, & .

977 64 4
                                    

Weheeii aing kombek ke peradaban orenn

Bersyukur bisa update dari sekian lama menghilang T°T

Warning: Typo,EYD berantakan,dan alur tak bisa dimengerti(mungkin?)

.
.
.
.
.

Ruangan berdinding putih, aroma obat-obatan menyebar diseluruh ruangan, dan seperangkat alat-alat medis yang hampir memenuhi ruangan.

Ruangan yang membuat seseorang tak sanggup berlama-lama disana, namun itu tak mengindahkan seorang pemuda. Pemuda sibuk namun setiap harinya mampu mengunjungi ruangan tersebut walau cuman beberapa jam.

Tidak ada hal penting yang harus dilakukannnya. hanya menatap setiap jengkal tubuh yang terbaring disana dgn pikirannya yang sibuk memutar waktu, menjelajahi setiap hal yang membuat "dia" berakhir disini.

Menyesal
Maaf
Salah

3 kata yang terus menghantuinya, ingin dia mengulang kembali sebelum kejadian itu namun apa daya, Nasi sudah jadi bubur.

***

"Hai!" Sapanya ceria.
Berjalan mendekat dan berhenti disebelah kanan, "Sudah lama menungguku?" Lanjutnya.

Lawan bicaranya memandang sejenak,"tidak baru saja sampai" bohongnya padahal dia sudah menunggu hampir 1 jam disana.

Yang memberi pertanyaan bernapas lega,"Syukurlah" mengusap dada lega seakan terlepas dari hal yang gawat.

Lawan bicaranya membukakan pintu mobil mempersilahkan sang pujaan hati masuk terlebih dahulu,"Terima kasih" dan masuk dengan sopan.

Setelahnya dia masuk sebagai pengemudi, " jangan lupa safety belt" yang dituju menurut,memasang safety belt walau agak kesusahan.

"Jadi kita mau kemana? Wahai tuan muda" candanya setelah selesai memasang safety belt.

"Terserah kamu" jawabnya singkat.

Dia tertawa kecil,"Hei, mana bisa begitu.... kan kamu yang mengajak"

"Tidak apa, hari ini khusus untukmu"

"Baiklah baiklah,bagaimana jika kita jalan-jalan sebentar lalu mampir di kedai ramen kemarin"

"Lagi?"

"Kan kamu yang suruh aku milih"

"Bukan,maksudku kita baru saja ke kedai itu kemarin"

"Iyap, entah kenapa aku ingin makan disana lagi" jawabnya sambil senyum 5 jari.

"Baiklah" dan mobil melesat membelah jalanan sore disana.

****

"Haah"

Helaan napas panjang bergema, bukan hanya itu suara alat pendeteksi detak jantung juga bergema dengan irama yang teratur.

Sekarang dia sedang berbaring disofa empuk matanya tak sanggup terpejam, seharusnya dia sudah tertidur sekarang namun kejadian itu melayang didalam kepalanya. Tak mau keluar, tak mau dilupakan,dan tak mau hilang dimakan waktu.

Greek

Pintu terbuka menampakkan pria berjas putih dan satu orang wanita berpakaian suster berjalan menuju pasien langganannya,mengecek selang infus, memeriksa seluruh tubuh, dan dirasanya pasien baik-baik saja berlalu pergi tanpa lupa mengucapkan permisi sebelum benar-benar pergi.

Dia sudah tau kegiatan rutin itu yang dilaksanakan setiap jam-jam tertentu. Yap, pemeriksaan pasien. Sudah berpuluh-puluh kali dokter mengunjungi ruangan tersebut namun hasilnya tetap sama pasien msih belum sadar. Jangankan sadar, pergerakan kecil saja tak ada. Jantungnya berdetak namun nyawa-nya masih mengambang dan tak tau dimana.

GABUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang