BAB 1

6 4 0
                                    

Akhirnya setelah sekian lama ninggalin lapak ini, kembali lagi dengan aku yang bawa cerita biasa ini.

Semoga bisa dibaca dan disukai oleh kalian semua :)

Wah sebelum reading mending absen dulu yuk!

1. Kalian umur berapa si?

2. Warna favoritenya apa?

3. Mageran ngga? *karna aku tukang mager

-oOo-


------------------

Taman kota pagi ini cukup ramai, mungkin karena hari libur. Entah sekedar buat duduk atau olahraga.

Betari bersama Zee memilih untuk berolahraga, hanya sekedar lari mengelilingi taman kota.

"Zee, istirahat dulu ya gue capek" ujar Betari yang berusaha mengatur napasnya yang ngos-ngosan, maklum kaum rebahan jarang olahraga.

"Iya, gue beli minum dulu ya" ujar Zee.
Hanya butuh waktu 5 menit, Zee datang dengan kedua tangan yang memegang botol air mineral.

"Nih minum dulu" ujar Zee sambil menyodorkan botol air mineral untuk Betari.

"Makasih ya" ujar Betari.

"Mau lanjut lagi apa udahan?" tanya Zee kepada Betari.

"Udah ah, gue udah capek. Mendingan sekarang makan bubur aja gimana?" ujar Betari yang merasakan perutnya sudah meminta jatah.

"Kebiasaan. Yaudah ayo" Jawab Zee.

Mereka berdua berboncengan menggunakan Vespa putih matic milik Zee. Jalanan tidak terlalu padat seperti hari kerja biasanya. Mereka berdua sampai di kedai penjual bubur milik Pak Rozi di pertigaan jalan.

"Pak, buburnya dua ya. kayak biasa" ujar Zee kepada Pak Rozi.

"Siap den, kayak biasakan yang satu campur yang satu lagi ngga dikasih kacang" Ujar Pak Rozi kepada Zee. Mereka menjadi pelanggan tetap di bubur Pak Rozi ini.

Zee hanya membalasnya dengan mengacungkan jempol.

"Pak ayam sama krupuknya dibanyakin yaa" Ujar Betari.

"Ini non Bubur ayam yang tanpa kacang, dan ini yang campur" ujar Pak Rozi sembari menyajikan bubur

"Makasih ya Pak" Ucap Betari.

i <3 u

Jam dikamar Zee menunjukkan pukul 21.00. Dari tadi sore teman - temannya datang ke rumahnya untuk sekedar bermain PS dan numpang makan. jangan tanyakan lagi gimana keadaan kamarnya sekarang. Ancur. Itulah keadaan kamarnya sekarang.

"Woy lo pada emangnya ngga bosen apa PS-an mulu. Pulang sana lo, lihat nih kamar gue udah kayak kapal pecah gini" ujar Zee pada teman - temannya.

"Lo ngusir kita nih Zee ceritanya. Tega amat sih lo sama kita" jawab Bagas yang masih asik dengan PS.

"Iya nih, lo ngga setia kewan sama kita" ucap Panji

"Ya bukannya gitu. Nih lo liat dah kamar gue udah berantakan gini" Ucap Zee

"Kasian kamar Zee nih udah berantakan gini, pulang aja lah ayok" ucap Yoga. Yoga memang paling waras diantara Panji dan Bagas.

"Yaudah deh pulang yuk" ucap Bagas mengajak teman - temannya untuk pulang.

"Kita balik dulu ya Zee" ucap Yoga berpamitan pada Zee.

"Eh bentar - bentar, Ada yang ketinggalan. Itu jajannya sayang kalo ngga dimakan. Buat gue aja ya Zee" ucap Panji dengan cengengecan, sambil mengambil 3 jajan milik Zee.

"Ngga sekalian lo ambil rumah nyokap gue aja Ji" ucap Zee.

"Boleh tuh, lumayan rumah lo gede kalo dijual gue bisa jadi OKB" jawab Panji ngawur.

"Kita pulang ya Zee, bisa nambah ngawur nih Panji" ucap Bagas sambil menarik Panji untuk pulang.

Teman-temannya absurd nya itu baru saja pulang, kini Zee tengah merapikan kamarnya yang sudah tidak pantas disebut kamar. Lihat saja kulit kacang berserakan dimana mana, selimut yang acak acakan, botol minuman yang dibuang sembarangan.


tring...

Benda kecil berwarna hitam itu berbunyi.

"Hallo" ucap Zee menjawab panggilan dari Betari.

"Hallo, di sini dengan BRI ada yang bisa saya bantu?" ucap Betari menirukan admin bank BRI.

"Maaf ya mbanya salah sambung. Saya tutup saja ya telponnya" ucap Zee jengah. Di sebrang sana terdengar suara tawa perempuan.

"Eh eh, jangan ditutup dong. Becanda kali" ucap Betari dengan nada kesalnya itu.

"Gue juga udah tau kali kalo itu tuh lo, ada apa telpon gue?" ucap Zee serius.

"Ngga ada apa-apa, cuma.. pengin gangguin lo aja" ucap Betari dengan cengengesan di ujung telpon sana.

"Ngga ada kerjaan banget sih. Kenapa belum tidur?" ucap Zee yang membuat Betari senyum - senyum sendiri.

"mm... ngga papa, belum ngantuk" jawab Betari berbohong, padahal dari tadi Betari sudah menguap 10×.

"Boong banget kalau lo belum ngantuk jam segini. Lo tuh ngga kuat buat begadang. Udah tidur sekarang" ucap Zee yang tahu persis jam tidurnya betari.

"Ihh ngga mau, gue masih mau gangguin lo" jawab Betari.

"Tidur ngga? kalo lo tetap ngga mau tidur gue matiin nih telponnya" ucap Zee dengan nada menggertak.

"Iya-iya ini tidur" ucap Betari pasrah. Betari takut nanti Zee bakal marah sama Betari. Betari paling ngga bisa didiemin Zee.

Padahal bukan siapa - siapanya.

"Good night" ucap Zee dengan suara manis.

"Babay" ucap Betari malu malu.

Terkadang Zee bisa cuek dan manis dalam satu waktu.
Itu yang membuat Betari tidak mau pisah dengan Zee.

🤙🤙🤙


HELLO EVERYONE

INI CERITA KEDUA YANG SAYA TULIS.
SEMOGA KALIAN SUKA.

JANGAN LUPA BUAT VOTE & KOMEN YA BIAR NGGA JADI SIDER.

SARAN DARI KALIAN SANGAT SANGAT SAYA BUTUHKAN.

SALAM SAYANG DARI SAYA BUAT KALIAN.

JANGAN LUPA JUGA FOLLOW IG SAYA
@dtknv






Cya & Zee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang