Part 3

52 8 3
                                    

Pernikahan Chanlie adalah event paling indah yang pernah Lu Han lihat selama ini. Diadakan di hotel paling mahal di Beijing karena ternyata suami Chanlie adalah pebisnis. Mereka benar-benar mengusahakan yang terbaik dimulai dari dekorasi, makanan, gaun hingga detail yang terkecil.

Konsepnya perpaduan antara budaya tradisional dan pernikahan modern. Orang tua Chanlie setuju untuk menggabungkan upacara pernikahan dan resepsi di hari yang sama. Tujuannya untuk menghemat energi dan waktu. Terlebih lagi setelah ini pengantin akan berbulan madu ke Bali dan Lombok.

Chanlie tampak cantik dengan gaun cheongsam merah dengan ekor panjang yang membalut tubuh rampingnya. Sedangkan suami Chanlie, Wu Yifan, menggunakan tuksedo dengan warna merah marun. Mereka tampak elegan dan serasi ketika berdiri berdampingan.

Lu Han bertugas sebagai maid of honor di pernikahan ini. Ia berdiri di samping Chanlie selama acara berlangsung. Untung ia punya banyak pengalaman menghadiri fashion week, jadi berdiri seharian tidak membuatnya pegal. Ia juga harus menemani Chanlie yang berkeliling meja mengumpulkan hadiah pernikahan. Ada 50 meja yang harus mereka datangi. Rupanya keluarga Wu cukup berpengaruh karena mereka mengundang banyak orang dari kalangan pebisnis. Lu Han juga melihat beberapa wajah orang luar negeri.

Lu Han merasa jantungnya hampir copot karena ia bertemu Sehun di meja ke-9. Mereka sempat bertukar pandang dan Sehun juga tampak terkejut dengan kehadiran Lu Han. Wajah terkejut mereka berubah menjadi senyum, sampai akhirnya Lu Han harus mengikuti Chanlie ke meja berikutnya.

Resepsi pernikahan Chanlie lebih bernuansa barat dengan musik pop dan para tamu yang ikut berdansa. Lu Han sebenarnya tertarik untuk turun ke lantai dansa, tapi perutnya sangat lapar sekali. Sebelum ia sempat mengambil piring, mamanya tiba-tiba muncul menyeretnya.

"Sehun, ini Lu Han. Berdansalah dengannya!"

Tanpa Lu Han sadari, ia sudah ada di pelukan Sehun secara paksa. Lu Han mendelik tidak terima kepada mama-nya. Hendak protes, tapi sekarang banyak orang. Akhirnya ia menurut saja. Dengan pasrah, Lu Han melingkarkan tangannya ke leher Sehun dan secara naluriah, Sehun meletakkan tangannya yang besar di pinggang Lu Han. Tubuh mereka berayun pelan mengikuti alunan musik.

"Maafkan mamaku, Sehun." Bisik Lu Han

"Tidak apa-apa. Sebenarnya ini ide ibuku." Balas Sehun sambil terkekeh di telinga Lu Han. Terpaan napasnya membuat Lu Han merinding.

Dari dekat, wangi parfum Sehun sangat enak, campuran cemara dan sedap malam. Dari pengalamannya bekerja sebagai model parfum terkenal, Lu Han tau ini parfum mahal. Membuat Lu Han tergoda untuk membenamkan wajahnya di bahu Sehun, tapi ia sadar itu tidak sopan dan sangat canggung.

Sesungguhnya Lu Han tidak suka kecanggungan ini. Ia tidak suka ketika orang lain merasa tidak nyaman ketika bersamanya karena hal itu membuat Lu Han berpikir bahwa ia adalah orang yang membosankan. Ia ingin Sehun merasa nyaman ketika di dekatnya dan begitu pula sebaliknya.

Sudah tiga hari sejak pertemuan pertama mereka dan mereka tidak berinteraksi sama sekali. Meskipun menyimpan nomor Sehun, tidak sekalipun terlintas di benak Lu Han untuk menghubunginya. Apalagi ia cukup disibukkan dengan persiapan pernikahan Chanlie. Gadis itu memberondongnya dengan berbagai pertanyaan mengenai gaun pernikahan dan kostum keluarga.

"Jadi, kau dari pihak mana? Kutebak dari keluarga Wu."

"Ya, Yifan sepupu jauhku. Kakekku adik kakeknya."

Gen keluar Wu pasti superior sekali karena baik Sehun dan Yifan sama-sama tinggi dan tampan. Well, Lu Han tidak menampik jika gen keluarganya juga cukup bagus. Lihat saja dirinya, Yixing, dan Chanlie. Mereka menarik secara berbeda, tapi semua orang akan berpendapat mereka cantik.

Something about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang