WELCOME CIMUT!

381 48 3
                                    

Yeyy, double up! Aku kayanya dapet hidayah deh buat up lagi, padahal ini ada di draft dari kemaren lusa wkwk

Selamat membaca!

🌫️🌫️🌫️

Ara merekatkan pelukannya pada pinggang Xabiru. Semenjak berpacaran, Xabiru memutuskan untuk mengantar-jemput sang kekasih.

"Biru, Ara mau beli ikan cupang." Ucap Ara tiba-tiba.

"Hah? Cupang? Buat apa beli kalau bisa bikin?" Jawab Xabiru dengan jenaka.

"Emang Biru bisa bikin ikan cupang buat Ara?"

"Bisa." Xabiru menepikan motornya dipinggir jalan.

"Biru kok berhenti?

"Katanya mau beli cupang, itu abangnya." Xabiru menunjuk tukang ikan cupang menggunakan dagunya.

"Woah, ayo Biru!" Mata Ara menatap pedagang ikan cupang dengan antusias.

"Bentar aku lepas helm dulu."

Ara berdecak, "Biru lama, Ara duluan ya bye!"

Setelah berucap seperti itu, Ara langsung berlari menuju pedagang ikan cupang.

"Bang mau lihat cupang nya dong."

"Yang mana neng cantik? Cupangnya ada yang harga nya lima ribu, dua puluh ribu, sama lima puluh ribu neng, tergantung."

Matanya menelisik berbagai macam ikan cupang yang terpampang rapi dihadapannya.

"Kamu mau beli yang mana?"

"Nggak tau, bagus semua." Jawab Ara jujur.

Xabiru mengangguk mengerti, "Beli aja semuanya."

"Nggak mau! Nanti Ara pusing ngurusinnya, belum lagi namain ikannya."

"Yang ini berapa bang?" Ara menunjuk salah satu ikan cupang yang berwarna cream dengan sirip berwarna peach.

"Oh itu dua puluh ribu neng."

"Aku mau beli yang itu aja bang." Ara merogoh sakunya untuk mengambil uangnya.

Penjual ikan itu memberikan cupangnya pada Ara, Ara pun menerimanya dengan senang hati.

"Nih uangnya bang," Xabiru memberi uang lima puluh ribu pada penjual ikannya.

"Kembaliannya ambil aja." Lanjutnya.

Ara menatap Xabiru mau protes, "Biru—"

"Shtt udah diem, ayo pulang." Xabiru menautkan jemarinya dengan Ara.

Ara tersenyum, "Makasih Biru."

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju rumah Ara.

"Biru mau mampir dulu nggak ke rumah Ara?" Tawar Ara.

"Nggak dulu ya Ra, aku mau ngumpul sama anak Détruit dulu."

Ara memincingkan matanya, "Biru lagi nggak mau tawuran kan?"

Pasalnya, Ara mendapat kabar dari seseorang jika anak Détruit ingin membalaskan dendamnya pada Avander. Hal itu sontak membuat Ara ketar-ketir.

"Enggak kok."

"Bener?" Ara menatap Xabiru mencari kebohongan.

"Iya sayang, kok kamu kaya nggak percaya gitu sama aku?" Tanya Xabiru membuat Ara menghembuskan nafas.

"Ara nggak mau Biru kenapa-napa, kalau emang Biru mau berantem Ara ngizinin kok, asal Biru pulang dengan selamat nggak ada luka sedikit pun."

Xabiru tersenyum, "Love you."

XabiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang