh ktitik dan please beri suara biar aku bisa lebih semangat ya kak :)Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Patah Hati
Teen FictionKau mendengarkan aku bernyanyi Mendengar bagaimana aku tertawa, menangis Kau selalu mendengarkan setiap rintihan dari luka Suaraku ketika aku bercerita Tapi kau tidak akan mendengar suaraku disaat diriku kecewa Suara Patah Hati