yo double apdet gan!
happy reading!
Ryujin.
Hari ini gue dianterin Jeno lagi. Beberapa hari lalu setelah Jaemin nganterin gue—mengantikan Jeno, dia ngechat gue setiap malem.
Entah nanyain udah makan apa belum kek, intinya selalu ada topik ketika kita sedang chatan.
Jeno udah siap dengan motornya, dia parkir didepan rumah gue dengan sinar matahari yang menyinari wajah tampannya. Ya emang gue akui Jeno itu ganteng, tapi dikit.
Gue menyapa nya sambil tersenyum manis, "hai jen." Dia membalas senyuman gue sampai matanya hampir menghilang.
Seperti kata orang, persahabatan diantara cowok dan cewek itu ngga akan bertahan lama.
Tapi tidak dengan gue, Jeno udah kaya kakak bagi gue. Kakak yang selalu melindungi adeknya.
Tak sadar, motornya udah terparkir disekolah, dia lalu menepuk bahu gue pelan, "udah sampe, ngelamun aja lo."
Gue cuman nyengir sambil turun dari motornya, lalu kita berdua berjalan bersama untuk pergi ke kelas masing-masing.
🍑
Gue sekarang lagi duduk dikantin sekolah yang penuh banget kaya pasar senin. Gue ngga sendirian. Gue bareng Lia dan Somi.
Somi satu tahun lebih muda dari gue, dia anak pindahan, pinter pake banget. Sedangkan Lia sama kaya gue, ya ga pinter ya ga bodoh juga.
"Woi mau pesen apa?" Tanya Lia
"Bakso nya mang Baekhyun!"
Gue mengangguk, mengiyakan ucapan Somi, "sama es jeruk ya!"
Lia lalu beranjak dari tempat duduknya dan pergi menjauh. Sesaat setelah Lia pergi, gerombolan anak laki-laki menghampiri meja gue. Ya, itu Jeno dan temen-temennya.
"Kiw neng somi~" goda Haechan. Somi cuman senyum. Tanpa basa basi mereka langsung memenuhi meja kita.
Jeno duduk diseberang, berhadapan dengan gue dengan Haechan disisi kanannya. Sedangkan Jaemin duduk disebelah gue dengan Renjun yang berada disisi kanan Jaemin.
Ngerti kan?
Kalo ga ngerti, yaudah.
Tak lama kemudian, Lia Dateng sambil membawa bakso gue, melihat Lia yang kerepotan Jeno dengan sigap langsung membantunya. Kemudian Lia duduk disamping Jeno.
Haechan lalu memandang gue, menaik-naikkan alisnya lalu memandang Jeno dan Lia. Mengerti dengan apa yang dimaksud Haechan, gue menginjak kaki nya tanpa sepengetahuan orang-orang.
Haechan meringis lalu menatap gue seolah mengajak ribut, gue cuman ketawa.
"Kenapa chan?"
"Eh gapapa som, cuman tadi ada setan yang nginjak kaki gue." Katanya menekan kata 'setan'.
Gue menghiraukan ucapannya lalu memakan semangkok bakso ditambah dengan empat sendok sambal
"Buset itu ga kurang banyak apa sambalnya?"
"Sebenernya kurang sih, tapi gue lagi sakit perut."
Jaemin yang disebelah gue langsung merenggut mangkok bakso gue, lalu menukarnya dengan bakso miliknya yang baru saja datang.
"Lah anjir bakso gue?!"
"Makan ini aja, nanti lu sakit."
🍑
Gue sekarang lagi berada di indoapril depan perumahan gue. Gue lagi sama Jeno.
Sekian menit menunggu Jeno akhirnya dia keluar sambil menenteng kantong belanja, soalnya sekarang kan gaboleh pake plastik.
Dia lalu duduk disebelah gue, lalu menyerahkan es krim dungdung kacang ijo kesukaan gue.
Belum sempat gue mengucapkan makasih. Jeno bersuara, "Sama sama. Tapi lain kali jangan makan yang pedes-pedes kaya tadi. Nanti lu sakit, gue gasuka."
Gue menatapnya penuh tanda tanya. "Ck, yaudah ayo pulang." katanya lalu menarik tangan gue lalu berjalan menjauh.
.
.
.note:
hai ged
jumpa lagi dengan aq
btw tau ga sih kemaren mas jaehyun sm mbak roje satu frame :(
/nangiddddoke babai.
KAMU SEDANG MEMBACA
April, Lee Jeno
Fanfiction"Teruntuk kamu, laki laki yang terlahir dibulan april."