S A T U

2 0 0
                                    

Sama seperti mahasiswa lain nya, hari ini adalah hari pertama orientasi. dengan seragam hitam putih ku, aku berjalan ke arah gedung lebar yang akan menjadi tempat untuk ku melanjutkan pendidikan

"Kayla!"

Dengan malas aku menoleh ke arah sumber suara, siapa lagi jika bukan Aditya Pramujo, sahabat dekat ku. aku tidak tau alasan kenapa aku dan Adit selalu satu gedung sekolah. Anak ini benar benar lengket kepada ku.

"Eh buset! Kaki lo kenapa Kay? Habis ngerangkak di asapalan apa gimana?!"

Tuhkan, selain nempel banget sama aku, anak ini juga super duper heboh. bukan karena tingkah dan gerak badan nya yang bener bener mengundang perhatian banyak orang, tapi suara keras dan cempreng nya kadang membuat ku malu.

"Brisik ah pagi pagi, Dit "

Bukan Aditya nama nya jika tidak bersikuku memaksa saat tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari pertanyaan nya, anak ini benar benar bikin badmood pagi pagi.

"Serius, itu kaki lo kenapa? Perasaan kemaren masih ga apa apa tuh dengkul"

Tidak mau ambil pusing, dari pada ini anak terus ngintilin aku sampai pulang nanti

"Semalem gue di tabrak sama anak anak geng motor, gilasih bukan nya minta maaf justru gue di lemparin uang, emang gue apaan?"

Sedetik setelah cerita panjang ku itu, bukan nya menanggapi Adit justru tertawa kencang membuat beberapa MABA yang melintas menoleh ke arah nya, duh! ini anak emang suka kesetanan mendadak!

"Muka lo kali melas, makanya dia lemparin duit"

Aku memutar bola mataku, kesal sekali rasanya ingin aku jambak. Percuma punya sahabat, kalau begini terus bukan nya menjadi pribadi yang lebih baik, malah bisa gila muda aku.

"Sembarangan banget sih lo! Sini lo biar gue jambakin! Sini lo!"

Aku memang suka lepas kendali jika kesal, segera aku meraih rambut Adit dan menjambaknya.

"Aduh! Ampun Kay, ampun! Lepasin, sakit nih! Bisa botak gue!"

TIIIIIIINNNNNN

Suara klakson sepeda motor membuat aku dan Adit terkejut setengah mati, aku menganga saat segerombolan motor besar berjejer di depan ku dan Adit, iya benar aku masih di depan gerbang kampus.

"Gak ngerti suara klakson? Klakson di ciptain sebagai pertanda apasih?"

Kata nya yang paling depan, aku tidak bisa melihat wajahnya karena rata rata dari mereka menggunakan helm full face.

"Kay minggir!"

Adit segera menarik lengan kanan ku agar aku memberi akses untuk mereka masuk. sebentar, sepertinya aku kenal jaket dan helm itu, tapi dimana?

Ada sekitar enam motor yang masuk ke arah parkiran kampus, pakaian serba hitam semakin menunjukkan aura tajam mereka, siapa? Mereka siapa?

"Itu geng motor yang terkenal di kampus ini, apa ya nama nya? Gue lupa, tapi mereka paling di takuti di kampus itu, Kay"

Aku mengerutkan kening ku, jaman sekarang masih ada yang semacam itu?

"Denger denger sih ketuanya anak dari donatur terbesar di kampus ini, makanya dia paling sok. Dan semua anak anak kampus gaada yang berani sama dia"

Adit tau semua ini dari siapa sih? Padahal baru sehari kita di kampus, kemarin dan hari ini, dan Adit tau tentang hal semacam itu? Bener bener dah itu anak

"Lo tau darimana sih? Jangan sok tau deh"

Lagi lagi anak ini heboh, menghentak hentak kan kaki nya serta menggeleng geleng kepalanya. Apa tidak bisa, biasa aja Dit?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hey Psycho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang