Kalo ingin lebih enak bacanya bisa memutar video musik diatas dan menggunakan headset atau headphone.
Tahun 2025 adalah tahun di mana dunia diserang oleh makhluk aneh yang tidak berbentuk apapun. Mereka hanya terlihat seperti roh yang berwarna hitam dan jumlah mereka pun tidak terhitung karena terlalu banyak dan mereka dijuluki Infidel Jins. Sejarah mengatakan bahwa makhluk aneh itu dipimpin oleh The Antichrist yang dimana wujudnya belum sama sekali dapat dibayangkan manusia. Seiring berjalannya waktu dunia pun dikuasai mereka dan manusia hanya tersisa beberapa ribuan orang, lalu datanglah sebuah harapan bagi umat manusia untuk mengalahkan The Antichrist, yaitu ketika sebuah gumpalan cahaya yang datang dari langit menuju jiwa seorang manusia dan membuat manusia terpilih berubah drastis yang tadinya hanya sesosok manusia biasa menjadi lebih kuat mereka dapat mengeluarkan sihir aura dari tangan kosong tanpa senjata.
The Antichrist yang pada saat itu ingin memperbudak seluruh kaum manusia pun mendapat sebuah ramalan yaitu suatu saat nanti kekuasaannya akan diambil oleh seorang manusia, mendengar hal itu dia menyuruh seluruh pasukan Infidel Jins untuk bergegas melenyapkan kaum manusia. Manusia yang mendapatkan kekuatan dari cahaya pun mengambil alih wilayah yang di mana ada beberapa manusia lainnya yang masih hidup dengan cara membuat suatu aura yang bisa membuat Infidel Jins langsung lenyap dengan sendirinya. Waktu pun berjalan dengan sendirinya kaum manusia pun telah berubah mereka yang tadinya hanya bisa melawan menggunakan senjata militer sekarang mereka menggunakan sihir yang telah dicampur kepada sebuah pedang dan manusia yang dapat menguasai sihir didalam pedang itu disebut dengan Veilros.
Tahun 2078 kemenangan peperangan di dunia telah dimenangkan oleh kaum manusia, hal itu membuat semua negara bersatu dan seluruh Infidel Jins dan The Antichrist pun telah berhasil dikalahkan tetapi dia belum berhasil dibunuh. Dia hanya pergi dari alam semesta dan berjanji kepada umat manusia bahwa dia akan kembali suatu hari nanti. Seperti biasa setelah kejadian itu manusia membuat sebuah kerajaan pemersatu yang bertugas menjaga dunia. Ilmu Veilros pun selalu diturunkan kepada setiap anak kecil membuat ilmu Veilros berevolusi. Hal tersebut dilaksanakan untuk persiapan jika suatu saat ada makhluk yang aneh datang ke dunia lagi.
200 tahun kemudian, telah terbangun The Kingdom Of Wrath nama dari kerajaan yang dibuat selama ini. Kerajaan ini dipimpin oleh Ayahku yang bernama Normouth Azelio dan kakakku yang sebentar lagi akan menggantikannya yaitu Cadmus Azelio. Pada masa ini aku masih berumur 4 tahun ketika kakakku akan menggantikan posisi Ayahku, hal itu membuatku merasa sangat senang karena dia adalah sosok orang yang mulia dan bijaksana karena itulah ayahku mempercayakan tahta kerajaan kepadanya dan lagipula dia sudah tua.
Kejadian yang sangat berpengaruh dalam hidupku pun terjadi. Kejadian itu dimulai sehari sebelum penobatan raja yang baru datanglah sebuah Quisling, sebuah organisasi besar yang benci terhadap kerajaan dan memihak kepada The Antichrist. Aku yang sedang tidur dibangunkan oleh pelayanku dan dia menyuruhku untuk pergi dari kerajaan secepatnya karena aku terkejut dengan situasi aneh aku hanya mengikuti omongan dia saja,tetapi ketika aku sedang berlari menuju keluar aku teringat dengan ayah dan kakakku. Aku bertanya kepada pelayan itu "Di mana Ayah dan Kakak?"
"Ayahmu sudah keluar dari kerajaan dan mereka menyuruhku untuk membawa mu pindah ke wilayah lain."
Aku yang waktu masih kecil hanya bisa mempercayai perkataannya dan sambil pelayan itu menggendongku aku melihat para penjaga dan pelayan lainnya mati didepan mataku dan kerajaan yang telah dibangun hancur dengan begitu cepatnya dia berkata. "Jangan lihat itu tuan Volts tetaplah bersamaku."
Mata yang terus kututup pun akhirnya aku membukanya ketika pelayan itu berhenti bergerak aku melihat dia terluka dibagian dadanya tetapi dia masih bisa bergerak dan tetap menggendongku dia tetap berkata. "Jangan khawatir tuan muda ini hanya seperti terkena pisau saja."
Air mataku terus mengalir melihat ribuan penjaga melindungiku dan pelayan yang menggendongku.
Dipikiranku saat itu hanyalah sebuah kesedihan karena aku adalah pecundang yang tidak bisa melakukan apa-apa aku hanya bisa menangis dan terus menangis. Aku yang keluarga bangsawan telah melenyapkan nyawa seorang penjaga yang murni kebaikan hatinya telah setia kepada kerajaan.
Akhirnya setelah beberapa lama aku dan pelayan menuju keluar sampailah kami mendekati mobil, pelayan itu membuka pintu mobil untukku dan ketika itu pula aku melihat dia terbunuh, tertusuk sebuah pedang dari belakangnya. Kesedihan, kemarahan, kebencian, dendam dan rasa takut pun menyelimuti perasaanku. Orang yang menusuk pelayanku pun tertawa melihatnya membuat wajahku memerah akibat marah dan berkata. "Lihat ini sang pangeran kecil yang sedang ketakutan karena dirinya terlalu lemah kau pasti senang kan kerajaan yang dimiliki Ayahmu hancur layaknya sebuah sampah."
Aku hanya bisa terdiam melihat wajahnya yang sangat menakutkan, hatiku selalu berkata Ayah atau siapapun tolonglah diriku yang lemah ini, aku pasti tidak akan menjadi anak nakal yang selalu melanggar peraturan kerajaan.
Orang itu pun melanjutkan perkataannya"Kau sangat imut ya air matamu berjatuhan seperti air terjun saja melihat itu aku ingin sekali membunuhmu bocah manja."
Ketika dia mengeluarkan pedangnya dan ingin mengayunkannya ke diriku aku sudah pasrah dan menutup mataku sekuat kuatnya,terasa tangan seseorang di wajahku dan terdengar suara "Apa kau baik baik saja Azelio."
Aku membuka mataku dan terlihat anak remaja yang telah menyelamatkanku.
"Jangan terkejut kau pasti merasa takut terhadap situasi ini, perkenalkan aku adalah Cassius anak dari penjaga kerajaanmu, aku sudah berjanji kepada diriku sendiri akan setia mempertaruhkan nyawaku untuk melindungi seorang bangsawan dari kerajaan dan sekarang masuklah ke mobil aku akan membawamu ke tempat yang aman." ujarnya.
"Bagaimana dengan penjaga yang lain?" tanyaku.
"Kita tidak punya waktu untuk membicarakan itu Mereka sedang menahan pasukan Quisling agar kau selamat, sebaiknya kita sekarang bergegas pergi karena sudah banyak penjaga yang rela mati demi engkau. Aku berjanji akan membawa dirimu ke tempat yang aman."
Aku pun memasuki mobil dan aku bingung terhadap Cassius walaupun dia masih begitu dia bisa mengendarai mobil. Kami pun langsung menuju ke tempat yang lebih aman, di tengah perjalanan aku masih merasa bersalah karena selalu teringat dengan darah yang berjatuhan akibat melindungiku dan tiba-tiba Cassius berkata kepadaku. "Melihat mukamu yang seperti itu, kau pasti merasa bersalah, bukan? Jangan takut tuan Azelio nyawa yang kami pertaruhkan tidak akan sia-sia karena kami yakin bahwa kau akan menjadi raja yang kuat dan bijaksana apapun itu kami selalu yakin kepadamu tuan Volts."
Perkataan ini membuatku berjanji bahwa pengorbanan mereka tidak akan aku anggap sebagai suatu hal yang sia-sia aku akan menjadi pengguna pedang yang handal dan akan menjaga warga kerajaanku.
Setelah beberapa lama di perjalanan akhirnya kami sampai ke tempatnya. Aku bisa melihat banyak warga yang terluka dan terlihat ayah mendatangiku dengan ekspresi khawatirnya "Anakku apa kau baik baik saja?"
"Aku baik baik saja ayah bagaimana dengan kakak?" tanyaku.
Mendengar ucapan itu dia menjawab dengan senyuman, "Dia masih hidup Volts dia berada di wilayah yang lainnya, kau boleh menghubunginya setelah kejadian ini selesai."
Setelah berbicara dengan ayahku aku melihat Ayah Cassius sedang memeluk anaknya dengan sangat erat melihat hal itu membuatku yakin bahwa aku harus bisa melindungi semua warga kerajaan. Aku pun memutuskan untuk beristirahat sebentar.
Normouth Azelio
"Aku sangat berterima kasih kepada anakmu Ouldor karena telah menyelamatkan anakku." ucapku.
"Kau sangat pintar menyembunyikan kesedihan seseorang Nourmouth. Kau rela anak bungsumu memakan perkataan omong kosongmu itu padahal kau tahu bahwa saudaranya telah memberikan nyawanya untuk membuat pemimpin pasukan itu pergi ke alam dunianya lagi."
"Aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi. Aku akan membuat anakku yang satu ini menjadi lebih pintar dalam mengambil langkah dan akan kujadikan dia menjadi petarung pedang terhebat yang bahkan bisa mengalahkanku dan para leluhur bangsawan sebelumnya dan aku berjanji aku akan melindunginya sekuat mungkin apapun yang terjadi."
Kesedihan ini ternyata tidak dapat berhenti setiap malam aku bermimpi tentang kematian Cadmus yang disaksikan oleh mataku sendiri. Pengorbanan yang dia lakukan demi kerajaan selalu membuatku meneteskan air mata tetapi melihat Volts yang masih kecil aku harus tetap tersenyum dan terlihat bahagia. Aku akan selalu menemaninya sampai akhir hayatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Depth Of Kingdom
FantasyKetika tahta kerajaan membuat emosi manusia menjadi kacau, datanglah sebuah kebencian, rasa dendam, dan keangkuhan yang telah membuat dunia ini mengalami kehancuran. Raja yang memimpin hanya peduli terhadap keluarga dan kejayaannya. Setiap orang aka...