Not every story has a happy ending (how about our story?)

579 56 0
                                    

DE NACHT WACHT PRESENTS

Not every story has a happy ending (how about our story?)

.

.

.


Disclaimer:

Summary: Yang satu suka tarik ulur, dan yang lainnya sudah mulai bosan.


Jaehyun?

Doyoung menghela nafasnya jenuh. Sungguh jenuh seperti ini, pesan yang semalam ia kirimkan. Belum mendapat balasan sama sekali, dalam kurun waktu 24 jam. Jangankan dibalas, dibaca saja tidak.

Hal ini bukan kali pertama doyoung seperti ini. Bukan. Ini sudah kesekian kali, hingga ia lelah menghitung berapa banyak jaehyun mengabaikannya seperti ini.

Doyoung tidak butuh chatnya dibalas dalam waktu beberapa detik, bukan. Hanya saja, ia dapat melihat status jaehyun yang selalu online, namun tidak pernah membalas pesannya.

Sekali lagi, bukan doyoung menuntut jaehyun. Bahkan ia sama sekali tidak mempermasalahkan jaehyun yang telat membalas pesannya, hanya saja ya begitu. Diabaikan itu bukanlah hal yang ia harapkan dari sang kekasih.

Hubungan mereka sudah berjalan selama tiga tahun. Selama itu. Tidak terlalu lama juga, tetapi melihat sikap jaehyun yang langsung berubah sejak anniversary mereka yang pertama, membuat doyoung mulai meragukan jaehyun.

Ia sudah terlalu bosan untuk selalu menghampiri jaehyun ke apartementnya. Karena bukan hanya jaehyun yang sibuk. Ia pun juga tak kalah sibuknya. Sehingga, komunikasi yang bisa mereka lakukan hanyalah via pesan singkat saja.

Disaat ia merasa akan meninggalkan jaehyun, jaehyun akan menghabiskan hari-harinya di apartement doyoung. Sungguh, doyoung bingung dengan sikap jaehyun.

Pernah, doyoung mengajak jaehyun untuk putus. Bagaimanapun mereka sungguh sibuk, baik jaehyun maupun doyoung enggan untuk pindah ke apartement baru. Dengan alasan terlalu jauh dari kantor.

Tak ada yang mengalah demi kebaikan bersama, itulah awalnya.

Kembali ia mengingat bagaimana jaehyun menggodanya di stasiun televisi hari itu. Disaat itu, doyoung masih menjadi pegawai magang. Sementara jaehyun merupakan mahasiswa magang yang menemani seorang narasumber untuk acara berita. Kebetulan yang tak terduga, saat doyoung yang menjadi pengarah untuk sang narasumber. Otomatis, jaehyun bersama dengan doyoung.

Dan selama narasumber itu mengisi acara, disaat itulah jaehyun mengganggu doyoung. Ia mulai dengan memperkenalkan diri, berbasa-basi. Tidak ada yang bisa disalahkan dengan mulutnya yang sangat pandai berbicara itu. Seorang valentine, dengan wajah rupawan, pandai berbicara, pintar. Jaehyun sangat bersyukur akan hal itu, hingga ia bisa memberi tatapan menggoda pada doyoung, dan hanya dibalas dengan beberapa ekspresi tak suka namun menggemaskan miliknya.

Hari itu, adalah awal jaehyun mulai dekat dengan doyoung. Disaat bosnya kembali mengisi acara di stasiun televisi itu, jaehyun mencari doyoung. Dan kembali menggodanya.

Hingga dipertemuan ketiga mereka, jaehyun mendapatkan nomor doyoung. Dengan segala cara.

Sejak saat itu, doyoung selalu mendapat ucapan selamat pagi dari jaehyun. Setiap hari tanpa putus. Hingga selepas perayaan hari jadi pertama, semuanya berubah.

Doyoung bukan nyaris, tapi hampir selalu menyalahkan jaehyun. Karena ia merasa ia telah berusaha. Dan tetap menjalin komunikasi, maka semua ini salah jaehyun.

JAEDO COLLECTIONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang