Bisakah kita melawan takdir?

697 46 5
                                    

denachwacht presents.

.

.

Cenayang!jaehyun x Iblis!doyoung

TW // angst, mentioned of death, happy ending tidak juga, sad ending tidak juga.

3k words

Doyoung memegang sebuah lonceng, lonceng kematian. Lonceng itu hanya akan berbunyi jika doyoung bertemu dengan takdir terburuknya—kematian. Doyoung tersenyum, melihat cintanya yang berada diujung jalan sedang tersenyum padanya. Dan saat itu juga, lonceng itu berbunyi. Memperdengarkan kepada semesta bahwa cintanya adalah takdir terburuknya.

Doyoung langsung menyimpan lonceng itu kedalam sakunya. Berharap jaehyun tidak mengetahui bahwa ia memiliki lonceng itu. Ia langsung membalas pelukan jaehyun padanya. Sangat erat. Dengan air mata yang terkumpul pada pelupuk matanya, siap untuk jatuh saat ia memejamkam matanya sejenak. Ia mendengar jaehyun berkata sesuatu, namun tidak menjawabnya. Karena doyoung tau, suaranya akan bergetar. Dan ia takut, jaehyun akan menyadarinya.

"Aku merindukanmu, seharian ini aku sudah mengerjakan banyak hal. Dan.. aku mencintaimu"

Ucapan jaehyun hanya dibalas deheman oleh doyoung. Bukannya doyoung tidak ingin untuk membalasnya dengan aku mencintaimu juga, namun doyoung hanya tidak bisa.

Keduanya tau, bahwa suatu hari mereka harus mengangkat senjata untuk membunuh satu sama lain. Karena, itulah takdir mereka.

Tetapi, bukankah kejam untuk mempertemukan mereka, membuat keduanya saling jatuh cinta dan berakhir dengan membunuh satu sama lain?

"Mereka sudah mengaturnya seperti itu" ucap johnny.

"Bukankah takdir benar-benar mempermainkan mereka?" kini taeyong membalas ucapan johnny.

Keduanya berdiri dengan tangan terlipat di dada. Menyaksikan doyoung dan jaehyun masih saling berpelukan dibawah hujan.

"Suasana terlalu romantis untuk mereka yang memiliki takdir terlalu kejam" taeyong menambahkan.

Johnny tidak memberi tanggapan lebih selain dari mengangguk. Melihat kisah doyoung dengan jaehyun telah menguras energinya. Bagaimana jaehyun dengan semangat akan berusaha sekuat tenaga menentang takdirnya dan berusaha terus bersama dengan doyoung. Sementara doyoung selalu menanyakan pilihan yang lebih tepat untuk dilakukannya agar terbebas dari belenggu takdir kejamnya.

"Kita harus bagaimana?" johnny dengan raut sedihnya menghadap pada taeyong dan melihat dengan lekat kedua bola mata taeyong—sangat indah, pujinya.

"Satu-satunya cara hanya membantu mereka. Namun, kita tak bisa melewati batasan. Kehendak langit tidak semudah itu untuk dilawan" taeyong menatap balik johnny.

Jika biasanya taeyong akan bersikap nakal dengan menggoda johnny. Maka kini ia akan menjadi anak baik, taeyong membalas tatapan johnny dengan sama sedihnya. Meskipun keduanya juga memiliki ikatan yang menyedihkan, namun kisah doyoung dan jaehyun lebih menyakitkan.

Usai berpelukan, doyoung dengan cepat menghapus sisa air matanya. Berusaha untuk menutupi perasaannya dihadapan jaehyun. Bukannya ia berusaha untuk menyembunyikan sesuatu dari kekasihnya, namun biarlah doyoung menanggung bagiannya atas hubungan yang mereka jalani berdua.

Keduanya saling menatap, dalam. Menyelami perasaan terdalam yang tersembunyi dari tatapan keduanya. Baik doyoung dan jaehyun, keduanya memiliki rasa sakit yang sama. Dan keduanya berusaha untuk menyembunyi rasa sakit itu dengan terus bersama. Seperti ungkapan jeno pada keduanya, bahwa mereka bagaikan memeluk kaktus, semakin dipeluk erat, maka akan semakin menyakitkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JAEDO COLLECTIONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang