What did you see on my card, babe?

939 90 0
                                    

DE NACHT WACHT PRESENTS

WHAT DID YOU SEE ON MY CARD, BABE?

.

.

.

Disclaimer: This story is inspired from a chapter balada ching-ching book.

Warning: Fortune!au, Fortune-teller!doyoung, Fire, Mature content.

Kim doyoung. Seseorang yang akan menutup mulutnya dengan punggung tangan ketika tertawa. Pria yang akan memberikan sebuah pandangan menggoda dengan ekspresi polos tanpa ia sadari. Ia sangat bangga dengan dirinya, hal ini dibuktikan dengan collarbones-nya yang selalu mengintip dari tiga teratas kancing baju yang tak pernah dipasang.

Hal inilah yang menjadikan jung jaehyun tergila-gila padanya. Awalnya jaehyun hanya iseng untuk mendatangi doyoung, namun keisengannya berubah seketika. Jaehyun sangat ingat hari itu.

.

Hari itu hujan deras, sangat deras. Namun jaehyun dengan tekad yang kuat memarkirkan mobilnya didepan kediaman doyoung. Disana tertulis, Taror Card Reader, Doyoung. Sebelum benar-benar melangkahkan kaki, jaehyun menghela nafasnya kasar. Hari-hari terasa berat, dan ia butuh hiburan akan nasibnya nanti.

Doyoung tersenyum. Senyumnya yang sangat manis, sembari menunggu jaehyun. Clientnya terakhir hari ini.

"Selamat datang" baru saja jaehyun akan melangkahkan kakinya masuk, doyoung sudah menyambutnya. Masih dengan duduk tenang ditempatnya, matanya sangat tajam melihat bagaimana gerak jaehyun yang melambat. Tersihir.

Benar. Dugaan doyoung tak pernah salah, jaehyun memang tersihir. Gerakan jaehyun melambang seiring dengan tatapan mereka yang tak pernah putus.

Kemudian jaehyun duduk didepan doyoung, dengan sebuah meja membatasi keduanya. Tatapan mereka tak pernah putus, seakan keduanya tak memiliki keinginan untuk melakukannya.

Doyoung memberikan senyum terbaiknya, sementara jaehyun memberikan dimplenya. Tawa kecil, sembari menutup mulut dengan punggung tangan diperlihatkan doyoung. Hal itu membuat dimple jaehyun menghilang, digantikan dengan tatapan memuja pada doyoung.

"Baiklah tuan. Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" kali ini doyoung yang memulai percakapan, seperti biasa. Namun, ada suatu pengharapan didalamnya. Ia sangat penasaran dengan suara jaehyun, entah kenapa. Kali ini ia penasaran.

Tak lupa dimplenya, kemudian jaehyun berucap, "Aku ingin diramal tentang suatu hal yang menyenangkan"

Mengangguk, kemudian doyoung mengambil kartunya. Memberikan pada jaehyun agar dapat dipilihnya. Dengan menyebar kartu itu dalam bentuk kipas, doyoung memperhatikan jaehyun yang tampak nenimbang pilihan atas kartu apa yang akan ia ambil.

Sabar. Doyoung menunggu jaehyun hingga pria itu menyerahkan tiga pilihan kartunya.

Membuka ketiga kartu, doyoung tersenyum simpul. Sementara jaehyun sangat was-was menunggu penuturan doyoung.

"Anda akan mendapat seorang kekasih. Dan kebahagiaan berikutnya akan dimulai sejak itu"

.

Tatapan penuh pemujaan itu selalu diberikan jaehyun pada doyoung. Hingga kini, tatapan itu tak pernah sirna. Meskipun berkali-kali ia sudah menghabiskan waktunya dengan doyoung, ia tak pernah bosan.

Pesona doyoung benar-benar membelenggunya dengan hebat. Hingga ia tersesat dan tak tau jalan keluar. Namun jaehyun tidak masalah dengan itu, ia sangat-sangat menyukainya. Menyukai bagaimana doyoung meneriakkan namanya ketika mencapai puncak, memberikannya kata cinta, mengucapkan kata-kata kotor. Semua yang ada pada doyoung akan menjadi favoritnya, bukan lagi akan, namun sudah dan akan selalu menjadi favoritnya.

JAEDO COLLECTIONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang