Chapter 2

9 3 0
                                    

Kebetulan Minggu depan sekolah kami akan pergi ke Jogja untuk kariwisata serta perpisahan. Kebetulan aku membawa uang yg sedikit banyak jadi aku ingin membeli kamera DSLR untuk perpisahan nanti.

"Sam anterin gua ke toko kamera yuu!"

"Ngapain??"

"Udh ayo cepet!!"

Saat kami berjalan menuju toko kamera kita pun melihat.

•||-------- Chapter 2  -------- ||•

Kita pun melihat zakiya sedang bersama kak Erland. Kak Erland ada seorang badboy tertampan di sekolah kita. Kak Erland memiliki kulit putih wajah tampan. Dan kak Erland adalah musuh bebuyutan sam.

"Sam muter muter aja yu dulu."

"Ngapain? Udh mantan ini trs gua harus cemburu gitu?"

Tiba tiba Sam mengandeng tangan ku. Dan berjalan perlahan saat di depan Zakiya. Dan aku mendengar bisikan Zakiya kepada kak Erland.

"Kan kak tuh liat... Mereka itu gay"

Beruntungnya Sam tidak mendengar apa yang mereka bicarakan. Kalian tau kan gmn rasanya ketika kalian di gandeng sama orang yg kalian suka uwu(@°▽°@).

Akhirnya kita sampai. Aku melihat lihat dan akhirnya menanyakan kepada Sam.

"Eh beli DSLR Conan apa Nokin?"

"Anjir? Elu mo beli kamera katanya gak bawa duit"

"Hahahaha... Gc Conan apa nokin??"

"Conan aja lah..."

"Yang DSLR biasa apa yg DSLR mirrorles?"

"Lu bawa duit brp emang?"

/Nunjukin kartu kredit

"Anjir si bngst bawa kartu kredit segala"

"Aowkwkwk buat nanti perpisahan Cok"

"Kan lu punya kamera di rumah... Ada 2 pula ngapain beli lagi?"

"Itu yg satu mirrorles buat video ngevolg yg satu polaroid"

"Apa bedanya?"

"Shut up! Anda berisik"

"Kan gua cuman nanya anjir"

Setelah aku membeli kamera kami pun bergegas pulang karena sudah jam 9 malam. Akhirnya aku sampai di rumah malam ini Sam menginap di rumah ku karena orang tuanya sedang pergi ke luar kota. Berhubung kasur ku hanya satu jadi kita berdua tidur 1 kasur. Sam baru saja keluar dari kamar mandi dan langsung berbaring di kasur.

"Dev... Lu jangan ninggalin gua ya... Sama jangan luapin gua... Lu cuman satu satunya orang yang selalu ada buat gua..."-sam

"Yaela gak akan gua ninggalin elu... Apa lagi lupain elu"-devan

"Kan lu nanti kuliah ke Amerika gua takut lu dpt temen yang lebih sempurna dari gua dan ngelupain gua..."

"Yaelah satuy aje"


Sudah lama Sam gak menginap di rumah ku. Aku merasa senang sekali hari ini.

~Time skip~

*ALARM TETETET BERBUNYI*

(FYI. Jika kalian tidak tau apa itu tetetet buka aje di yt "opening dbk / tetetet 10jam")

Jam di hp ku Sudah menunjukkan pukul 5. Aku bergegas mandi dan shalat lalu aku harus pergi ke stasiun Bekasi karena kita ke Jogja naik kereta. (Ya kali naek perahu kan di bilang Stasiun.) Aku pun berangkat bersama sam ke stasiun Bekasi. Sesampainya di sana sudah ramai anak anak dri sekolah aku. Tak lama kemudian keretanya pun sampai. Perjalanan dari Bekasi ke Bandung memakan waktu 8 sama 9 jam.

Selama perjalanan aku hanya bermain Uno dan melihat pemandangan yang indah. Makan siang pun di bagikan. Dri tadi wajah Sam terlihat sangat pucat dan lemas. Ia tak memakan makan siangnya.

Tak lama kemudian setelah kami selesai makan Sam pun muntah. Aku yang refleks langsung memijat lehernya. Aku bertanya pada Sam apakah di sudah sarapan ia menjawab belum.

Pantas dia muntah, akhirnya aku mengoleskan balsem ke leher belakang, punggung dan perutnya. Yup aku memegang absnyaᕙ[・۝・]ᕗ.

Aku pun memberikan makan siangnya lalu ku berikan Antimo. Tak lama walikelas ku Bu Tuti menyuruh ku untuk menyuapi makanan untuk Sam karena tubuh dia masih lemas. Akhirnya aku pun menyuapinya.

Selesai makan ia langsung tertidur karena efek dari Antimo. Sam adalah orang yang tidak bisa pergi jauh di dalam kendaraan. Entah itu mobil, kereta,bus.

"Devan kamu sama si Sam kayak adik kaka" Bu Tuti

"Hehehe Bu kita udh kenal dri kelas 9 dan orang tua kami juga udh saling kenal karena kita sering menginap di rumah bersama entah itu di rumah sam ataupun di rumah ku" Devan

"Ouh pantes kamu Deket bangket sama si Sam"

"Hehehe iya Bu..."

  Akhirnya kami nyampai di stasiun tugu Jogja. Aku langsung membangun kan Sam. Dan menurunkan kopernya yang berada di atas. Saat kami turun bus sudah berada tepat di depan stasiun.

  Aku memilih tempat duduk di tengah bus karena galih pasti duduk samping ku. Duduk di tengah bus adalah pilihan paling tepat bagi seseorang yang mempunyai mabok darat, karena guncangan di tengah lebih kecil dri pda di depan atau di belakang.

"Van ini masih lama apa bus kita ke hotelnya?? gua mo rebahan."

"Katanya 30mnt lagi. Soalnya gantian karena di jalan macet kalo bus kita langsung ke sana semua bakal makin macet."

"Wait 30 mnt? Berati kita bus terakhir?"

"Iya"

"Dah lah gua mo pindah bus biar cepet"

"Lah kan yg ketua kamarnya gua... Nanti elu nunggu juga dong di sana... Kan yang ngambil kunci ketua kamar aowkwkwk"

"Hadeuh mager banget"

"Ywdh sabar tidur aja lu lagi tar gua bangunin"

Sam pun akhirnya selimutan dan bersandar ke pundak ku lalu tidur.

Tq yang udah baca
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote ya!!

See u hari Rabu!!!

Not HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang