Part 3

21 5 1
                                    

*flashback

Semuanya terasa begitu hangat dalam balutan penghangat ruangan yang menyala. Wajah-wajah bahagia tampak jelas dari orang-orang yang mengelilinya saat itu. Ramai dan damai, seolah-olah kebahagiaan itu akan berlangsung selamanya.

Dalam canda tawa itu, tak sengaja Hikaru mengalihkan pandangannya dari seorang teman yang tengah berbicara dengannya. Di ujung ruangan pesta itu, ia melihat seorang gadis kecil yang tampak ingin menangis sambil mencengkeram ujung roknya.

Merasa penasaran, Hikaru mendekati gadis itu dan menanyakan keadaannya. Namun gadis kecil itu tak menjawab dan malah menangis tanpa suara. Bingung akan situasinya, pemuda itu pun mengajaknya keluar dari ruangan pesta.

Keadaan di luar jauh lebih tenang daripada di dalam sana. Dengan ini Hikaru berharap bisa sedikit menenangkan gadis kecil yang kini ada di sampingnya, tak melepaskan pegangan tangannya sedikit pun. Hikaru tersenyum kecil, mungkin anak ini kesepian di tengah pesta yang tak cocok dengannya. Ia cukup mengerti itu.

“Apa yang membuatmu menangis?” setelah beberapa saat barulah pemuda itu bertanya. Tak terlihat ekspresi apa pun di wajah kecil itu, pandangannya terus tertunduk menatap rumput. Hikaru pun turut diam.

Itu adalah ketenangan terakhir yang bisa mereka rasakan di malam yang dingin itu. Selang beberapa waktu setelah Hikaru membawa gadis kecil itu kembali ke dalam ruangan, terdengar keributan dari pintu masuk. Sekelompok orang tak dikenal menyerbu tempat itu dan mulai mengacaukan pesta. Hikaru sangat panik kala itu, tak sempat memikirkan hal lain selain mencari orang tuanya dan mencari jalan untuk keluar dari sana.

Beberapa saat sebelum Hikaru berlari dari ruangan itu bersama kedua orang tuanya, ia sempat melihat sekilas, sosok gadis kecil yang ia tenangkan beberapa saat yang lalu. Ia masih sendiri, tanpa ada seorang pun di sisinya. Hikaru hendak berteriak, namun apa daya ia hanya bisa meninggalkannya begitu saja.

***

“Apa yang membuatmu menangis?”

Malam yang sepi di hutan terasa dingin, namun sampai kini ia tak punya apa pun sekedar untuk menghangatkan jiwa itu.

“Aku kesepian.”

***

TBC...


Siapa yg suka dgn kata 'sepi'?
Mungkin jarang yg sama,, tapi Yume suka bgt kesepian yg tenang kek gini...🌬️

Jgn lupa vote n comentnya 👍

[END] Moon in the LakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang